Umum

Menolak Lupa 2 Okt Hari Prank Nasional ! Masih Percaya Orang itu?.

cak soed 7 months ago 508.0

Hari ini tepatnya 5 tahun lalu yaitu 2 Oktober 2018, kita pasti ingat ada kejadian yang memalukan dan hampir saja membuat bangsa ini terpecah belah karena provokasi akibat penipuan yang dilakukan oleh seorang nenek-nenek genit yang mukanya bonyok akibat efek dari operasi plastik tetapi mengaku dikeroyok oleh bagian dari "penguasa" dan provokasi sudah disiapkan oleh para kaum oposisi perusak bangsa, bahkan salah satu orang yang saat itu mencapreskan diri membuat konferensi pers yang bahkan menjelekan pemerintah. Tetapi ingat, Yang mahakuasa tidak akan membiarkan kejahatan berkuasa didunia ini, tidak. Dan orang itupun mencalonkan diri lagi menjadi capres lagi untuk 2024, wow, gak ada malunya ya? Kalau kita masih waras jangan pilih orang itulah.

Untuk mengingatkan kita betapa jahatnya mereka, melakukan segala cara untuk berkuasa yuk kita telusuri lagi peristowa 4 tahun lalu itu menurut beberapa media mainstream saat itu, mulai saat Ratna Sarumpaet si nenek jahat itu memulai aksi penipuannya, provokasi politikus jahat, sampai tertangkapnya si nenek penipu itu.

Viral di medsos., mulai diunggah di medsos pertama kali, berita tentang Ratna Sarumpaet dianiaya pertama kali beredar melalui Facebook, walaupun akhirnya unggahan itu dihapus tidak lama setelah viral, akun yang mengunggah informasi tersebut adalah Swary Utami Dewi. Unggahan ini berisi screenshot dari pesan di Whatsapp pada 2 Oktober 2018 yang disertai oleh sinenek yang mukanya sudah bonyok. Akhirnya kabar itu viral dan menyebar di Twitter, disebarkan oleh beberapa tokoh diantaranya politikus Rachel Maryam..

Konfirmasi para politikus jahat, berita penganiayaan yang dialami oleh si nenek genit itu kemudian mendapat respon. Tentu saja kita pasti ingat yang gercep dan semangat untuk mengkonfirmasi pasti dari partai Gerindra salah satunya si Rachel Maryam melalui akun twitternya di @cumarachel. Dalam Twitnya ia membenarkan kabar penganiayaan tersebut, begini cuitannya saat itu.

"Berita tidak keluar karena permintaan bunda @Ratnaspaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma. Mohon doa," tulis Rachel pada 2 Oktober 2018.

Tidak hanya politikus mantan artis itu yang menyebarkan dan menambahi dengan kata-kata provikatif dalam cuitanyya, kabar peristiwa penganiayaan tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Tim capres Prabowo-Sandiaga saat itu yakni Dahnil Anzar Simanjuntak. Bahkan dalam pernyataannya, Dahnil mengatakan si nenek peyot yang pengen cantik kembali itu dikeroyok oleh orang tak dikenal dan dimasukkan ke dalam mobil. Bahkan Pengacara si nenek bonyok, juga mengatakan hal senada. Lengkey mengatakan bahwa kabar penganiayaan itu benar tapi ia menolak memberitahukan informasi lengkapnya. "Iya benar, itu confirmed dia," ucapnya.

Bahkan adalagi konfirmasi tentang benarnya peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan bonyoknya si nenek yaitu datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Melalui cuitan di akunnya yakni @fadlizon, Fadli menegaskan bahwa si nenek itu mengalami penganiayaan dan dikeroyok dua sampai tiga orang. "Jahat dan biadab sekali," kata dia melalui cuitanya. Fadli juga mengaku telah bertemu dengan si nenek dua kali setelah mengalami penganiayaan.

Bahkan tidak hanya berhenti di situ, Sampai-sampai Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2019 Prabowo Subianto turut memberikan pernyataan mengenai kabar dikeroyoknya si nenek tua itu pada Rabu malam, 3 Oktober 2018. Saat itu, Ketum Gerindra itu sempat mengatakan bahwa tindakan terhadap si nenk adalah tindakan represif dan melanggar hak asai manusia. capres abadi itu bahkan ingin bertemu dengan Kapolri saat itu Jenderal Tito Karnavian untuk membicarakan mengenai dugaan penganiayaan yang dialami si nenek di Bandung, Jawa Barat itu.

