Umum

Kalau Nggak Bisa Cepat, Paling Tidak Jangan Halangi Jalan Orang Lain.

Widodo SP 2 years ago 1.2k

Saya mengawali tulisan ini dengan mengajak SEWORD-ers bayangkan dua situasi berikut ini:

Situasi pertama, Anda sedang terburu-buru berjalan menuju pintu keluar, tapi dalam keadaan ramai, karena ada cukup banyak orang menuju arah yang sama, eh ada seorang persis di depan Anda berjalan pelan, sambil asyik main ponsel dan dengar musik. Apa yang akan Anda lakukan?

Situasi kedua, Anda sedang berdiri persis di depan pintu KRL, ingin segera keluar begitu KRL berhenti dan pintu dibuka. Eh, di tengah jubelan orang yang ingin keluar dengan cepat, ada dua orang berdiri di depan Anda persis, tapi begitu pintu dibuka mereka diam saja. Rupanya stasiun tujuan mereka masih berjarak satu stasiun lagi.

Situasi terakhir masih belum selesai mencobai kesabaran Anda. Begitu pintu dibuka dan dua orang tadi terpaksa bergeser, eh dari balik pintu ada sekumpulan orang juga ingin masuk, karena ingin berebut kursi biar bisa langsung duduk begitu masuk gerbong. Kesel banget nggak sih?


Dua situasi tadi kebetulan pengalaman pribadi dan saya alami beberapa kali ketika naik dan turun KRL. Pernah juga dibikin kesel sama orang yang mengutak-atik ponsel karena mau scan di gate out tapi nggak sadar (atau nggak mau tahu?) kalau dia menghalangi jalan orang yang mau menuju gate out kayak dirinya.

Mau ngamuk ya gimana? Mau nggaplok juga nggak mungkin, meski hati ini kesalnya luar biasa. Alhasil, terkadang kalau keselnya sudah sampai ubun-ubun saya cuma bisa bikin status:

"Kalau nggak bisa cepat, paling tidak jangan halangi jalan orang lain."

Pernah sih, sekali-kali saya suruh minggir tuh orang. Meski kadang mikir juga, apalagi kalau yang menghalangi jalan itu aparat berseragam atau sekumpulan "petugas KAI" yang masih muda (mungkin pegawai atau masih dalam masa training), karena kalau mereka sedang bad mood kami bisa ribut. Ogaaah...!

Nah, sadarkah kita bahwa kondisi begitu dapat menjadi gambaran bagaimana kebiasaan sebagian masyarakat kita (dalam berbagai situasi) dalam menempuh jalan kehidupan ini?

Mereka bisa berwujud orang yang nggak rela ada yang mendapat promosi kerja, lalu menebarkan kabar busuk supaya rekan kerjanya mendapat citra buruk. Kalau di jalan, mereka dengan seenaknya mengambil jalur kendaraan orang lain, meski di depannya sepi tapi ada antrean mengular di belakangnya.

Kalau di jagat politik, orang model gini akan mencegah orang lain biar tidak naik atau dipromosikan, atau kalau dalam kontestasi jelang Pilpres 2024, nggak ingin orang lain dapat tiket karena mau memaksa anak atau orang kuncinya biar dapat tiket. Bisa sebut siapa kira-kira? Hahaha...


Akhirnya, saya sih sebagai manusia biasa pilih yang simpel saja dalam menjalani hidup ini. Kalau ada yang mau maju atau mendahului, silakan saja, saya tak mau menghalangi apalagi menjegal. Kan dalam hidup ini tak semua kemenangan diperoleh oleh mereka yang cepat, yang kuat, atau yang punya kuasa. Bagaimana menurut Anda?

Begitulah kura-kura...