Sport

Mimpi Emas Garuda Akankah Terwujud Di Vietnam.

Hardiyanto 2 years ago 357.0

Ajang SEA Games 2021 sudah dimulai. Dan seperti biasanya, cabang olahraga sepakbola memulai lebih dulu dibandingkan dengan cabang yang lainnya. Berbicara tentang sepakbola, ajang SEA Games jelas akan menjadi titik perhatian utama pecinta bola di tanah air. Ini tidak lepas dari kerinduan yang lama terpendam akan prestasi sepakbola. Maklum, kali terakhir Indonesia meraih medali emas cabang sepakbola di SEA Games terjadi di tahun 1991. Saat itu Filipina yang menjadi tuan rumah. Semenjak itu prestasi terbaik timnas Indonesia di ajang SEA Games hanyalah medali perak (1997, 2011, 2013 dan 2019).

Tidak terkecuali kali ini, medali emas selalu menjadi target. Persiapan sudah dilakukan oleh PSSI sejak jauh-jauh hari. Yang pertama tentu saja mendatangkan pelatih sekelas Shin Tae-yong, yang berpengalaman di level atas sepakbola dunia. Pelatnas pun digelar di Korea Selatan, dimana timnas bertanding melawan tim-tim dari liga Korea. Pemain-pemain terbaik dipanggil untuk berlaga di Vietnam. PSSI bahkan sampai harus melobi agar pemain aboard di Eropa dan Asia. Skuad SEA Games kali ini diisi oleh pemain berpengalaman (Fachrudin), pemain naturalisasi (Mark Klock), serta pemain muda berbakat seperti Egy, Witan, Asnawi dan Elkann. Pendek kata, segala daya dan upaya dilakukan oleh PSSI demi sekeping medali emas yang sudah tidak pernah diraih sejak 31 tahun yang lalu.

Lalu pertanyaannya apakah medali emas akan mampu diraih. Laga pembuka melawan Vietnam secara tidak langsung memberikan jawaban. Walaupun pahit, harus diakui medali emas masih jauh dari jangkauan. Dalam pertandingan melawan Vietnam, timnas kalah telak 0-3. Bukan hanya skor akhir, namun juga proses yang terjadi dalam pertandingan tersebut. Timnas Indonesia kalah dalam segala hal. Teknik, taktik, visi, fisik dan semuanya. Sejak awal laga, Vietnam langsung membombardir pertahanan Indonesia. Lini tengah timnas yang diisi oleh trio Klock, Kambuaya dan Rian Irianto benar-benar tidak berdaya. Masih beruntung di babak pertama tidak ada gol yang bersarang ke gawang timnas. Barulah di babak kedua gawang timnas jebol tiga kali.

Hasil laga melawan Vietnam menunjukkan kelemahan yang dimiliki oleh timnas. Rio Fahmi yang dipasang melawan Vietnam tampil gugup. Sering kalah adu sprint dengan pemain Vietnam dan membuat pertahanan Indonesia terancam. Sialnya Asnawi masih belum fit pasca cedera kala memperkuat Ansan Greeners di liga Korea. Irfan Jauhari yang dimainkan sebagai penyerang tidak memiliki satu pun peluang ke gawang Vietnam. Begitu pula Ronaldo Kwateh tidak memberi banyak perubahan. Ini menunjukkan lemahnya striker timnas. Problem lini depan ini sejatinya juga dialami timnas senior. Selain itu skema dan koordinasi permainan timnas lemah. Mudah ditekan lawan membuat permainan timnas tidak berkembang. Lini tengah timnas dikunci mati oleh Vietnam. Aliran bola hanya mengandalkan pemain sayap. Ini jelas berbahaya ketika melawan tim macam Thailand, Malaysia ataupun Singapura.

Kekalahan melawan Vietnam selain menunjukkan kelemahan timnas, juga membuat kans meraih medali emas menjadi lebih sulit. Saat tulisan ini dibuat, timnas belum meraih poin, sedangkan Vietnam dan Filipina sudah meraih 4 poin. Dengan situasi tersebut timnas harus memenangkan 3 laga sisa melawan Filipina, Timor Leste dan Myanmar. Dengan begitu Indonesia akan meraih 9 angka dan menempati posisi runner-up grup. Dari sini langkah Indonesia untuk meraih medali emas akan semakin terjal. Jika menghadapi Malaysia atau Singapura kans melaju ke final sedikit lebih besar. Namun jika menghadapi Thailand, peluang Indonesia melaju ke final mengecil. Harus diakui, permainan Thailand jauh lebih baik dan rapi dibanding dengan Indonesia. Terlebih rekor pertemuan Indonesia dengan Thailand tidak memihak Indonesia. Empat pertemuan terakhir berakhir dengan dua hasil imbang dan dua kekalahan bagi Indonesia. Ada semacam halangan psikologis jika harus berhadapan dengan Thailand. Jikalaupun Indonesia sukses melaju ke final, peluang meraih medali emas juga tidak besar. Terlebih jika Indonesia harus kembali berhadapan dengan Vietnam.

Dapat disimpulkan jika mimpi Indonesia untuk meraih medali emas SEA Games harus ditunda lebih lama. Secara realistis sulit bagi Indonesia untuk meraih prestasi puncak medali emas. Skuad saat ini tidak cukup kuat untuk menghadapi tim macam Vietnam dan Thailand. Namun apapun itu apresiasi layak diberikan bagi timnas andaikata mampu lolos ke final. Dengan semua kekurangan yang dimiliki, keberhasilan meraih medali perak tidak bisa dibilang pencapaian yang buruk.