Umum

Selamat Ulang Tahun Jakarta, Tetap Bahagia Selalu Walaupun Direcokin Gubernur Kadrun.

Argo Javirez 2 years ago 506.0

Hari ini Jakarta ulang tahun yang ke-495, terlahir dari ‘rahim Belanda’ pada tanggal 22 Juni 1527 yang silam. Saya mengucapkan selamat ulang tahun, kota Jakarta. Semoga panjang umur dan sehat selalu sekalipun direcokin dan digrepe-grepe Gubernur Kadrun sampai babak belur.

Terima kasih telah hadir sebagai kota yang memberikan kehidupan dan juga inspirasi secara emosional untuk tetap bertahan hidup, berkarya, dan tetap bahagia di tengah derasnya ketidakpastian.

Warga waras Jakarta yang kotanya berulang tahun hari ini tetap masih mampu mengedepankan akal sehat untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan tetap bahagia di tengah hidup yang penuh dengan kesedihan dan nestapa.

Sejak 2017 yang lalu, kota tercinta ini harus sengsara lahir dan bathin. Sulit membayangkan kota barometer negara sebesar ini kembali berantakan. Mimpi berharap Jakarta tetap ramah dan bebas banjir untuk seluruh warganya semakin sulit terwujud.

Itulah sebabnya dulu saat Ahok si Cina Kristen Kafir itu yang handle Jakarta, Ahok terbang jauh-jauh ke Belanda untuk belajar bagaimana caranya mengatasi masalah banjir di Jakarta.

Sebab, hanya orang Belanda saja yang mampu bangun dan desain kota besar di dataran rendah yang sering banjir macam Jakarta ini. Termasuk, kota New York yang lokasinya di dataran rendah pun dibangun oleh Belanda secara bersamaan waktunya Belanda bangun Batavia dulu.

Belanda pun bangun pintu air Manggarai, bangun rel kereta, bangun jalan raya yang lebar-lebar. Bantaran sungai Ciliwung didesain sedemikian rupa sehingga airnya mengalir lancar tanpa terhambat. Dulu, Batavia tak pernah ada itu istilah siklus banjur tahunan, lima tahunan, dan tetek bengek siklus-siklus lainnya.

Namun sepeninggal Belanda, Jakarta jadi rusak parah. Khususnya ditengah gempuran Gubernur kadrun yang gelap mata kebelet nyapres yang lihai menipu 58% warga DKI dengan jualan ayat dan ngancam mayat, dan.

Akibatnya ya begini ini jadinya, Jakarta yang sudah bagus di tangan Ahok, kini kumuh, kotor, jorok dan semrawut. Padahal, Jakarta adalah ibu kota negara yang sejatinya menjadi barometer dan suri tauladan bagi kota-kota lainnya di negeri tercinta ini, tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Sebagai ibu kota negara, pusat ekonomi dan pemerintahan, Jakarta selayaknya menjadi etalase Indonesia, bilamana perlu etalase dunia. Namun sayangnya kaum onta bumi peang JKT58 adalah gerombolan yang mudah kena tipu dengan jualan ayat.

Sejak dulu Jakarta sudah disiapkan sedemikian rupa secara matang oleh Ahok untuk menjadi Ibukota negara yang bersih, rapih dan bermartabat. Namun sayang, sepeninggal Ahok, kota Jakarta semakin membabi buta.

Struktur dan kontur tanahnya pun sudah tak mampu lagi meresap air, dam-dam yang dibangun Belanda dulu banyak yang sudah berubah fungsi. Segala kebijakan Gubernur kadrun itu sudah tidak peduli lagi dengan segala sistem yang telah dibangun susah payah dulu.

Bahkan, buang-buang uang APBD hanya untuk bikin sumur resapan yang bikin banyak orang jadi cilaka. Kualitas udara di kota tercinta ini pun jadi buruk rupa, terparah dalam sejarah.

Orang bilang segala sesuatu indah pada waktuya, tapi jangan salah, ada juga yang segala sesuatu itu akan sangat perih dan pedih bagaikan ditusuk sembilu pada waktunya. Khususnya saat kota yang indah ini digrepe-grepe Gubenrur kadrun dengan tanpa punya rasa malu.

Kehadiran Gubernur kadrun itu hanya bawa sial dan petaka bagi warga DKI saja. Jakarta diacak-acak semau-maunya dan seenak udelnya. Semakin ke sini semakin kacau saja ibu kota negara yang bernama Jakarta ini. Ini semua akibat Gubernur pemain watak yang tidak bisa kerja, maka segala perubahan yang telah dirintis para Gubernur sebelumnya jadi rusak rasak tak terkira.

Kesenjangan sosial kian tajam, kriminalitas makin tinggi, gangguan jiwa pun meningkat, Ini realita kehidupan, kawan. Tinggal empat bulan lagi si Guberur kadrun ini berkuasa dan mengobok-ngobok Jakarta.

Tapi, ya mau bagaimana lagi. Hidup di dunia ini kalau tidak bahagia, ya menderita. Itu saja clue-nya. Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun, Jakarta. Panjang umur dan sehat selalu.

Kura-kura begitu.