Minta maaf itu mbok yang tulus, kalau ga tulus ya ga usah minta maaf, mending diam sajalah, itu kata bijak orang tua jaman dulu. Ini masalah apa sih? Ya ini masih tentang masalah si kiai yang kesambet dan tiba-tiba menghina bapak Joko Widodo sebagai Firaun, eh setelah menghina dia bilang dia kesambet, pasti golongan yang sudah tua kenal siapa dia. Orang yang sok merendah padahal "ngenyek" alias menghina. Dia dikenal sebagai budayawan tapi polah tingkahnya tidak berbudaya, malah terkesan biadab. Lo iyo, saat seseorang bilang bahwa Jokowi itu Firaun nah itu udah jelas pernyataan manusia yang tidak beradab.
Jelaslah Firaun kita kenal sebagai tokoh antagonis dan sombong, kejam serta mementingkan diri sendiri. Lah Joko Widodo bukan Firaun, dan tidak sama dengan Firaun, kami rakyatnya sangat mencintai beliau, beliau bangun infrastruktur untuk menghidupi perekonomian rakyat. Jalan-jalan didesa sekarang sudah mulus aspal dan dicor, itu program beliau. Jika belum ada yang dicor bisa dicek ke pemerintah setempat apa masalahnya. Orang baik dan hebat gini masa kau samakan dengan Firaun, matamu picek. Tingkat kepuasan kepada pemerintahan Joko Widodo bahkan sampai 70%.
Jadilah orang yang berbudaya, sudah tua ya jadilah bijaksana. Memang apa salah Jokowi sama kamu cuk eh cak ? Apa kamu merasa direndahkan karena ga pernah diundang ke istana? Kau sendiri yang bacot bahwa kau tidak sudi datang ke Istana, padahal jejak digital menangkap bahwa kau ada di Istana saat masa pemerintahan Soeharto, walah cangkem kok ga sesuai bukti. Malu cak, wis tuwo.
Yang jadi permasalahan kami para pendukung Jokowi adalah dengan entengnya dia bilang Jokowi Firaun eh saat minta maaf kok ga minta maaf ke bapak Jokowi, maaf saja cuk eh cak, permintaan maafmu itu "wagu" , "wagu" itu bahasa Jawa dan bahasa Indonesianya "wagu" adalah aneh atau gak pas atau janggal. Ya memang kalau kita perhatikan permintaan maaf cuk Nan eh maaf Cak Nun itu janggal, dia tidak minta maaf ke orang yang dihinanya eh dia malah minta maaf ke keluarganya, janggal bukan? Dia juga malah playing victim seolah dia korban bullyan, kurang ajar bukan, sudah menghina orang, minta maafnya "wagu" boro- boro tulus, aneh, harus dia diam saja gak usah sok bijaksana dengan minta maafnya yang wagu itu. Sudahlah sinarmu sudah redup, pandanganmu sudah buram, baiknya kau istirahat dan mempersiapkan pertanggungan jawabmu kepada sang Pencipta. Itu lebih baik daripada jadi juru bicara politik. Wagu, wagu tenan cuk.
Cak Soed
#NKRIHargamati
#KawalJokowi