Terima kasih sahabatku Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro.
Ini komunikasi saya dengan Kapolresta Sidoarjo terkait banyaknya kejanggalan dalam kasus tewasnya mahasiswi Universitas Airlangga Surabaya yang ditemukan tewas dalam mobilnya yang terpakir di halaman kosong salah satu apartemen di Sidoarjo Jawa Timur 5 November lalu.
Mohon Izin Bang Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro. Mohon Izin bang, izin saya menshare analisa saya terkait kasus tsb. Izin Bang Kapolresta. Ayah tiri korban, Gunawan membangun opini korban bunuh diri. Padahal masih banyak kejanggalan:
I. Kasat Reskrim:"korban pakai akun yg ada di hpnya, nama lengkap, memesan secara online tabung berisi gas Helium seharga 600 ribuan, alamat pengiriman ke apartemen korban dan korban sendiri yang menerimanya".
Mohon Izin Bang Kapolresta. Dari CCTV yg beredar. Tidak terlihat ada kurir online datang ke apartemen korban mengantar tabung gas helium dan korban sendiri yg menerima tabung gas Heliau serta korban sendiri membawa/menenteng dan memasukkan tabung gas helium ke dalam mobilnya yang terparkir di basement apartemennya sebelum pergi meninggalkan apartemennya jam 15:05 wib. Bahkan saat keluar dari kamar, menunggu lift pun tak ada membawa tabung gas.
Keraguan saya korban bunuh diri diperkuat bukti dan ternyata bersesuaian dengan pernyataan Bang Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo: "Setelah itu dia menunggu lift, masuk ke dalam lift dan keluar di basement apartemen Praxis Surabaya. Setelah itu dia menggunakan mobil, dan tepat 15.05 WIB korban keluar ke arah kiri,".
II. Izin bang Kapolresta. menarik dari segi Grafologi Forensik. Apakah ada orang lain/orang terdekat korban yang bisa meniru memalsukan sedemikian rupa tulisan tangan korban? karena itu pernah terjadi pada kasus Akseyna mahasiswa MIPA UI Bang Kapolresta, Mohon Izin, karena ayah tiri korban ngotot anaknya bunuh diri karena surat wasiat itu identik tulisan tangan korban. Padahal kalau bunuh diri beberapa kalimat wasiat itu bertentangan dengan fakta pada korban (nomor 3, 5 dan 6 dibawah) dan juga tidak didukung bukti utama karena tidak ada bukti CCTV: korban bertemu kurir online, menerima tabung gas helium dari kurir, kemudian membawa dan memasukkannya ke dalam mobilnya
III. Keterangan saksi teman korban semasa kecil, JA mengatakan korban sempat bilang: "takut tak sukses". Izin bang. Agak janggal menurut saya. Mohon Izin Bang Kapolresta. Menurut saya yang bisa didalami segi Psikologi Forensik: korban bisa menyelesaikan skripsi kuliah kedokterannya, jurusan dokter hewan, sudah lulus dan wisuda, sedang menjalani koas (co-assistant), APAKAH seorang pesimis bisa sampai menjadi seorang co-assistant?
Sampai bisa menyeselesaikan kuliahnya bahkan sedang koas praktik langsung. Artinya semangatnya tinggi unt sukses karena cita-citanya jadi dokter hewan hampir tergapai karena sudah ditahap koas. Bahkan jauh sebelum itu berhasil menyelesaikan skripsinya. Artinya daya juangnya tinggi. izin bang. Keterangan saksi JA soal: "takut tak sukses", itu menurut saya tak singkron sama pada diri korban.
IV. Keterangan Saksi Ayah tiri korban, Gunawan: "korban pendiam" dan "dunia kejam" dalam wasiat ungkapan korban karena pendiam.
Kalau pendiam tidak pandai bersosialisasi/tak pandai bergaul akibatnya susah punya teman. Kalau mengungkap sesuatu melalui surat karena sifat pendiam artinya tidak punya kepercayaan diri/tidak berani berkomunikasi secara langsung sama orang lain.
Izin Bang Kapolresta. Tapi yang dikatakan ayah korban justru berbeda dengan keterangan Saksi Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid drh MP: "korban sosok yang baik, banyak teman banyak sahabat"
Mohon Izin Bang Kapolresta yang Terhormat. Saya ngerinya kasus ini dibuat pelaku seolah-olah korban bunuh diri, padahal patut diduga mengarah ke 340 pembunuhan berencana karena mengingat, memperhatikan dan mempertimbangkan pemilihan tempatnya https://www.merdeka.com/peristiwa/menelusuri-area-gedung-sepi-terbengkalai-saksi-bisu-kematian-mahasiswi-kedokteran-unair-45840-mvk.html) lokasi TKP penemuan korban sangat sepi, gedung mangkrak, dan tak ada CCTV sehingga ada potensi besar pelaku bebas keluar dari mobil korban tanpa terekam CCTV. Itu yg saya takutkan. Mohon Izin bang.