Gusti mboten sare, Tuhan tidak tidur, sanggahan dari pihak Kepolisian, Setelah pemberitaan tentang pengeroyokan si nene itu menjadi viral, berita tersebut kemudian ditanggapi oleh pihak kepolisian. Kepolisian melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan bahwa peristiwa itu adalah peristiwa hoax alias tipu-tipu. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, ternyata diketahui bahwa si nenek tidak dirawat di rumah sakit dan ternyata juga tidak melapor ke Polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, si nenek biang kerok ini diketahui memang tak sedang di Bandung. Hasil penyelidikan menemukan bahwa ternyata si nenek itu datang ke Rumah Sakit Bina Estetika di Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00. Nah ngapain coba si nenek di rumah sakit Bina Estetika itu? Ternyata fakta berbicara bahwa si nenek telah melakukan pemesanan di RS tersebut pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut. Nah..ketahuan loh...

Akhirnya setelah kepolisian mengelar konferensi pers menjelaskan persoalan itu, si nenek beberapa jam kemudian juga ikut mengelar konferensi pers, saat konferensi pers itu si nenek mengaku bahwa kabar itu tak benar. Jreng.....oo kamu ketahian, akhirnya ngaku sendiri. Pengakuan si nenek bahwa awal dari kabar pemukulan itu sebetulnya hanya untuk berbohong kepada anaknya.yang pada 21 September 2018 mendatangi rumah sakit bedah untuk menjalani operasi sedot lemak di pipi, pulang dalam kondisi wajah yang tampak bengkak dan bonyok itu. Katanya narasi pengeroyokan itu mulanya hanya kepada anak-anaknya yang bertanya penyebab wajahnya lebam. Namun setelah lebamnya sembuh, akibat niat busuknya diai menceritakan pemukulan itu kepada Fadli Zon saat berkunjung beberapa hari lalu. Saat anaknya Iqbal datang ke rumah, cerita pemukulan itu juga yang ia sampaikan. "Hari Selasa, foto saya tersebar di media sosial, saya nggak sanggup baca itu," kata si nenek saat itu. Jadi si nenek itu menyatakan tak ada penganiayaan yang dialaminya. "Itu cerita khayalan, entah diberikan oleh setan mana kepada saya," kata dia. EHhhh....ehhh kok nyalahin setan, awas setannya marah loh.

Akibat berita hoax yang menggemparkan itu, banyak orang yang melaporkan si nenek ke Kepolisianm akhirnya dia dipenjara juga dan sempat menghilang dari peredaran, entahlah dia sudah insyaf atau belum, tapi mengingat umurnya harusnya dia mempersiapkan diri dipengadilan Tuhan saja ya/

Setelah jumpa pers si nenek tukang tipu yang malah menyalahkan setan dalam jumpa pers kepada awak media, Ketua Umum dan salah satu Capres yaitu Prabowo Subianto kembali menggelar jumpa pers, dalam jumpa pers itu dia akhirnya meminta maaf karena ikut menyebarkan berita bohong mengenai penganiayaan tersebut, anehnya dia tidak memecah orang-orangnya yang termasuk orang pertama yang mengkonfirmasi berita itu seperti Fadli zon dan Dahnil, entahlah.

"Saya atas nama pribadi dan pimpinan tim kami, saya minta maaf kepada publik bahwa saya telah ikut meyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo yang didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu malam, 3 Oktober 2018.

Padfa saat itu Prabowo juga meminta si nenek mengundurkan diri dari Badan Pemenangan Prabowo - Sandiaga Uno di pemilu 2019. “Saya telah meminta Ibu Ratna Sarumpaet mengundurkan diri dari Badan Pemenangan. Beliau sudah lakukan itu. Sudah ada suratnya,” kata Prabowo.

APakah sudah selesai? pada saat itu ternyata belum selesai, sehari setelah itu, tepatnya pada Kamis malam, 4 Oktober 2018 sekitar pukul 20.00 WIB, kepolisian melakukan penangkapan kepada Ratna Sarumpaet. Ia ditangkap di Bandara Internasional Soekarno Hatta saat akan bertolak ke Santiago, Cile. Ratna diketahui akan bertolak ke Cile untuk menghadiri acara Konferensi The 11th Women Playwrights International Conference 2018. Ada info bahwa dia akan playing victim dan akan menjelekan pemerintahan Jokowi diacara tersebut, entah benar atau tidak yang jelas tidak sempat terjadi karena sudah keburu ditangkap oleh Kepolisian. Setelah melakukan penangkapan Ratna kemudian digelandang ke Markas Polda Metro Jaya. Ia kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan dan kemudian penggeledahan di kediamanan di Kawasan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan pada Jumat dini hari, 5 Oktober 2018.

Nah demikian sekelumit berita dari peristiwa yang menghebohkan yang terjadi 5 tahun yang lalu, mudah-,mudahan bisa mengingatkan kita bahwa betapa jahatnya mereka, mereka melakukan segala cara untuk meraih kekuasaan, akankan kita rela memberikan kekuasaan kepada orang tak bermoral dan tidak bijaksana seperti mereka?

Cak Soed

#NKRIHargaMati

#GanjarPresiden2024

sumber :