Umum

Kerja Keras Mewujudkan Makan Siang Gratis.

Rahmatika 3 months ago 16.0

Program makan siang gratis yang merupakan kampanye dari Prabowo dan Gibran banyak menuai kontroversi. Buat banyak orang, mereka ragu dengan efektivitas program tersebut. Biayanya besar. Ratusan triliun dalam setahun. Sayang sekali kalau sampai nggak efektif atau malah ya anak-anak itu ujung-ujungnya dapat makanan yang nggak jelas.

Jokowi sebagai Bapaknya Gibran sepertinya sadar betul kalau masyarakat itu kritis. Mungkin dia ingat bagaimana Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta benar-benar jadi sasaran tembak masyarakat terkait janji rumah dp nol yang sampai saat ini pun tak terwujud, un-achievable ternyata. Jokowi nampaknya tidak mau anaknya nanti akan bernasib seperti Anies mengingat Gibran masih muda dan butuh prestasi bagus supaya ke depan orang tidak akan ragu milih dia.

Akhirnya, di kala pelantikan mereka bahkan masih 7 bulan lagi, Pemerintahan sekarang sudah mulai sibuk mempersiapkan program makan siang gratis. Ini aneh, karena mana ada selama ini Pemerintahan yang nanti Presidennya bukan lagi incumbent sekarang, sudah sibuk anggota kabinetnya mempersiapkan program ini. Lha padahal kan ini bukan program kerja kabinet mereka nggak sih? Memangnya semua target kerja di sisa tahun ini sudah teraih semua kok malah ngurusin program lain?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan sampai hadir di acara uji coba program ini di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang. Dalam berita yang saya baca, Ketua Umum Golkar tersebut turun gunung melakukan simulasi program makan siang gratis lantaran sudah menjadi tugasnya untuk memastikan kebijakan berjalan dengan baik ketika program ini dilaksanakan.Lho memangnya saat pelaksanaan nanti Pak Airlangga pasti masih jadi menteri kah? Kan itu tugas Menteri kabinet mendatang?

Ternyata yang namanya privilege itu benar adanya. Ini nih misal bukan mereka yang menang, katakanlah yang menang Ganjar atau Anies, apa iya kabinet sekarang akan sudah mulai mau melakukan uji coba Presiden terpilih? Nggak mungkin mau.

Ini juga membuat kita tidak kaget, kenapa pada akhirnya cita-cita mereka satu putaran dengan mudah terwujud. Ya seperti yang dibilang di podcast-podcast itu, segala sumber daya yang dimiliki dioptimalkan.

Kita lihat saja ke depan program ini akan sustain seberapa lama dan apakah akan efektif. Mengingat jumlah anak sekolah banyak, letak geografis sekolah bermacam-macam, di Jawa 15 ribu makan siang mungkin cukup tapi apa iya di Papua dan Sulawesi misalnya biaya itu mampu untuk menyajikan makan siang bergizi buat anak-anak sekolah ini?