Umum

Potensi Korupsi Sangat Tinggi Di Negeri Ini Karena Abai Dengan Hal Ini? .

Daeng 2 months ago 1.6k

Indonesia itu negara yang kaya raya.

Namun, di artikel dari kementrian keuangan ini mungkin cukup menarik disimak soal pemahaman tentang Indonesia yang kaya.

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15396/Indonesia-Kaya.html

Pembahasan ini masih ada kaitannya dengan kasus dugaan korupsi tambang timah yang lagi ramai, yaitu suami Sandra Dewi dan Helena Lim serta beberapa tersangka lainnya.

Dari artikel kemenkeu itu, yang saya tangkap adalah bahwa kaya itu disertai dengan usaha. Jadi percuma saja banyak ikan di laut kalau tidak dikelola. Adapun misalnya disewakan oleh pihak lain, maka itu tidak akan maksimal mendapatkan keuntungan.

Untuk mengelola sumber daya alam negeri ini tentu saja butuh keterampilan atau berbagai macam keahlian yang kesemuanya itu bisa didapatkan dari proses pendidikan yang berkualitas. Bukan pendidikan yang hanya formalitas belaka kan?

Dengan kata lain, jika pendidikan di negeri ini sangat berkualitas dan setiap individu mengetahui potensi dirinya lalu mengembangkannya dan konsisten, maka akan memberikan efek yang luar biasa. Indonesia cemas bisa berubah menjadi Indonesia emas.

Keahlian itu bukan hanya keahlian yang kasak mata atau hard skill, tetapi yang paling penting juga adalah soft skill, termasuk bagaimana memahami kekayaan itu dan pasal 33 Undang-undang dasar, dan yang paling penting adalah bagaimana memahami tujuan hidup itu dengan cara-cara yang sangat bijak.

Maka jika ada orang yang telah menghasilkan banyak uang, lalu sibuk menghabiskannya, kemudian mencari lagi uang meskipun dengan cara-cara yang curang, maka kemana ujungnya? Apakah hal seperti inilah yang disebut Rich yang crazy?

Uang itu hanya perlu diseimbangkan agar bisa merasakan kebahagiaan.

Apa yang telah dilakukan oleh kebanyakan koruptor, itu adalah merusak keseimbangan ekonomi. Ketika ekonomi sudah tidak seimbang dan yang terjadi adalah perlombaan kerakusan, perlombaan ego, perlombaan merasa paling tajir, dan perlombaan seberapa besar yang bisa dikuasai.

Jika sudah demikian, maka kehidupan sosial akan mengalami benturan-benturan yang bisa merusak, yang terus berdampak dan membentuk lingkaran iblis eh setan.

Jadi, apakah kualitas pendidikan di negeri kita ini memang sudah sulit dikembangkan? Apakah bisa ditingkatkan dengan mengesampingkan kepentingan sesaat?

Ada banyak persoalan yang muncul karena satu kepentingan egosentrik yang didahulukan dalam menelurkan kebijakan-kebijakan.

Lalu apa solusi dari negara yang tingkat korupsinya masih sangat tinggi ini? Perlukah diberlakukannya hukuman mati? Atau perampasan aset para koruptor alias dimiskinkan? Berani ngak para wakil rakyat untuk melakukan gebrakan-gebrakan itu?

Pernah ada rekaman salah satu capres yang membahas keadaan negeri ini, yaitu bahwa negeri kita ini memang sudah didesain orang-orangnya sebagian besar jangan terlalu cerdas, biarkan saja terus bermasalah dan bodoh, biarkan kehidupannya seperti kacung, semua itu agar bisa dengan mudah menguasai sumber daya alam ini. Kira-kira begitu.

Jika hal itu benar adanya, maka orang-orang yang masih punya kepeduliaan atau patriotik serta punya kemampuan memperbaiki hal itu, maka orang tersebut harus bertindak tegas.

Dengan “Membantai” para koruptor sembari meningkatkan kualitas pendidikan, itu adalah sebuah perlawanan dari penjajahan ini.

Dan orang yang melakukan perjuangan itu adalah orang yang yakin dengan adanya pencipta serta sangat memuliakan kemanusiaan. Itulah MANUSIA, sedangkan koruptor dan sekutunya adalah genderuwo atau dedemit atheis yang terus bergentayangan.