Karena kalau mau bunuh diri, ngapain korban cape cape bunuh diri sampai ke Sidoarjo? Di Surabaya banyak tempat. Tak perlu repot repot sampai ke Sidoarjo jadi itu bang yg janggalnya menurut saya.
Mohon Izin Bang Kapolresta. Menariknya. Setelah korban keluar dari apartemennya jam 15:05 WIB. Apakah sempat ada orang lain bertemu korban/bersama korban/ikut di mobil korban setidaknya dalam rentang waktu minimal 10-13 jam sebelum korban ditemukan tewas dalam mobil yg terparkir dgn kaca dan pintu mobil terkunci?
Mohon izin lagi bang. Makin janggal karena pakaian korban kayak anak perempuan zaman now mau pergi jalan jalan. Karena bawa tas kecil, bawa jaket, rambut dikuncir, diikat, gaya kekinian. Masa mau bunuh diri begitu? Mohon Izin bang. Menurut saya. Itu sprt mau jalan-jalan. sehingga teka teki kemana dan ada di mana korban minimal dari jam 15:15 WIB sampai paling minimal jam 00:00-00:30WIB?
Ditemukan jam 05.30 WIB. Kalau kita hitung dari jam 00:00 minimal. Rentang waktu 3-4 jam selesai kalau eksekusi apalagi pakai gas bisa lebih cepat.
V. Nah ini bang paling janggal. Izin bang. Kejanggalan lain di surat wasiat itu selain ada kalimat: i see no future, ada kalimat paling mencolok i'm not smart dan this fragile stupid kid. Itu kalimat seseorang yang sangat merendahkan dirinya.
Dan itu SANGAT BERTENTANGAN DENGAN fakta: korban menyelesaikan skripsinya dengan baik, lulus dengan IPK 3,8, dikenal berprestasi, saat kuliah menjadi asisten dosen matkul patologi, pernah bekerja di klinik dokter hewan di Kediri dan terakhir sedang ditahap koas sebagai dokter hewan.
VI. Dan makin janggal lagi ada kalimat: im coward
Mohon Izin Bang Kapolresta. Kalau misal korban pengecut/penakut, tak akan berani ikut praktikum-praktikum di kampusnya karena pasti melihat dan menyentuh langsung hewan-hewan sakit/mati, tak akan dipilih jadi asdos matkul patologi karena patologi mempelajari penyakit penyakit mahkluk hidup yang akhirnya identifikasi organ hewan, mati karena bakteri atau virus atau apa (karena kedokteran hewan) yang dia praktekkan saat praktikum di kampus dan saat koas, pasti kalau penakut tak akan sampai ke tahap koas, karena koas sebagai dokter hewan pasti mengobati hewan-hewan termasuk melihat hewan yang mati, meneliti sebab matinya. Karena dokter hewan juga akan melakukan autopsi terhadap hewan.
Autopsi gajah yang mati misalnya kayak yg pernah di Kebun Binatang Bandung. Autopsi bangkai ikan paus. Mohon Izin abangku, menurut saya surat wasiat itu benar-benar tak mencerminkan/tak singkron dengan korban yg aslinya.
VII. Mohon Izin bang Kapolresta. Saya teringat kasus Akseyna Mahasiswa MIPA UI pada 2015, awalnya dinyatakan bunuh diri karena di kamarnya ditemukan surat wasiat dan ada tandatangan, ternyata setelah diperiksa Grafolog Forensik Deborah Dewi melalui pembesaran mikroskopik 200x, surat yg diklaim sebagai wasiat itu ditulis juga oleh orang lain yang memalsukan kalimat, dan gaya tulisan tangan Akseyna (awalnya ditulis Akseyna sbg surat biasa tapi kemudian ada orang lain yang bisa meniru dan memalsukan tulisan Akseyna sehingga berubah jadi surat wasiat. Dan kasus tsb menjadi kasus pembunuhan dan belum terungkap sampai detik ini 2015-2023. udah 8 tahun.
Terima kasih sahabatku, Bang Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro
Kemudian dijawab oleh Kapolresta Sidoarjo: Terimakasih analisa nya pak, bisa utk pertimbangan kami 🙏🙏🙏
Terima kasih banyak Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahtu Bintoro. Semoga kasus ini bisa terungkap dengan jelas terutama kejanggalan kejanggalan yang sudah kita komunikasikan
https://seword.com/umum/kasus-subang-analisa-saya-2-tahun-lalu-terbukti-7Mr2dc48lf
https://seword.com/umum/kasus-andini-surabaya-terima-kasih-kapolrestabes-ZInHIaO3FR