Sport

Villareal CF, Hunter Killer Versi Liga Champions.

Hardiyanto 2 years ago 121.0

Nama Villareal CF sedang melambung tinggi sepekan terakhir. Ini tidak lepas dari kiprah mengejutkan mereka di arena Liga Champions Eropa. Keberhasilan menjungkalkan raksasa Jerman Bayern Munchen di fase perempatfinal mengantarkan tim berjuluk The Yellow Submarine melangkah ke fase semifinal. Ya, klub yang berasal dari sebuah kota kecil yang hanya berpenduduk 50 ribu orang tersebut sekarang menjadi satu dari empat tim terkuat di Eropa. Jelas tidak akan ada yang bertaruh hal ini akan terjadi. Bahkan mungkin pendukung Villareal sendiri tidak percaya bahwa tim kesayangan mereka akan melaju sejauh ini.

Di awal musim mungkin tidak ada yang akan membayangkan bahwa Villareal akan bersanding di level atas sepakbola Eropa. Tiket partisipasi di Liga Champions musim ini mereka dapatkan berkat raihan gelar Europa League musim lalu. Bergabung dengan MU, Young Boys dan Atalanta di fase grup membuat Villareal tidak diprediksi lolos dengan mudah ke fase knock out. MU jelas menjadi unggulan utama grup berkat kehadiran mega bintang CR7. Sedangkan Villareal harus bersaing ketat dengan Atalanta yang beberapa musim belakangan ini stabil di kancah antar klub Eropa. Dan benar saja, hasil di fase grup menempatkan Villareal sebagai runner-up di bawah MU. Mereka bahkan harus menelan kekalahan kandang-tandang dari Setan Merah. Ini membuat Villareal mesti meladeni salah satu juara grup di fase 16 besar. Dan pada akhirnya undian mempertemukan mereka dengan raksasa Italia Juventus.

Hasil undian yang mempertemukan Villareal dengan salah satu tim besar Eropa membuat mereka tidak terlalu difavoritkan. Namun disinilah kegemilangan mereka dimulai. La Vecchia Signora berhasil dibenamkan dengan agregat 4-1. Laga perdana di kandang sendiri berakhir imbang 1-1, menempatkan Juventus sebagai unggulan lolos ke fase berikutnya. Laga kedua di kandang Si Nyonya Tua kemudian menjadi ajang pertunjukan kecerdasan strategi dan mentalitas juara Villareal. Digempur habis di babak pertama, Villareal justru mencuri gol di menit 78. Setelah itu mereka menambah 2 gol lagi hingga akhir laga. Juventus remuk oleh terjangan torpedo dari Kapal Selam Kuning.

Babak perempat final kembali mempertemukan Villareal dengan klub raksasa Eropa. Kali ini lawannya adalah jawara Jerman Bayern Munchen. Dan sekali lagi Villareal menjadi tim yang tidak diunggulkan. Bahkan dalam sebuah wawancara, pelatih Bayern Julian Nagelsman mengatakan jika Bayern Munchen akan memastikan kelolosan mereka di laga pertama. Pernyataan dengan nada meremehkan ini kemudian menjadi sumber motivasi utama punggawa Villareal kala bertanding. Dan sekali lagi mereka membuat kejutan. Bayern Munchen disingkirkan dengan agregat 2-1. Laga pertama di kandang sendiri dimanfaatkan Villareal untuk meraih kemenangan tipis 1-0. Dan laga kedua mereka berhasil menahan imbang Bayern 1-1. Jadilah Villareal lolos ke semifinal untuk kedua kalinya sepanjang sejarah.

Sejatinya Villareal sendiri bukanlah tim yang prestasinya bagus-bagus amat. Di kancah lokal, Villareal belum pernah meraih satu gelarpun. Capaian terbaik mereka di La Liga adalah runner-up di musim 2007-08 dan peringkat ketiga pada musim 2004-05. Di ajang Copa Del Rey, prestasi terbaik mereka hanyalah semifinalis pada musim 2014-15. Capaian ini tentu jauh jika dibandingkan dengan Real Madrid, Barcelona ataupun Atletico Madrid. Bahkan jika dibanding dengan Athletic Bilbao, Real Sociedad, Sevilla, Valencia atau bahkan Deportivo La Coruna tetap saja Villareal kalah. Di kancah Eropa, catatan prestasi Villareal juga tidak istimewa. Selain semifinalis Liga Champion musim 2004-05 dan trofi Europa League musim lalu, prestasi terbaik mereka adalah dua trofi Intertoto Cup (2003 & 2004). Jadi Villareal jelas bukan tim raksasa di Spanyol dan Eropa. Wajar jika mereka lebih banyak diremehkan.

Kembali ke kpirah Villareal di Liga Champions, fase semifinal akan mempertemukan mereka dengan raksasa Inggris Liverpool. Jika membandingkan raihan gelar antara kedua klub bagaikan langit dan bumi. Liverpool adalah pemilik 6 gelar Liga Champions, nomor tiga terbanyak setelah Real Madrid dan AC Milan. Hal ini pasti membuat Villareal kembali tidak diunggulkan. Namun salah besar jika meremehkan mereka. Juventus dan Bayern Munchen adalah contoh nyata betapa Villareal memiliki kekuatan tersembunyi. Komposisi pemain mereka merata. Dari kiper hingga penyerang diisi pemain bagus walaupun secara skill tidak terlalu menonjol. Pau Torres, Dani Parejo, Arnaut Danjuma dan Gerard Moreno masih akan menjadi andalan. Unai Emery punya kesempatan menulis tinta emas yang hanya pernah dilakukan oleh seorang Jose Mourinho.

Namun terlepas dari apapun hasil yang diraih di fase semifinal, Villareal mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti bermimpi. Sepakbola tidak ditentukan oleh nama besar, namun perjuangan nyata diatas lapangan. Para pemain Villareal berjuang tanpa henti. Nama besar lawan tidak menyilaukan mereka. Mungkin langkah mereka meraih trofi cukup berat. Tetapi mereka membuktikan apapun bisa saja terjadi. Walaupun kecil kemungkinannya, jangan menyerah dan terus berjuang. Sikap mental yang layak dicontoh oleh siapapun.