Umum

Renovasi JIS Bikin Amunisi Anies Makin Menipis.

Francent Ariyanto 10 months ago 745.0

Sejak awal, munculnya wacana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) banjir kritik. Tentu saja, kritikan banyak berasal dari pendukung Anies Baswedan. Tuduhan yang terus diungkap adalah renovasi tersebut penuh aroma politik.

Tuduhan penjegalan kembali bergema. Narasi playing victim kembali digaungkan sehingga nama Anies bisa terangkat. Ada pula yang menyampaikan bahwa pemerintah memanfaatkan “mahakarya” Anies Baswedan. Semua narasi itu mentah, mental dan tidak mencapai tujuannya.

Seharusnya pendukung Anies sadar bahwa masuknya unsur politik dalam JIS adalah salah Anies sendiri. Sejak awal, JIS digunakan Anies untuk pencitraan politiknya. Segala sesuatu soal JIS digunakan untuk menunjukkan kehebatan Anies Baswedan.

Biaya JIS dibantu oleh pemerintah pusat tetapi Anies menyampaikan seolah-olah itu jasa pemerintahannya saja. Pembangunan JIS dimulai sejak era Fauzi Bowo tetapi Anies bersikap seolah hanya dialah gubernur yang berjasa. Anies juga menggunakan JIS dalam berbagai kesempatan untuk membangun citra dirinya.

Sebenarnya harus diakui bahwa cara Anies itu terbukti manjur. Jika orang berbicara tentang JIS, Anies adalah orang pertama yang diingat dengan alasan berbeda. Pendukungnya teringat akan narasi seolah Anies hebat sementara yang lain teringat akan berbagai kelemahan yang dimiliki JIS dan Anies.

Nah, pendukung Anies seharusnya tidak protes ketika renovasi JIS ada aroma politiknya. Mereka yang memulai, mereka juga yang harus menanggung akibatnya. Jika dulu JIS coba digunakan untuk memoles Anies Baswedan, sekarang yang terjadi sebaliknya. Stadion yang digadang-gadang mahakarya makin menghancurkan nama Anies karena banyak kelemahan.

Sebenarnya kelemahan JIS sudah ketahuan sejak lama. Pagar tribun penonton roboh saat grand launching. Pihak pengelola Liga 1 tidak meloloskan JIS untuk menggelar pertandingan karena masalah akses penonton. Pihak PSSI pun tidak menggunakan JIS untuk menggelar pertandingan Timnas Indonesia karena masalah akses penonton dan pemain.

Semua kelemahan itu sudah disampaikan dan seharusnya diperbaiki. Yang terjadi justru evaluasi itu dituduh bermuatan politis dan untuk menjatuhkan Anies. Jadilah JIS dibiarkan begitu saja tanpa ada perbaikan. Karena itulah, kelemahan JIS semakin terungkap saat proses renovasi dilakukan.

Sekali lagi, pendukung Anies tidak boleh protes karena sudah sejak lama JIS bisa diperbaiki. Sudah banyak kesempatan diberikan kepada Anies dan jajarannya. Kalau sekarang renovasi dilakukan oleh orang lain, itu salah Anies sendiri karena tidak segera bertindak. Proteslah kepada Anies!

Anies merasa dia paling berjasa soal JIS, maka sekarang dialah yang terlihat paling tidak kompeten. Anies selalu berkata bahwa JIS adalah mahakarya maka sekarang terbukti bahwa JIS adalah karya yang gagal. Anies pula yang menggunakan JIS sebagai rekam jejak yang membanggakan, maka sekarang dia harus menanggung rekam jejak kegagalan.

Masih mau membahas rekam jejak? Mau menyampaikan rekam jejak apa? Amunisi Anies makin menipis.