Beberapa waktu lalu ketika ngompol (ngomong politik) dengan beberapa teman sambil ngopi di warteg langganan, salah satu teman ngomong ke aku :" Bro, kok kayaknya ente belum move on dari kalahnya Ahok di pilkada 2017, sshingga kalau ngomong Abas, kok kayaknya jelek semua ".
Aku Jawab :" Nggak bro, bagi aku walaupun Pilkada DKI 2017 itu faktanya adalah Pilkada terburuk di Indonesia, tetapi itu sudah menjadi fakta yang harus kita terima, masalah Abas (Anies Baswedan), bukan aku menganggap jelek semua, tetapi memang sampai sekarang aku belum nemu yang bagus dan berguna dari dia bagi rakyat DKI, kalau ada, aku akan puji masbro".
Kemarin aku menemukan sebuah legacy dari kepemimpinan Anies yang memang layak dipuji, oleh karena itu sebagaimana komitmenku, aku akan memuji karya tersebut yang aku tulis dalam artikel ini.
Mungkin teman-teman ada yang sangsi, benarkah ada karya Abas yang bagus. Jangan- jangan yang nulis salah minum obat atau habis kalah taruhan bola Piala dunia Qatar nih?
Yang sudah baca analisaku sebelum pertandingan Jepang vs Kroasia pasti ngerti kalau aku nggak kalah.
Mau analisa Kamerun vs Spanyol? hehehe.
Nggak kok teman-teman, dengan tulus aku memuji karya Abas ini walaupun ada tapinya.
Bagi teman teman yang sering menggunakan KRL Commuterline dan turun di stasiun Manggarai pasti merasakan perubahan yang terjadi disana.
Bukan didalam stasiunnya tetapi diluar stasiun.
Dishub DKI telah membangun Plaza Stasiun Manggarai dengan sangat baik dan sangat fungsional.
Bagi para komuter yang turun dari KRL di Stasiun Manggarai dan ingin melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta ke arah blok M misalnya, bisa merasakan kenyamanannya karena begitu keluar dari stasiun Manggarai anda akan memasuki area Plaza Stasiun yang asri dan langsung menemukan halte bus Transjakarta disana.
Bandingkan misalnya anda keluar dari Stasiun Sudirman dan ingin melanjutkan perjalanan dengan bis Transjakarta. Anda harus jalan lumayan jauh untuk menuju halte bis Tosari.
Plaza Stasiun Manggarai ini mempunyai area yang cukup luas karena mengambil sebagian jalan Manggarai Utara yang kearah Pasar Rumput.
Plaza yang Asri dan cukup bersih ini berhadapan dengan pemukiman pinggir sungai dimana ada juga Komplek Angkatan Laut didalamnya.
Pemukiman pinggir sungai yang sangat padat dan terkesan kumuh ini dulu sudah akan ditertibkan oleh Gubernur Ahok, dimana para penduduknya akan dipindahkan ke Rusun Pasar Rumput, tetapi karena Ahok kalah pilkada, maka batal pula rencana tersebut.
Hal yang positif dengan adanya Plaza Stasiun Manggarai ini adalah anak anak di pemukiman pinggir sungai didepan Plaza punya tempat bermain yang baik dan sehat.
Saya coba mencari tahu berapa anggaran yang dihabiskan Dishub DKI untuk membangun Plaza Stasiun Manggarai ini, tetapi mohon maaf, saya tidak menemukan catatan anggaran yang spesifik untuk pembangunan Plaza Stasiun Manggarai ini.
Apakah mungkin tidak dibukanya anggaran pembangunan plaza ini karena disatukan dengan pembangunan ataupun revitalisasi halte bus Transjakarta lainnya sehingga masyarakat tidak bisa menilai kelayakan anggaran yang digunakan.
Sayapun heran mengapa Plaza yang bagus dan fungsional ini tidak diresmikan oleh Abas sendiri padahal kita tentunya masih ingat, Gardu listrik MRT pun diresmikan dengan seremonial oleh Abas.
Juga tidak ada satu buzzer Abas pun yang mengglorifikasi pembangunan dan berfungsinya Plaza Stasiun Manggarai ini.
Saya pribadi sebagai salah satu pengguna sangat mengapresiasi adanya Plaza Stasiun Manggarai ini.
Bagaimana menurut teman-teman?
Salam Seword, Roedy S Widodo.
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4113540/anies-resmikan-gardu-listrik-mrt-di-jakarta-selatan