Besok atau tepatnya Jumat, 22 Desember 2023, debat yang kedua dari Capres-Cawapres akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Dalam debat tersebut tentunya kita akan mendengarkan apa yang akan dilakukan oleh masing-masing pasangan apabila mereka memenangkan kontestasi pemilihan Presiden pada February 2024 nanti.
Debat seperti ini tentunya akan menarik perhatian para calon pemilih rasional, yang akan dapat membandingkan ide dan gagasan para calon, serta menilai apakah ide dan gagasan yang dikeluarkan memang rasional dan bukan sekedar asal bicara manis saja.
Pada debat pertama yang lalu, kita sudah mendengarkan bagaimana para Capres membicarakan masalah Pemberantasan Korupsi ,
Pada tulisan ini, penulis ingin mengajak teman-teman pembaca untuk menyorot apa yang terjadi baru-baru ini yang menurut penulis sangat erat hubungannya dengan pemberantasan korupsi.
Ada dua hal yang ingin penulis soroti yaitu :
1.PPATK menemukan adanya aliran dana dari pertambangan illegal untuk salah satu
Parpol yang mendukung salah satu Paslon.
2.Pernyataan Prof.Mafud MD dalam dialog dengan Diaspora NTT pada selasa lalu,
Mari kita kulik lebih jauh tentang dua hal tersebut dan kita akan mulai dengan hal yang kedua.
Dalam dialog dengan Diaspora NTT di Rumah Aspirasi , Jln Diponegoro 72, Menteng , Jakarta Pusat pada Selasa 19 Desember 2023, Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Prof,DR Mahfud MD mengemukakan bahwa saat ini beliau telah menyimpan data korupsi dengan total 701 Trilliun rupiah, yang siap diusut.
Jumlah tersebut tentunya sangatlah jumbo. Bila dibandingkan dengan APBN 2023 yang berjumlah 598,2 Trilliun maka jumlah korupsi tersebut sudah mendekati angka 15 persen. Pastinya jumlah tersebut apabila digunakan untuk pembangunan, akan sangat banyak masyarakat yang terbantu.
Prof.Mahfud sebagai figur yang anti korupsi dan siap memberantas tentunya telah membuat para pelaku dan penikmat korupsi ketar ketir dan akan berusaha sekuat tenaga untuk menggagalkan Ganjar-Mahfud, yang apabila memenangkan kontestasi Pilpres akan membuat mereka sengsara.
Pada acara yang dihadiri oleh banyak Diaspora NTT, selain membicarakan masalah-masalah yang ada di NTT, para hadirin juaga menangkap pesan yang sangat kuat dari pribadi Prof.Mahfud untuk memberantas korupsi yang terus terjadi di negeri ini.
Terlihat oleh kita bahwa Paslon nomor 3 yaitu Ganjar-Mahfud punya tekad dan strategi yang kuat untuk memberantas korupsi.
Kita tentunya juga masih ingat bagaimana Capres nomor 3, Ganjar Pranowo mengemukakan soal pemiskina koruptor dan mengirimkannnya ke Nusa Kambangan.
Kita masuk ke yang nomor satu yuuk.
Baru baru ini PPATK menemukan dugaan transaksi keuangan yang mencurigakan yang diduga mengalir ke Parpol untuk mendukung Paslon tertentu.
Aliran uang tersebut yang berlangsung dari April 2023 s/d Oktober 2023 berjumlah ratusan Milyar rupiah. Uang tersebut juga mengalir dari para penambang illegal.
Dari hal ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa eksistensi para penambang illegal itu karena didukung oleh elit politik sehingga bisa beroperasi terus menerus dan merugikan negara serta rakyat yang terdampak.
Praktek-praktek seperti ini tentunya sudah benyak diketahui oleh masyarakat, Oleh karena itu kasus ini harus diusut tuntas serta semua pelakunya harus dihukum sesuai aturan hokum yang ada.
Terlihat tim dari Paslon nomor urut 2 sangat irit berkomentar soal ini apalagi kalau diingatkan soal salah satu BPR di Jateng yang menyalah-gunakan aliran kredit ke Koperasi Garudayaksa pimpinan Prabowo Subianto.
Pemberantasan korupsi sudah menjadi kebutuhan utama nasional yang harus terus digalakkan.
Dengan melihat rekam jejak masing masing paslon kita tentunya sudah dapat mengambil kesimpulan paslon yang mana yang akan serius memberantas korupsi.
Para tokoh masyarakat dan masyarakat yang rasional harus tidak boleh diam, tetapi aktif memberikan info kepada masyarakat sekitarnya agar masyarakat yang masih bingung bisa mendapatkan informasi yang benar sehingga bisa memilih pasangan yang akan membuat Indonesia semakin maju dan berkembang .
Salam Seword, Roedy S Widodo.
Sumber :