Umum

Nasdem Pecah! Prananda Paloh Matikan Langkah Ahmad Ali.

Tunny 2 years ago 1.4k

Perpecahan di internal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) bukanlah isapan jempol belaka.

Hal ini berawal dari dukungan Nasional Demokrat kepada Anies Baswedan. Dimana sahwat politik Anies Baswedan yang sama kuatnya dengan sahwat politik Om Brewok alias Surya Paloh sama.

Sehingga keputusan tergesa-gesa di ambil guna sama-sama memuaskan sahwat politik mereka. Walaupun Surya Paloh sudah di ingatkan jauh-jauh hari namun iya tak perduli.

Perpecahan ini jelas terlihat ketika Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Ahmad Ali mengatakan posisinya akan diganti Robert Rouw.

Keputusan itu telah ditetapkan Ketua Umum Surya Paloh dan alih jabatan dilakukan pada tahun 2022 yang lalu.

Alasan pengalihan jabatan ini sangat tidak masuk akal dan cenderung ada upaya untuk mematikan peran Ahmad Ali.

Menurut Ali kala itu, pencopotan dilakukan sebagai hukuman Surya kepadanya. Karena Ahmad Ali sedang dihukum oleh Ketua Umum. Dihukum dalam tanda kutip, dirinya diberikan tugas yang lebih berat lagi untuk melakukan konsolidasi secara nasional.

Namun belakangan Ahmad Ali hanya terlihat di daerah saat mendampingi Anies Baswedan wara-wiri untuk memamerkan retorika bola kempesnya.

Peran Ahmad Ali sebagai orang lapangan tentunya dimanfaatkan saja. Sementara saat melakukan negosiasi politik antara Demokrat dan PKS justru Ahmad Ali tidak dilibatkan.

Nah, dari sini kita bisa tahu bahwa Ahmad Ali memang di matikan dengan sengaja. Yang di takuti adalah Ahmad Ali bisa mempromosikan posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Nasdem yang bisa juga meredupkan posisi putra mahkota Prananda Paloh.

Jadi ketika ada pertemuan atau lobi koalisi antara Nasdem dan Partai Demokrat maupun Partai Keadilan Sejahtera yang ditugaskan hanyalah orang terdekat Prananda Paloh.

Sementara yang di nilai cakap sebenarnya Ahmad Ali maupun Gus Coy alias Effendi Choirie yang juga Mantan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun kedua tokoh ini sama sekali tidak dilibatkan dengan alasan yang tidak jelas.

Jangan kaget jika keduanya juga sering memanaskan situasi dimana ketika ditanya soal siapa yang akan mendampingi Anies Baswedan nantinya maka jawaban yang keluar justru nama Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid.

Sehingga hubungan Demokrat dan Nasional Demokrat sering panas dingin akibat nama putra mahkota Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tidak disebut.

Padahal jika ingin dilihat konon katanya Ahmad Ali justru punya hubungan yang baik dengan Partai Keadilan Sejahtera dan lagian juga Ahmad Ali justru orang yang melakukan komunikasi awal dengan Anies Baswedan.

Muncul teka-teki bahwa Ahmad Ali sengaja di matikan langkahnya sebab jika tidak Prananda Paloh bisa saja tak meneruskan jabatan ayahnya sebagai ketua umum partai Nasdem.

Sebab Gus Coy ataupun kader Nasdem lainnya justru menilai Ahmad Ali lebih punya kapasitas untuk menggantikan Surya Paloh nantinya. Setelah Ahmad Ali barulah Prananda Paloh.

Kira-kira sederhana begini, kasih dululah ke Ahmad Ali nanti selesai Ahmad Ali barulah putra mahkota Prananda Paloh naik tahta. Sekalipun mereka terlihat mesra akan tetapi ada sedikit memanas.

Kira-kira begitu rumput yang bergoyang.