Umum

Sisi Lain Dari Analog Switch Off (ASO).

Roedy S Widodo a year ago 223.0

Analog Switch Off (Perubahan siaran TV analog ke digital) yang telah dan terus dilaksanakan oleh Kominfo ternyata membawa banyak dampak positif yang sebagian sudah dikatakan oleh Menkominfo Johnny Plate.

Bahwa ada deviden frekwensi pada frekwensi emas 700 Mhz sebesar 112 Mhz dimana yang 2x 45 Mhz akan dilelang pada kwartal pertama 2023 untuk mengembangkan 5G di Indonesia.

Lelang yang akan dilakukan, apapun metodenya pastinya akan memberi pemasukan kepada negara.

Diluar dari hal yang saya sebutkan diatas, saya melihat ada satu efek lagi yang berhubungan dengan ekonomi daerah.

Ya, ASO ini berpotensi memberdayakan serta menumbuhkan TV lokal ! Kok bisa?

Pada waktu siaran analog dulu, apabila ada yang ingin mendirikan TV, maka sudah seharusnya dia bikin menara sendiri untuk bisa siaran TV nya.

Tentunya hal ini membutuhkan pengeluaran modal (Capital Expenditure/Capex)yang cukup besar.

Dengan ASO dan berganti siaran digital maka yang dibutuhkan bukan lagi menara tetapi multipleksing (MUX)..

MUX adalah penyalur konten untuk TV digital.

Dengan satu multipleksing (MUX) dalam migrasi TV digital, dapat disiarkan hingga duabelas program siaran secara bersamaan dengan kualitas program siaran standard definition menggunakan perangkat DVB-T2.

Dengan MUX ini maka investasi untuk TV lokal menjadi sangat mengecil bahkan tidak perlu pengeluaran modal (Capital Expenditure/Capex), tetapi hanya pengeluaran operasional (Operational Expenditure/Opex).

TV Lokal tidak perlu membangun menara sendiri, yang diperlukan hanyalah berlangganan MUX pada yang menyediakan yaitu para pemain TV skala nasional termasuk TVRI.

Masalahnya memang bagi TV lokal yang sudah beroperasi dan sudah membangun menara pemancar sendiri yang mungkin secara bisnis belum balik modal.

Ketika mereka juga harus berlangganan Multiplexing (MUX), maka beban mereka akan bertambah.

Hal ini juga ssmpat dibicarakan oleh anggota komisi I DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kominfo.

Bahkan ada anggota DPR RI yang mengusulkan agar Kominfo menggunakan Diskresinya dengan menggratiskan kanal Multiplexing bagi TV lokal yang sudah beroperasi.

Pada poin ini saya agak bingung dengan pemikiran anggota Komisi I DPR RI ini. kominfo kan hanya regulator dan nggak punya TV. Yang punya Multiplexing kan stasiun TV, bukan Kominfo. Jadi bagaimana Kominfo bisa menggratiskan sewa multiplexing?

Kalau misalnya Kominfo diminta untuk memberikan subsidi dalam hal penyewaan Multiplexing, itu masih masuk akal walaupun tidak pas juga karena TV lokal kan dibangun sebagai entitas bisnis, ya resiko bisnisnya harus berani menghadapi dan menanggung.

ASO ini tentunya akan menjadi pendorong tumbuhnya TV Lokal karena secara perhitungan bisnisnya semakin menggiurkan.

Modal yang diperlukan praktis hanyalah Opex, sementara kue iklan yang diperebutkan ukurannya semakin membesar.

Peluang iklan bagi TV lokal juga sebenarnya besar.

Selain produk lokal daerah tersebut, pabrikan skala nasional juga banyak membutuhkan TV lokal untuk penetrasi pasar di daerah tersebut.

Mengapa ?

Banyak produk yang kuat di banyak daerah tetapi pemasaran di daerah tertentu masih lemah.

Kalau kemudian menggunakan TV nasional untuk menambah penetrasi pasar maka selain tarif iklannya mahal, juga nggak fokus pada daerah tertentu .

Tentunya ini membutuhkan kreatifitas dari para pengelola TV lokal agar bisa menjaring mayoritas pemirsa TV di daerahnya.

Selain TV Lokal, ini juga bisa mendorong TV komunitas. Misalnya saja Seword TV yang selama ini hanya bermain di YouTube, bisa berpindah ke saluran penyiaran TV seperti TV yang sudah ada. Kuncinya adalah kehandalan dan kreatifitas pengelolanya.

Mungkin kakak pembina Seword sudah bisa mempertimbangkan.

Tentunya hal-hal seperti ini akan mengganggu kenyamanan para pemilik TV yang semasa siaran analog begitu berjaya.

Bukan hal yang aneh kalau karenanya Harry Tanu sebagai boss MNC grup begitu ngotot menolak bahkan akan mengajukan masalah ini ke pengadilan dengan segala alasan yang "merakyat", padahal dibalik itu sebenarnya hanya demi kepentingan bisnisnya.

Jadi kebijakan ASO ini ssbenarnya juga mendorong terjadinya penyebaran penghasilan kepada banyak daerah dan komunitas.

Bagaimana menurut teman-teman?

Salam Seword, Roedy S Widodo.

Sumber :

https://kumparan.com/kumparanbisnis/tv-analog-disuntik-mati-untungkan-siaran-lokal-1zFQDyHHSCF

https://kpi.go.id/id/umum/38-dalam-negeri/36706-rapat-kerja-komisi-i-dpr-ri-singgung-sewa-mux-lp-lokal-dan-anggaran-kpid?detail5=20074

https://www.msn.com/id-id/berita/other/bos-mnc-group-protes-tv-digital-dan-akan-gugat-ke-pengadilan-hary-tanoe-kami-tempuh-jalur-hukum/ar-AA13IGZz