Umum

Ini Apa-apaan? Beli Minyak Goreng Kok Wajib Pakai Pedulilindungi?.

Argo Javirez 2 years ago 786.0

Mohon maaf sebelumnya, saya kali ini harus kritik lagi pemerintahan Presiden Jokowi. Kalau sebelumnya soal tiket masuk Brobudur saya tidak sempat kritik keras karena sudah keburu dibatalkan pemerintah, maka kali ini saya kembali kritik wacana Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan yang akan menerapkan kebijakan baru terkait pembelian minyak goreng curah.

Dalam kebijakan baru tersebut, Luhut Panjaitan membuat aturan baru bahwa penjualan dan pembelian minyak goreng curah dengan harga Rp14 ribu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan NIK.

Tak hanya itu saja, pembelian minyak goreng curah juga akan dibatasi maksimal hanya 10 kg saja untuk satu NIK per hari. Masyarakat yang membeli minyak goreng curah dengan aplikasi Peduli Lindung akan mendapatkan minyak goreng dengan harga eceran tertinggi Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per Kg di pengecer yang terdaftar resmi.

Sebelum menerapkan kebijakan itu, Luhut dan jajaran pemerintah terkait akan melakukan sosialisasi selama dua minggu terhitung per hari ini, Senin, 27 Juni 2022. Setelah masa sosialisasi selesai, maka masyarakat diwajibkan harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan NIK, untuk bisa beli minyak goreng dengan harga eceran tertinggi.

Jujur saja, ini apa-apaan? Bikin tambah pusing saja. Yang saya highlight dalam kritik ini adalah penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk bisa beli minyak goreng curah. Kalau soal NIK tidak perlu saya bahas. NIK juga bisa dipalsukan, bukan? Apa yang tidak bisa dilakukan di negara ini? Jujur saya tanya.

Soal aplikasi PeduliLindungi, itu aplikasi seolah-olah mengikat seluruh elemen hidup rakyat Indonesia, diatur dan dikekang apa maunya aplikasi itu. Memangnya nenek saya yang di kampung yang mau beli minyak goreng curah bisa pakai itu aplikasi PeduliLindungi supaya bisa beli minyak goreng curah?

Secara nenek saya yang hidup sendirian di kampung sana orangnya buta huruf. Boro-boro punya aplikasi PeduliLindung, handphone saja tidak punya. Tapi, dia butuh minyak goreng untuk masak makanannya agar tetap bisa bertahan hidup dan tidak mati.

Mohon maaf saja, harus saya ungkapkan kekesalan saya, jujur saya merasa aneh dengan pemerintah akhir-akhir ini. Makin kesini pemerintahan Presiden Jokowi kok makin aneh dan makin tidak beres saja. Saya tidak tahu kenapa bisa jadi begini disisa pemerintahan Presiden Jokowi yang kurang lebih dua tahun lagi.

Entah mekanismenya bagaimana, apakah harus scan dulu itu aplikasi PeduliLindungi agar bisa dapat kode akses supaya bisa beli minyak goreng, atau bagaimana. Tapi apa urgensi dan relevansinya itu aplikasi PeduliLindungi dengan beli minyak goreng curah?

Jujur saya tanya. Apa pemerintah khawatir bakal ada yang curang atau ada orang kaya kemaruk yang bakal borong minyak goreng curah sebanyak-banyaknya, sehingga orang miskin tidak kebagian atau bagaimana?

Jika memang demikian, maka penanganan dari hulunya bagaimana? Percuma ada pengawasan dilapangan oleh aparat keamanan, dan bahkan sampai melibatkan TNI segala, supaya tidak ada manusia serakah yang borong beli minyak goreng banyak-banyak seenak udelnya mereka.

Saya suudzon saja, sekalipun sempat terlintas dalam pikiran saya, jangan-jangan itu aplikasi PeduliLindungi secara IT menghasilkan rupiah yang sangat banyak sekali karena penggunanya sudah puluhan hingga ratusan juta orang Indonesia.

Dengan ditambahnya aturan pembelian minyak goreng curah dengan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, maka akan semakin banyak menghasilkan cuan yang tidak sedikit bagi pihak-pihak tertentu? Entahlah.

Logikanya, jika dibilang penggunaan aplikasi PeduliLindungi itu sebagai alat pemantau dan pengawasan dilapangan untuk memitigasi adanya penyelewengan yang dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, apakah pemerintah bisa menjelaskan secara detil dan sejelas-jelasnya kepada golongan rakyat kecil mekanismenya seperti apa?

Jika dikit-dikit PeduliLindung, dikit-dikit PeduliLindung, percuma ada itu reschuffle Menteri Perdagangan dari M. Luthfi ke Ketua umum PAN Zulkifli Hasan yang koar-koar berjanji akan membereskan kisruh lonjakan harga dan kelangkaan minyak goreng dalam satu dua bulan kedepan.

Jika Zulkifli Hasan yang juga berjanji harga minyak goreng curah akan turun menjadi Rp14 ribu per liter dalam sebulan ke depan dan mengklaim sudah tahu biang kerok yang menjadi penyebab kenaikan dan kelangkaan harga minyak goreng tersebut dan dia sudah punya jalan keluarnya, maka untuk apa beli minyak goreng curah harus pakai PeduliLindung?

Rakyat tak butuh PeduliLindung, kami rakyat tidak butuh yang ribet-ribet. Kami butuh kepastian dan hidup yang aman, nyaman, damai, sandang pangan tercukupi. Itu saja sudah lebih dari cukup. Rasanya aneh saja, masa mau beli minyak goreng curah harus pakai PeduliLindung. Ini apa-apaan?

Logikanya, dengan diberlakukannya pembelian minyak goreng curah dengan menggunakan aplikasi PeduliLindung, maka bagi kami rakyat jelata ini janji Zulkifli Hasan hanya isapan jempol belaka. Mending tak usah ada reschuffle-reschuffle segala. Hanya bikin tambah pusing saja.

Kura-kura begitu.