Sport

Sudahlah Liverpool, Tidak Perlu Terlalu Ngotot Kejar Juara Liga Inggris Musim Ini!.

DHEKO 2 years ago 158.0

Bertandang ke markas Southampton, St. Mary's Stadium, Rabu (18/5/2022) dini hari pukul 01.45 WIB, idealnya merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan peluangnya demi meraih quadruple alias empat gelar musim ini. Dari kemungkinan empat gelar itu, dua gelar telah berhasil diamankan, yaitu Piala Liga dan Piala FA.

Satu final lagi telah menunggu. Melawan Real Madrid di Paris, akhir bulan ini, akan menentukan siapa yang akan jadi raja Eropa musim 2021/2022 ini.

Sementara laga melawan Southampton ini adalah bagian dari perjalanan Liverpool dalam usaha untuk merebut tahla Liga Inggris dari Manchester City. Setelah juara di musim sebelumnya, di musim ini Man City berada di puncak klasemen dengan selisih poin empat saja, dengan menyisakan satu laga terakhir. Sementara Liverpool, setelah Southampton, masih menunggu Wolverhampton Wanderers sebelum kemudian musim ditutup.

Secara hitungan, posisi Liverpool jelas sangat sulit demi bisa menggagalkan peluang Man City. Hasil imbang yang diperoleh Man City saat melawan West Ham sebelum ini, terlihat memberi harapan yang membesar bagi Liverpool. Tapi tunggu dulu, Liverpool harus menang di dua sisa pertandingan dengan tambahan surplus setidaknya 6 gol. Sementara Man City tinggal satu pertandingan saja. Seandainya Man City kembali seri dan Liverpool sapu bersih, tim Pep tetap lebih besar peluangnya. Liverpool hanya surplus 65 gol, sementara Man City lebih baik dengan +72 gol.

Lalu sebaiknya bagaimana?

Melihat peluang dan realitas, sebaiknya Liverpool fokus pada final Liga Champions Eropa saja. Bukan berarti harus menganggap enteng dan kemudian melepas peluang di Liga Inggris, karena tidak ada jaminan bahwa Man City tidak akan terpeleset di laga terakhir melawan Aston Villa terlebih ada legenda The Reds –Steven Gerrard– di sana, tidak ada salahnya bila skala prioritas mulai dipertimbangkan oleh Jurgen Klopp. Hal itu semata demi kebugaran para pemain inti Liverpool.

Musim ini jelas musim terbaik Liverpool. Tapi harus diakui juga bahwa musim ini adalah musim dengan tekanan terberat. Menjadi calon peraih juara di empat kompetisi sekaligus tentu sangat melelahkan, baik secara fisik maupun secara mental. Sementara kedalaman skuat Liverpool bisa dikatakan bukanlah yang terbaik di Inggris.

Tanda-tanda kelelahan secara fisik sudah nampak saat final Piala Liga pada akhir pekan kemarin. Salah, Van Dijk, dan Robertson cedera, menyusul Fabinho yang juga harus menepi di pertandingan sebelumnya. Sementara seperti diketahui, keempatnya adalah pemain andalan langganan starter pilihan Klopp.

Nah, bila terlalu dipaksakan saat menghadapi Southampton dan Wolverhampton Wanderers di sisa Liga Inggris nanti, dikhawatirkan justru akan menjadi bumerang bagi The Reds. Kemungkinan pemain yang cedera akan bertambah. Sementara tingkat kelelahan juga akan semakin meningkat. Dan bila hal tersebut terjadi, tentu akan berimbas pada kesiapan mental Liverpool secara keseluruhan saat harus menghadapi Real Madrid nanti.

Solusinya, menghadapi sisa laga di Premier League tidak ada salahnya bila Klopp memainkan para pemain muda dan para pemain pelapisnya. Pemain inti seperti Jordan Henderson, Thiago Alcantara, Trent Alexander-Arnold, Sadio Mane, Luis Diaz, Alisson, dan beberapa pemain lainnya perlu untuk dilindungi dari kemungkinan cedera maupun kelelahan. Sekelas Takumi Minamino, Divock Origi, Joe Gomes, Kostas Tsimikas, dan deretan bakat muda Liverpool, dengan pendekatan strategi yang tepat tentu bisa diandalkan untuk menghadapi tim sekelas –tanpa bermaksud merendahkan– Southampton dan Wolverhampton.

Lagi pula dengan segala kemungkinan yang lebih memihak kepada Man City, mau menang dengan skor berapapun tidak akan ada artinya, apalagi bila kemudian harus mempertaruhkan fisik dan mental para pemain utama Liverpool.

Selain itu, menghadapi Real Madrid jelas tim harus dalam keadaan 100%. Fakta bahwa Real Madrid adalah peraih Liga Champions Eropa terbanyak, dengan sang pelatih –Carlo Ancelotti– sebagai pelatih finalis tersering, dan kenyataan lain bahwa dalam pertemuan final antar keduanya sebelumnya, El Real adalah biang kerok dari keoknya Liverpool secara memalukan, tentu membuat tekanan akan lebih pada Liverpool. Untuk itu, kondisi tim Liverpool harus dalam kondisi terbaiknya, atau kalau bisa ya sempurna!

Akhirnya, dengan sedikit melonggarkan peluangnya di Liga Inggris, sama sekali tidak akan melunturkan predikat musim luar biasa Liverpool. Bersikap realistis akan dapat diterima. Walaupun semua perlu dicoba dan dimaksimalkan usahanya.

YNWA