Umum

Nonton Spider-Man, Kok Malah Ingat Situasi Politik Indonesia Terkini Ya?.

Widodo SP 5 days ago 104.0

Semalam saya menonton ulang film Spider-Man: Far From Home suatu kisah yang mendadak seperti memberi pemahaman baru, bukan sekadar hiburan dengan aksi dan keseruan yang dihadirkan sepanjang film ini. Seperti apa kesan yang membuat saya beberapa kali merenung selama menonton aksi Tom Holland, dkk dalam film ini?

Pertama, penggambaran sosok Peter Parker sebagai remaja yang masih SMA dengan segala dinamikanya. Jika selama ini sosok super hero identik dengan pria atau wanita dewasa, maka sosok Peter Parker dalam film ini bisa melengkapi rasa penasaran kita akan sosok remaja kalau diberi kekuatan tak terbatas, kira-kira apa jadinya ya?

Salah satu adegan ketika Peter Parker nyaris meledakkan bis hanya karena ingin melenyapkan bukti rekaman di ponsel Bred, yang ingin menyebarkan adegan ketika Peter dipergoki lepas celana di depan wanita cantik, langsung mengingatkan saya akan bahaya "anak kecil" yang belum bisa menangani keinginannya dengan bijaksana.

Kedua, adegan ketika Peter merasa kepentingan pribadinya untuk berlibur sebaiknya tidak diganggu urusan Pilpres, eh bukan, urusan misi penyelamatan dunia menjadi menarik karena mengajarkan tentang panggilan dan tanggung jawab ketika seseorang sudah diberi "kekuatan besar" untuk kepentingan bersama.

Ketiga, tentu saja adegan saat Mysterio, sosok yang semula diyakini sebagai pahlawan karena berhasil mengamankan situasi dari ancaman lima monster, yang ternyata hasil rekayasan dan tipu-tipu menggunakan teknologi canggih, ternyata ingin dianggap sebagai pahlawan meskipun itu palsu. Sosok Nick Fury yang dikenal jago pun sempat tertipu dengan ilusi yang sangat sempurna dari tim teknis Mysterio, sebelum terbongkar secara tidak sengaja ketika Peter Parker dan M.J. berduaan di atas jembatan.

Inilah titik awal yang membangkitkan lagi semangat dan tekad Peter Parker buat menyudahi semua kebohongan Mysterio, yang membuatnya kehilangan EDITH, kacamata super yang sempat membuat aksi Mysterio sempurna karena kecanggihan teknologi kacamata warisan Tony "Iron Man" Stark itu.


Lantas, apa kaitan film yang rilis pada 2019 atau bertepatan dengan periode kedua pemerintahan Jokowi, yang dimulai pada tahun yang sama? Mungkin ada yang bilang ini sekadar cocoklogi, tapi nggak masalah, karena saya sekadar share wisdom yang saya peroleh ketika menonton film Spider-Man: Far From Home semalam.

Tiga pelajaran pentingnya adalah: Pertama, kepada orang yang masih belum dewasa, berhati-hatilah ketika memberi sesuatu melebihi hal yang normal. Pastikan ada pendampingan dari sosok yang lebih dewasa, tegas, dan berani menegur setiap kesalahan apa pun demi tujuan yang baik.

Kedua, ingatlah dalam setiap kekuatan (termasuk jabatan, pengaruh, kekayaan, dan kekuasaan) ada tanggung jawab besar bagi kepentingan orang banyak. Ketika ada hal yang membahayakan, maka semua kekuatan itu hendaknya dipakai buat melawan, bukan malah menjadi biang kerok permasalahan yang menyusahkan banyak orang.

Ketiga, jangan mudah percaya, meskipun ada orang yang tampak hebat dan berlagak seperti pahlawan, yang disanjung oleh banyak orang. Lihat dan kenali lebih dekat, siapa tahu semua itu hanyalah tipuan yang bertujuan meraih kekuasaan dengan cara yang tidak benar. After that, kalau sudah tahu busuknya, tell it to the world alias bukalah kedoknya supaya mata semua orang bisa tahu akan faktanya!


Jadi, apa kaitan semua ini dengan situasi politik di Indonesia terkini? Mungkin tafsirannya bisa lain, tetapi bagi saya pribadi menonton film ini semakin menguatkan persepsi saya bahwa apa yang dilakukan oleh penguasa dan sebagian (oknum) kelompok yang berada sebarisan dengan mereka saat ini adalah salah, bahkan ada bagian yang sekadar kamuflase agar tampak hebat.

Alhasil, saya pun sempat terlena dan tertipu, tetapi semoga jangan sampai terulang lagi pada masa mendatang. Bagaimana kalau "orang itu" yang berubah? Ya, sama seperti tekad Peter Parker untuk melawan, saya pun akan berusaha ikut melawan sebisa mungkin dengan apa yang dapat saya lakukan. Meskipun saya jelas bukan di posisi Peter Parker, saya siap menjadi sosok di sekelilingnya (seperti Ned, M.J., atau Happy) yang siap bertarung bersama demi kepentingan banyak orang.

Begitulah kura-kura...