Sport

Menyoroti Prestasi Bulutangkis Indonesia 2022..

Roedy S Widodo a year ago 348.0

BWF World Tour Final 2022 baru saja berakhir.

China menjadi juara umum dengan merebut 3 gelar juara yaitu ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.

Jepang merebut tunggal putri melalui Akane Yamaguchi dan tunggal putra masih dikuasai oleh Victor Axelsen dari Denmark.

Indonesia merebut 2 posisi runner up melalui Anthony Sinisuka Ginting pada tunggal putra dan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada ganda putra.

Walaupun kita menyesal karena tidak satupun gelar juara direbut oleh pemain bulutangkis Indonesia, tetapi penampilan semua pemain Indonesia sangatlah membanggakan.

Pemain yang tidak diharapkan seperti tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung(Jorji) dan ganda campuran kita Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari (Ripit), tampil sangat mengejutkan dan memberi harapan di masa depan.

Pada pertandingan pertama Jorji berhasil mengalahkan tunggal putri nomor satu China, Chen Yu Fei.

Berikutnya Jorji harus kalah rubber set dari An Se Young dan sang juara asal Jepang, Akane Yamaguchi.

Jorji menunjukkan permainan yang menawan dengan spirit bertanding yang luar biasa.

Sayangnya stamina dan pergerakan kaki(footwork) Jorji belumlah mendukung.

Ripit bahkan bisa mencapai semifinal setelah mengalahkan ganda campuran asal Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevron Jamie dan ganda campuran asal perancis Tom Giquel/Delphin Delrue.

Di semifinal, Ripit harus menyerah rubber set dari pasangan tuan rumah Dechapol/Sapsiree.

Hasil dari turnamen yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi dari para pelatih di pelatnas PBSI, Cipayung.

Ada sedikit catatan dari saya yang semoga bisa menjadi masukan bagi para pelatih, pembina dan pengurus PBSI.

1.Tunggal Putra.

Beberapa tahun terakhir ini praktis kita hanya bertumpu pada 3 pemain yaitu Anthony S Ginting, Jonathan Christie dan Shesar Hiren Rustavito.

Chico Aura Dwi Wardoyo memang dikirim juga ke beberapa turnamen dan membuat kejutan dengan mengalahkan beberapa pemain yang lebih ternama seperti Kento Momota, tetapi secara keseluruhan Chico Aura Dwi Wardoyo belumlah bisa diandalkan dan masih butuh pematangan.

Pemain pelapis dibawah Chico belum terlihat muncul.

Syabda Perkasa, Bobby Setiabudi, Christian Adinata, masih baru dikirim ke turnamen diluar super series.

Tim pelatih pelatnas harus bekerja keras dan cerdas untuk bisa melahirkan pemain pelapis Ginting dan Jojo yang bisa diandalkan termasuk memperbaiki program pengiriman pemain dengan lebih mengutamakan para pemain pelapis.

2.Tunggal Putri.

Perkembangan terakhir dari Jorji, sangatlah menggembirakan kita semua. Kekurangan yang ada, seperti stamina dan pergerakan kaki, harus segera diperbaiki.

Dengan semangat yang dimiliki Jorji, mestinya peningkatan stamina dan footwork, bukanlah suatu masalah besar.

Semoga Jorji bisa menembus 5 besar dunia atau bahkan lebih baik lagi di tahun depan.

Pada saat filosofi speed and power banyak menjadi pola permainan para pemain bulutangkis dunia, bukan berarti pemain dengan pola rally dan penempatan bola seperti Putri Kusuma Wardhani tidak punya peluang.

Putri KW tetap punya peluang tetapi tentunya punya syarat yang harus dipenuhi, yaitu pertahanan yang kokoh, penempatan bola yang presisi dan stamina yang memadai.

Pola yang sudah terbentuk pada Putri KW tentunya tidak bisa diubah untuk menjadi seperti Akane ataupun Tai Tsu Ying misalnya, tetapi Putri KW harus dimaksimalkan sehingga bisa seperti Susi Susanti pada masa jayanya ataupun bila di tunggal putra, seperti Kento Momota.

Dibawah Putri KW ada generasi Ester Nurumi Tri Wardoyo yang juga bisa diarahkan sesuai dengan karakter permainan masing masing.

Ester sendiri yang belum pernah menang dari 3 kali pertemuannya dengan pemain muda Thailand Pitchamon Opathniput, menunjukkan masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari pemain muda tunggal putri Indonesia yang cukup berpotensi ini.

