“**Ente (Anda) orang, para habaib, para kyai, para ulama, siapapun ente, siapapun ente, mau anaknya wali, anaknya ulama, ente mengkhianati Habib Rizieq, bakal ana (saya) habisi satu-satu,**”
“**“Kalian semua yang undang Habib Rizieq, beliau di Mekkah, lagi enak tenang hidupnya, kalian yang undang beliau datang ke Tanah Air, kalian ketika beliau dipenjara, kalian diam, kemana kalian? Hah?! Di mana kalian ketika 6 murid beliau, 6 santri beliau, dibunuh, dibantai, ke mana kalian?!**”
“**“Kepada orang-orang yang zalim, saya bakal cari satu per satu. Bakal saya habisi kalian, siapapun kalian yang mengkhianati Habib Rizieq, bakal saya habisi dan bakal saya musnahkan,**”
Itulah ceramah perdana Bahar bin Smith di Kranji, Bekasi, Jawa Barat. Ceramah dengan isi dan gaya yang sama sekali tidak menyejukkan umat, karena isinya memprovokasi kelompoknya dan tentu saja memprovokasi kelompok orang-orang yang bernalar pendek.
Ngeri dan menakutkan bukan? Sebuah ancaman nyata dan serius yang tidak bisa dianggap sepele yang sebaiknya harus segera diambil tindakan pemeriksaan oleh para penegak hukum. Pernyataan ancaman itu jelas dialamatkan untuk semua orang atau kelompok-kelompok yang tidak berpihak dan tidak sepikiran dengan Rizieq Shihab. Bahkan para kyai dan ulama termasuk sebagai orang-orang yang akan dihabisi satu persatu. Ancaman Bahar Smith yang disampaikan itu tidak bisa dimaknai sebagai teguran yang ditujukan kepada orang-orang dalam lingkaran Rizieq Shihab sendiri. Tentunya buat semua orang, mungkin saja termasuk Prabowo, yang saat ini telah masuk gerbong koalisi pemerintahan.
Ceramah Bahar Smith sambil teriak-teriak (khas ceramahnya ormas terlarang FPI) yang ngancam-ngancam para ulama itu, anggap saja sebagai luapan kegembiraan bebasnya seorang napi yang tidak jadi membusuk dalam penjara. Ceramah yang justru memalukan dan mencemarkan nama Islam sebagai sebuah agama. Ceramah yang tidak menunjukkan akhlak ajaran Islam yang penuh rahmat. Benar seperti kata Habib Husin Alwi Shihab, Gaya (akhlak) Smith itu sudah mencederai semua dzuriyah, ahlul bait, dan Rasulullah SAW yang mengajarkan Islam itu dengan akhlaknya yang pernuh rahmat. Bahar Smith justru sebaliknya ceramah yang disampaikan penuh dengan kesumat, sebelas duabelas dengan junjungannya si Rizieq Shihab.
Habib Husin Alwi Shihab bahkan menyarankan daripada teriak-teriak mempengaruhi orang awam lebih baik Bahar Smith tarung sekalian di atas ring. Sebuah saran yang tentunya membuat kederdan ngeper nyali si Bahar Smith, dan pasti banyak juga orang yang mendaftar untuk menjadi lawannya Smith.
Selama hampir membusuk dalam penjara, Bahar Smith seharusnya bisa membaca perubahan keadaan para pengikut Rizieq. Selama ini sedikit demi sedikit pengikut Rizieq mulai menyadari bahwa tidak ada keuntungan moral dan materi yang didapatkan. Termasuk petinggi-petinggi politik yang selama ini memanfaatkan Rizieq Shihab untuk memuaskan syahwat politiknya. Karena sudah tercapai yang menjadi tujuan politiknya, maka mereka pun menjauh dan membiarkan si Rizieq dalam penderitaannya. Karena mereka menganggap Rizieq sudah mulai memudar kejayaannya dan sudah tidak menarik lagi untuk dirangkul.
Sekali lagi, Bahar Smith berteriak-teriak mengancam akan menghabisi para kyai dan para ulama itu hanyalah luapan kegembiraan setelah tidak jadi membusuk dalam penjara, dan agar tetap dianggap jagoan di kalangannya sendiri. Hanya saja isi ceramahnya memang membahayakan karena memprovokasi munculnya gesekan di dalam Islam itu sendiri. Inilah yang tidak bisa kita anggap sepele dan tentu saja perlu kita waspadai dampak dari ancaman Bahar Smith itu.
Seandainya apa yang dikatakan pengacara Bahar Smith, Aziz Yanuar benar, bahwa ceramah dan ancaman itu ditujukan kepada orang-orang yang memang ada di dalam lingkaran Rizieq Shihab, biarkan saja Bahar Smith melakukannya. Sangat kebetulan, itung-itung mengurangi jumlah kadrun yang kerjanya cuma membuat ribut dan onar di bumi Indonesia tercinta ini. Tetapi setelah benar-benar terjadi, Bahar Smith harus bertanggung-jawab dan siap-siap saja membusuk untuk kedua kalinya di dalam penjara.
Atau barangkali saja Bahar Smith menerima saran Habib Husin Alwi Shihab untuk tarung di atas ring? Ayo dong Smith jangan hanya mengaum di tengah gerombolanmu sendiri. Gimana Smith? Berani terima sarannya Habib Husin Alwi Shihab?
Salam dan Rahayu
Bamswongsokarto