Umum

Bjorka Dan Kita, Loh Kok Lucu???.

Erika Ebener 2 years ago 713.0

Tahukah kalian, mengapa nama Bjorka sekarang ini menjadi terkenal? Keterkenalan Bjorka bukan karena apa yang dia lakukan, meretas data negara Indonesia. Nama Bjorka terkenal karena dia menjadi santapan pembicaraan rakyat jelata. Hanya itu saja!!

Sekarang ini, apapun isu yang dibicarakan oleh rakyat jelata, pasti viral. Mengapa bisa demikian? Karena jumlah rakyat jelata 50,000 kali lebih banyak dibandingkan pejabat pemerintah.

Dan sekarang ini, seseorang yang mampu membuat sesuatu dan menjadi viral, dia pasti terkenal. Kalau sudah terkenal, maka ujung-ujungnya adalah cuan. Saya kasih contoh, Farel Prayoga, seorang pengamen anak-anak yang divideokan saat dia mengamen dan suaranya sangat bagus. Video Farel diunggah seseorang di media sosial, lalu menjadi viral. Keviralan Farel ini membuat pihak Istana Negara mengundangnya untuk bernyanyi di perayaan HUT RI ke-77. Hari ini kehidupan Farel, setelah bernyanyi di Istana Negara, karena video saat dia ngamen viral, berubah 180 derajat. Contoh lain, anak-anak dari Citayam yang nangkring di sekitaran jalan Sudirman Jakarta lalu iseng mengubah zebra cross menjadi arena catwalk, kemudian menamai aksinya dengan nama Citayam Fashion Week dan viral, lalu terkenal dan dikunjungi oleh tokh-tokoh terkenal juga. Semua keterkenalan Farel dan anak-anak Citayam, tak lepas dari banyaknya rakyat jelata yang membicarakan aksi mereka, lalu menjadi viral dan terkenal.

Begitu pula dengan Bjorka. Dia menggunggah informasi bahwa dirinya sudah berhasil meretas data negara. Untuk meyakinkan rakyat jelata, dia lempar data-data pribadi sosok-sosok terkenal seperti Mahfud MD. Dan untuk membuat keadaan bertambah seru lagi, Bjorka menggunggah informasi kalau dirinya akan meretas data-data penting lainnya milik Presiden Indonesia dan Pertamina. Rakyat jelata Indonesia pun langsung menelan informasi ini bulat-bulat tanpa dikunyah. Percaya 100% tanpa melihat apakah diri masing-masing rakyat jelata ini terdampak atau tidak. Maka viral dan terkenallah Bjorka. Bahkan dipandang penting karena disangkutkan dengan kestabilan nasional. Padahal rakyat jelata mana paham soal penjaminan kestabilan nasional. Menjamin kestabilan rumah tangga masing-masing saja masih perlu bantuan orang lain.

Di Amerika dan negara-negara lain di dunia, kejadian peretasan data negara itu pasti terjadi. Tapi media tidak terguncang sedahsyat di Indonesia. Kenapa? Karena penduduk negara-negara itu tidak tertarik membincangkan soal peretasan data negara, walaupun data itu adalah data pribadi rakyat. Pelaku peretasan atau bahasa kerennya hacker, di negara maju sana hanya menjadi perbincangan pejabat-pejabat elit. Media pasti memberitakan tetapi jarang sampai menjadi viral. Nama group hacker "The Anonymous" itu nyata. Group ini mampu meretas data Social Security Number rakyat Amerika. Group ini juga bisa menghilangkan eksistensi seseorang di dunia. Apakah kemudian kestabilan nasional negara Amerika terguncang? Tidak! Karena rakyat Amerika tidak tertarik membicarakan sepak terjang The Anonymous ini. Hanya kalangan pejabat, CIA, FBI dan orang-orang yang terdampak saja yang sibuk mengurusinya. Sementara rakyat jelata tidak tertarik membicarakannya.

Tapi di Indonesia? Nama Bjorka mengalahkan keterkenalan orang yang paling terkenal di Indonesia sekalipun sekarang ini. Rakyat jelata yang sama sekali tidak terdampak atas peretasan data pribadi yang katanya mencapai jumlah ratusan juta dan diperjualbelikan, juga ikut-ikutan membicarakan. Minimal ikut menyalahkan dan menuduh pemerintah terkait penjaminan keamanan data pribadi mereka. Padahal, sampai hari ini apa dampak dari kelakukan Bjorka pada kehidupan rakyat jelata sedikitpun tidak ada. Semakin kesini nama Bjorka semakin berubah menjadi komoditi jual bagi para pelaku media sosial. Mereka mengangkat isu peretasan yang dilakukan Bjorka di akun-akun media sosialnya dengan judul yang bombastis untuk menarik minat rakyat jelata membacanya. Semakin unggahannya tentang Bjorka banyak dibaca rakyat jelata, semakin banyak uang mengalir ke rekening pribadi si pelaku media sosial.

Banyaknya rakyat jelata di Indonesia yang membincangkan eksistensi Bjorka di dunia maya, ini membuat pemerintah harus pula mengentertain rakyat jelata, disamping harus berhadapan dengan si pencuri data. Seperti menenangkan dan membela diri bahwa keamanan data pribadi rakyat jelata ini tidak terdampak. Karena memang faktanya tidak terdampak. Di Amerika, karena rakyat jelata tak riuh dan tak gaduh membicarakan pihak-pihak yang berhasil meretas data negara, mereka menjadi sangat fokus menangani permasalahan tanpa direcokin bullian dari rakyat Amerika.

Coba dipikirkan dalam-dalam, apa keuntungan Bjorka mencuri data pribadi rakyat dari negara dan digunakan untuk apa? Paling untuk memanipulasi hasil survey atau mengakali hasil perolehan hasil suara di ajang pilkada. Dari sini saja kita sudah bisa tahu siapa pihak yang mau membeli data pribadi rakyat jelata. Tapi dampak di kehidupan pribadi masing-masing rakyat jelata sama sekali tidak ada. Misalnya, apakah dengan tercurinya data pribadi kita, maka saldo uang kita di rekening bank menjadi berkurang? Jika itu terjadi, maka urusan kita adalah dengan pihak bank, bukan dengan Bjorka.

Kejadian bocornya data pribadi Denny Siregar atau DS oleh PT Telkom dulu, apa dampaknya pada kehidupan pribadi DS? Selain alamat rumah, nomor KTP dan KK, nomor telpon dan lain-lain terungkap, apakah ada pengalihan harta pribadi DS ke pihak lain? Atau pengurangan saldo uang di Bank? Tidak ada! Tapi sebagai pegiat media sosial yang memiliki banyak musuh, data pribadi DS bisa digunakan oleh musuh-musuhnya untuk mempersekusi DS dan keluarganya. Masalah persekusi inipun sudah ada jalur penyelesaiannya sendiri. Dan kalau penyelesaian ini berakhir dengan materei 10,000, itu karena pihak DS setuju untuk menerima perdamaian di atas materei. Dan sejauh ini DS sendiri sudah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan permasalahan bocornya data pribadi dia oleh PT Telkom.

Mengkritik pemerintah itu perlu, namun menggradasi kepercayaan kita pada pemerintah karena isu yang tidak jelas dan bukan urusan kita, itu yang tidak perlu. Bjorka adalah urusan pemerintah, karena yang dia curi adalah data negara. Kita bisa mengambil langkah seperti yang DS lakukan jika kita merasa dirugikan atas bocornya data pribadi kita.

Loh kok lucu Bjorka mengecam semua akun palsu???