Umum

Kacau!!, Sepakbola Tarkam Ricuh, Kok Bisa Terjadi??.

Juandi Manullang a year ago 303.0

Miris bila kita melihat dan menyaksikan dalam sebuah acara sepakbola terjadi kericuhan antara pemain dengan pemain, maupun antara penonton dengan penonton, antara pemain dengan penonton maupun antara pemain dengan wasit. Namanya kericuhan terutama di sepakbola Indonesia menjadi hal yang sering terjadi bahkan berkali-kali sampai ada yang meninggal dunia. Kita masih mengingat tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan banyak orang akibat kericuhan tersebut. Bukan itu saja, masih banyak lagi dan kita boleh searching.

Kali ini pertandingan sepakbola tarkam atau antar kampung yang menjadi sorotan. Dimana terjadi kericuhan baik itu pemain dan juga penonton. Tentu memalukan. Bagi kita semua, apakah kericuhan itu masuk dalam kategori malu-maluin atau belum dewasa?. Bagi saya semua kategori masuk karena kita menodai nilai-nilai dari permainan sepakbola yakni fair play dan persatuan. 

Kita belum bisa dewasa dalam bersikap sebagai pemain dan sebagai penonton. Bila ada kesalahan maupun pelanggaran maka langsung emosi sehingga menyulut kekerasan. Akhirnya, dicap sebagai belum dewasa juga. Miris sebenarnya. Entah kenapa dalam permainan sepakbola selalu begitu. Kita susah mengontrol diri dan pikiran. Kita gampang terbawa emosi.

Banyak yang tak sadar bahwa dengan kericuhan itu akan semakin membuktikan kita belum bisa maju dalam hal sepakbola. Kita bisa melihat bagaimana di Eropa sangat jarang terjadi kericuhan. Memang pernah terjadi kericuhan di sepakbola Eropa, namun setelah evaluasi semuanya berubah. Banyak fans dan pemain bisa menjaga emosinya masing-masing. Buktinya, mereka bisa sukses dalam sepakbola.

Berbeda dengan kita yang memang emosi begitu memuncak saat bermain sepakbola. Tidak bisa melihat kesalahan sedikit. Padahal ada pengadil yakni wasit di lapangan yang stand by melihat pelanggaran. Namun, kadangkala pemain sepakbola pun melawan dan menyerang wasit. Hal tersebut sangat memprihatinkan. Buktinya sepakbola kita sulit maju.

Entah cara apalagi yang harus dilakukan agar emosi saat bermain sepakbola bisa ditahan. Tak tahu strategi apa yang bisa dilakukan mencegah kericuhan kembali lagi. Mungkin semuanya sudah jadi budaya yang tak bisa hilang. Sepertinya kericuhan di dalam sepakbola sulit dibendung. Kembali pada pribadi masing-masing dalam mengendalikan emosi saat di lapangan.

Menghargai keputusan wasit juga jadi kunci dan jangan mudah terprovokasi lawan. Karena kadangkala lawan memprovokasi pemain lain untuk membuat strategi buyar dan kita yang rugi. Kedepannya harus bisa mengontrol diri agar tidak mudah terprovokasi. Jaga diri saat di lapangan agar tidak mudah emosi. Kericuhan dalam tarkam tersebut bukan untuk ditiru. Kita akan tambah malu bila dalam sepakbola selalu ada kericuhan.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6755095/pertandingan-sepakbola-tarkam-di-lebak-ricuh-adu-pukul-pemain-vs-penonton