Umum

Lucu, Maksud Hati Mau Mainin Isu PKI Niru Gatot, Musni Umar Malah Dibego-begoin Warganet.

Fery Padli 2 years ago 2.3k

Ada yang berbeda dari yang dilakukan oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo pada September 2022 ini yakni dia tidak mainin isu PKI.

Pada tahun-tahun sebelumnya ia getol banget ngangkat isu basi itu. Mulai dari mengaku merasakan kebangkitan PKI sejak 2008, menggelar acara Nobar G30S/PKI pada 2017, mengatakan PKI bangkit pada 2018, playing victim mengaku dicopot dari Panglima TNI karena instruksikan Nobar film G30S/PKI pada 2020 dan mengatakan TNI telah disusupi oleh paham Komunis pada 2021.

Padahal kala itu ia mau memasuki masa pensiun. Jadi wajar kalau dicopot dari Panglima TNI.

Kemudian, saat menjabat sebagai orang nomor satu di tubuh TNI, tidak ada satupun anggota PKI yang berhasil dia tangkap. Ngomongnya saja PKI bangkit di TNI. Tapi gak ngapa-ngapain.

Artinya apa? Isu PKI itu hanya mainan Gatot doang dalam rangka untuk menakut-nakuti masyarakat.

Dengan masyarakat takut, harapannya orang-orang akan mendukungnya sebagai Capres.

Eh gak tahunya elektabilitasnya tetap saja rendah.

Dan mirisnya, tidak ada satupun partai yang tertarik untuk mengusung si Gatot ini. Meskipun dia sudah mencium tangan SBY kala itu, tetap saja Partai Demokrat enggan untuk mendukungnya.

Atau kalau mau disimpulkan sederhananya begini, jualan isu PKI yang dilakukan oleh Gatot selama bertahun-tahun tersebut gak laku.

Yang namanya berdagang kalau gak laku pilihannya ya cuma ada dua. Berhenti berjualan atau jual barang lain.

Nah sekarang yang jadi jualan Gatot adalah kasus Sambo.

Bisa jadi ia belajar dari Susno Duadji yang kini banyak disorot media lantaran sering bicara terkait pembunuhan Brigadir Joshua itu serta mengkritik Polri dalam menangani kasus yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri tersebut.

Gatot pun seperti tanpa bersalah mengatakan, Sambo bisa saja jadi anggota Polri aktif lagi.

Penyebabnya adalah karena ada peraturan Kapolri yang berbunyi, 'Kapolri berhak meninjau kembali hasil sidang etik terhadap anggotanya'.

Tapi gak segitunya juga Bambang!

Jelas-jelas Sambo sudah dipecat atau diberhentikan secara tidak hormat dari Polri.

Kemudian dia banding, dan bandingnya itu ditolak.

Sudah masuk penjara pula.

Bagaimana mungkin orang seperti ini mau diangkat jadi anggota Polri lagi?

Kalau pun bisa, Kapolri juga punya harga diri. Tentu dia gak akan mau melakukan hal yang dapat merusak citra atau reputasinya hanya gara-gara membela Sambo.

Artinya apa? Statemen Gatot soal Sambo itu gak berisi.

Beda dengan Susno yang dapat menjelaskan kejanggalan-kejanggalan penanganan kasus jenderal bintang dua tersebut secara rinci dan masuk akal.

-o0o-

Eh lucunya, sekarang Gatot memang tidak lagi mainin isu PKI. Tapi si rektor koplak Musni Umar yang justru ngangkat isu itu.

"Ini perilaku PKI. Orang baru selesai shalat dihajar. Para pemuda hanya diam tidak bantu. Pemuda tempe," ujar Musni melalui akun Twitternya @musniumar yang mengomentari sebuah video seorang laki-laki sedang duduk tiba-tiba ditendang beberapa kali oleh pria lain sampai tersungkur.

Di video itu juga terlihat banyak yang menyaksikannya namun mereka hanya diam saja.

Memang kalau melihat video itu muncul keinginan untuk mengecam pelaku. Masa orang yang tidak berdaya terus dianiaya begitu?

Tapi kejadian yang ada di video tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan shalat dan PKI. Karena TKP-nya di Thailand.

Berdasarkan data, sekitar 95% penduduk Thailand adalah pemeluk agama Budha. Jadi kecil kemungkinan itu orang lagi shalat.

Kemudian, di Thailand juga tidak ada yang namanya Partai Komunis. Di sana yang ada Partai Demokrat (Thailand), Partai Kekuatan Rakyat (Thailand), Partai Masa Depan Maju, Partai Palang Pracharath dan Partai Pheu Thai.

Dan kejadiannya juga sudah lama banget yakni pada 2020 silam.

Pernyataan provokatif Musni Umar itu pun langsung dibantah oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).

"Tidak berkaitan dengan PKI dan shalat. Fakta; peristiwa terjadi di Thailand, bukan di Indonesia. Selain itu, latar belakang peristiwa berkaitan dengan tuduhan penggelapan oleh seorang atasan terhadap bawahannya yang bergerak di bidang jasa penagih hutang (debt collector)," ujar MAFINDO melalui akun Twitternya @TurnBackHoax.

Hingga tidak menunggu waktu lama, Musni pun auto kena 'geprek' alias dibego-begoin oleh warga dunia maya.

"Makin tua bukan makin bener, malah makin guogblok," ujar pemilik akun Twitter @joyojord

"Ini satu lagi Prof dungu. Di Thailand itu bego," lanjut pemilik akun Twitter @Inos_Mdc99

"Musni begonya natural," tutur pemilik akun Twitter @Bajultobat

Hahaha......

Pengen ketawa tapi takut jadi rektor Universitas Ibnu Chaldun.

Pertanyaannya, orang kek gini mau mau jadi Menteri Pendidikan kalau Anies jadi Presiden?

Bisa-bisa siswa dan mahasiswa jadi Kadrun semua.