Umum

Apes! Buni Yani Muluskan Anies Jadi Gubernur tapi Tidak Dapat Apa-apa, Kini Berkicau Lagi.

Fery Padli 2 years ago 5.4k

Perlahan tapi pasti skenario agar Ahok dipenjarakan pada 2016 silam tabirnya terbuka satu-persatu.

Kali ini informasi penting yang mencuat ke publik adalah bahwa yang mengedit video pidato Ahok di Pulau Seribu kala itu adalah tim cybernya Prabowo.

Untung bukan tim cybernya Anies. Kalau itu MUI doang. Hehehe

Yang mana hal ini terungkap dari pernyataan Buni Yani sendiri.

Melalui kanal YouTube Refly Harun, ia mengatakan itu semua.

Awalnya Buni Yani mengaku kalau dia memang salah, yakni bikin caption pidato Ahok itu tidak menggunakan kata 'pakai '. Lantaran saat menontonnya ia tidak mengenakan earphone, sehingga kata 'pakai' yang diucapkan Ahok tidak didengarnya.

Kura-kura begini aslinya pernyataan Ahok tersebut, 'dibohongi pakai surat Al Maidah'. Yang artinya ada oknum-oknum tertentu yang coba memanfaatkan ayat Al Qur'an demi untuk mendapatkan kekuasaan. Oleh Buni Yani dibuatlah 'dibohongi surat Al-Maidah' pada keterangan potongan video yang dia unggah.

Hingga orang-orang yang hanya membaca caption doang tanpa memperhatikan pidato itu secara utuh langsung panas dan mendidih hatinya. Karena merasa agamanya telah dinistakan. Sementara, lawan Ahok dan orang-orang yang tidak suka dengan mantan gubernur DKI tersebut memanfaatkan orang-orang seperti ini untuk mendesak agar Ahok dipenjarakan.

Jadi massa pendemo Ahok dulu ada tiga kelompok sebenarnya.

Kelompok pertama, orang-orang yang meyakini bahwa Ahok telah benar-benar melakukan penistaan agama lantaran terporvokasi oleh pernyataan Buni Yani.

Kelompok kedua, orang-orang tidak percaya bahwa Ahok itu telah menista agama tapi mereka coba memanfaatkan unggahan Buni Yani tersebut untuk memobilisasi massa agar citra Ahok rusak dan mantan Bupati Belitung Timur itu dipenjarakan.

Karena waktu kejadian tersebut bertepatan dengan Ahok hendak nyalon gubernur DKI.

Dan terbukti, para pendemo 212 banyak yang merupakan pendukung Anies.

Ketiga, kelompok yang ingin menjatuhkan Jokowi lewat kasus Ahok itu.

Hal ini dibuktikan dengan mereka menyeret-nyeret nama Jokowi di pusaran kasus tersebut. Padahal tidak ada hubungannya sama sekali dengan Presiden.

Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat BPT itu ke apara penegak hukum.

-o0o-

Tapi itu sudah berlalu. Mereka yang turut serta menzalimi Ahok juga satu-persatu sudah menerima karmanya.

Mulai dari Rizieq yang tersandung kasus chat asusila bersama Firza Husein. Ia sampai kabur ke Arab Saudi segala karena gak kuat menanggung malu.

Pasca tiba di tanah air dijebloskan ke penjara lagi karena melanggar PSBB dengan bikin kerumunan.

Hingga Amien Rais yang didepak dari partai yang dia dirikan sendiri yakni PAN.

Dan yang lebih menyakitkan lagi, yang mengusir Wan Amien dari PAN tersebut adalah besannya sendiri, Zulkifli Hasan.

Sementara, partai baru yang dia dirikan yakni Partai Ummat satu-persatu ditinggalkan kader.

Penulis yakin banget kalau partai ini akan jadi gurem pasca Pemilu nanti. Karena kadernya sendiri saja tidak betah berlama-lama di partai itu, bagaimana mungkin orang mau memilihnya?

Begitupun dengan Buni Yani sendiri sudah menerima karma karena telah menzalimi Ahok tersebut.

Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali ia mendapatkan kemalangan.

Pertama, tentu ia mendapat hujatan dari para pendukung Ahok lantaran bikin caption yang tidak sesuai fakta.

Kedua, ia terpaksa harus kehilangan pekerjaan sebagai dosen di London School of Public Relations (LSPR). Pasca ditetapkan sebagai tersangka, LSPR meminta Buni Yani segera mengundurkan diri sebagai tenaga pengajar.

Karena jelas, kalau Buni Yani masih menjadi dosen di sana secara tidak langsung merusak citra LSPR.

Ketiga, lantaran tidak ada penghasilan lagi pasca jadi pengangguran, Buni Yani terpaksa berjualan cangkir atau mug. Dan apesnya lagi sekarang bisnis mug itu gak ada kabar.

Artinya apa? Bisa jadi sudah gulung tikar atau gak ada kemajuan.

Bagaimana orang mau beli kok, di mug-nya saja ada gambar muka Buni Yani?

Gak menarik banget. Hehehe

Kalau mug itu diisi kopi, meskipun sudah diberi gula rasanya tetap pahit itu-lah.

Terakhir, ia tidak mendapat apa-apa dari usahanya memuluskan Anies jadi Gubernur DKI tersebut.

Kita perhatikan saja, sebenarnya ada banyak banget jabatan yang bisa diberikan oleh Anies kepada Buni Yani. Seperti anggota TGUPP, Dirut atau Komisaris BUMD DKI, dll. Tapi itu satupun tidak ada yang diberikan.

Justru yang terlihat menikmati balas jasa adalah Geisz Chalifah yang ditunjuk sebagai Komisaris Ancol.

Padahal kalau melihat ke belakang jasa Buni Yani menjadikan Anies sebagai Gubernur DKI jauh lebih besar dibandingkan Geisz.

Hanya saja dia kalah nasib.

Sementara Ahok kini sudah jadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Yang gajinya sebulan bisa untuk beli mug jualan buni yani 1 truk karena begitu besarnya.

Terakhir, karena Buni Yani telah menyeret-nyeret tim siber Prabowo, siap-siap saja dia kena sleding tekel Fadli Zon, Kamrussamad dan kader Gerindra lainnya.

Karena jelas Prabowo ingin Nyapres lagi. Jadi butuh dukungan dari siapapun. Termasuk dari pendukung Ahok.

Kalau Buni Yani ngomong begitu, jelas Ahokers gak akan mau mendukung Prabowo.

Sebagai penutup, ini sekedar saran gratis. Lebih baik Buni Minta maaf ke Ahok. Pasti hidupnya akan lebih enteng dari sekarang.