Umum

Pelemparan Kobra ke Rumah Pendukung Anies, Ternyata Rekayasa?.

Manuel a year ago 2.5k

Pelemparan kobra di rumah eks gubernur Banten menjelang Yohanes Baswedan datang, terus menerus digoreng oleh kaum pendukungnya.

Bahkan sebelum ada laporan ke polisi, sudah viral di medsos foto-foto dan video cantik dari kobra yang menjadi binatang favorit saya.

Kalau dalam tradisi Cina, saya pernah diberitahu bahwa saya punya shio adalah shio ular. Teman penulis menceritakan soal shio, katanya setiap 12 tahun shio akan kembali ke hewan yang sama.

Awalnya penulis mengira kok orang tradisi Tionghoa menyamakan manusia dengan hewan, kok gak terhormat amat?

Tapi ternyata setelah diceritakan, penulis mulai menghargai sistem pemikiran mereka soal makrokosmos dan mikrokosmos.

Makrokosmos adalah sebuah pandangan soal hal besar yang membentuk dunia ini. Sedangkan mikrokosmos adalah berbicara hal-hal kecil. Kedua kosmos ini bersatu di dalam dunia yang kita tinggali.

Lalu hewan itu mencerminkan karakter manusia. Dan katanya setiap 12 tahun sekali, akan ada sirkulasi dunia ini. Dalam tradisi mereka, mereka mempercayai bahwa hidup ini merupakan siklus.

Siklus ketika mati, lanjut ke alam yang sama dengan dimensi tubuh yang berbeda.

Eh kok jadi ngomongin shio ya? Padahal kan lagi bahas soal Anies yang rumah pendukungnya dilempari sekarung kobra. Haha. Tapi memang per-shio-an cukup menarik. Kembali ke laptop.

Pelemparan sekarung kobra ke rumah eks gubernur Banten katanya dilakukan oleh orang tak dikenal.

Beberapa radikalis Baswedan pun mengatakan bahwa ini upaya untuk mengancam nyawa dari pendukung Anies. Buat saya, ini hal berlebihan.

Kalau kita yang tahu cerita Ratna dan hoaxnya yang ternyata merupakan rekayasa belaka, kita nggak akan langsung kayak RR dan si “Manusia Terjajah” alias antitesis dari manusia merdeka, yang telan mentah-mentah. Pelemparan kobra itu rekayasa.

Saya bisa meyakini bahwa pelemparan kobra itu adalah rekayasa ala-ala para pendukung Yohanes untuk membuat suasana jadi gaduh dan ingin mem-PKI-kan pemerintah Joko Widodo.

Lihat saja Amien Rais, Prabowo, Anies, Rizal, Rocky dan orang-orang yang sakit hati. Mereka bahkan percaya hoax yang dibuat Ratna. Lalu setelah itu mereka bungkam dan mirip bebek bisu. Pelemparan kobra itu kemungkinan dilakukan oleh pendukung Yohanes itu sendiri.

Jadi jangan cepat-cepat percaya. Karena kalau kalian percaya, artinya kalian gak beda sama mereka yang kemakan hoax Ratna.

Dan hoax itu dibantah oleh seorang dokter kulit Tompi. Akankah pelemparan kobra ini dibongkar rekayasanya oleh Alshad atau animal whisperer lainnya?

Terlalu cepat percaya sesuatu itu menjadikan hidup kita jadi kayak bola pingpong. Ditabok sana-sini, dispin, diputer-puter sama dalang Baswedan. Jangan mau percaya pelemparan itu dilakukan tanpa adanya rekayasa.

Masalahnya lapor polisi aja belum, sudah koar-koar nggak jelas. Kalau pun sudah ditangkap, bisa saja itu pelakunya ngaku-ngaku pendukung Jokowi. Padahal ternyata semua rekayasanya Baswedan.

Lagian baru diteror kobra saja sudah playing victim. Gak inget tuh pendukung Yohanes waktu itu teror Ahok dan jenasah pendukung Ahok tidak disolatkan?