Untuk sektor ini, kita harus mewaspadai potensi pemain muda dari Jepang, Thailand dan China.

Selain Riko Gunji, Jepang juga punya Tomoka Miyazaki yang baru saja menjuarai kejuaraan dunia junior dng mengalahkan Yuan An Qi dari China.

3.Ganda Putra.

Kita semua harus bersyukur bahwa di nomor ini, Indonesia tidak pernah kekurangan potensi.

Kita bisa saksikan sendiri para pemain yang sekarang mondar mandir mewakili Indonesia pada berbagai turnamen tingkat dunia terdiri dari pemain lintas generasi.

Ahsan/Hendra belum pensiun sudah ada Markus/Kevin, Fajar/Rian.

Generasi dibawahnya seperti Leo/Daniel ataupun Pram/Yere juga sudah menunjukkan tajinya.

Generasi dibawahnya seperti Rahmat Hidayat juga menunjukkan potensi besar dimasa mendatang.

Tentunya melimpahnya sumber daya ini juga tidak menjadikan berkurangnya kewaspadaan para pembina ataupun pelatih di Pelatnas Bulutangkis.

Persaingan yang ketat dari para pemain muda adalah suatu keuntungan besar bagi Indonesia.

Yang penting pola rekrutmen pemain untuk masuk pelatnas haruslah transparan dan adil, sehingga yang terpilih adalah yang paling berpotensi secara prestasi, bukan karena faktor lainnya.

4.Ganda Putri.

Pasangan baru yang begitu menjanjikan pada awal dipasangkan yaitu Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, ternyata tidak bisa menunjukkan tajinya pada gelaran World Tour Final 2022 di Thailand kemarin ini.

Pasangan yang diundang menggantikan pasangan Jepang yang mengundurkan diri yaitu Nami Matsuyama/Chiharu Shida, harus tersisih pada fase grup karena mengalsmi dua kekalahan dari ganda putri asal China yaitu Zhang Shu Xian/Zheng Yu dan Jia Yi Fan/Chen Qing Chen.

Walaupun tidak dapat lolos ke semifinal turnamen tersebut. Tetapi Apri/Siti tetap punya potensi menjanjikan pada tahun depan.

Tugas pelatih Eng Hian lah untuk bisa menjaga konsistensi permainan dari pasangan ini yang secara teknis sudah sangat memadai.

Diluar dari Apri/Siti kita punya pasangan lain seperti Febriana/Amalia. Tetapi pasangan ini sepertinya mentok, kurang bisa berkembang lagi. Tryola Nadia/Ribka Sugiarto juga terlihat masih berkutat di kelas turnamen International Challenge ataupun Super 100.

Tim pelatih harus berpikir keras kalau perlu merombak pasangan untuk bisa berprestasi lebih baik.

Yang menurut saya cukup menjanjikan adalah pasangan muda Meylisa/Rachel Rose. Perkembangan ganda putri muda ini tentunya sangatlah dinantikan oleh para penggemar bulutangkis Indonesia.

5.Ganda Campuran.

Keberhasilan Rinov/Pitha (Ripit) melaju ke semifinal turnamen World Tour Final 2022 dan kemudian memberikan perlawanan keras kepada Dechapol/Sapsiree maupun Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, tentunya sangat menggembirakan.

Pitha Haningtyas Mentari berkembang sangat baik. Kecepatan kaki, pertahanan serta cegatan bolanya sudah semakin meyakinkan sebagai pemain elit dunia.

Justru Rinov yang terlihat harus memperbaiki diri.

Serangan maupun gerakan kakinya haruslah diperbaiki.

Disisi lain kita punya pasangan yang sangat menjanjikan yaitu Reihan/Lisa.

Menurut saya Reihan Naufal Kusharyanto justru bermain lebih baik dibanding ayahnya (Tri Kusharyanto) di masa jayanya dulu.

Artinya Tri Kusharyanto telah berhasil dalam mendidik dan mengembangkan talenta Reihan.

Lisa Ayu Kusumawati sebagai pasangan Reihan juga tidak kalah menjanjikan.

Saya justru menantikan duel pasangan ini dengan Dechapol/Sapsiree ataupun Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Apabila Rinov bisa memperbaiki kwalitas serangan dan pergerakan kakinya maka menurut saya, kita akan punya dua pasangan ganda campuran yang akan berada pada 5 besar dunia di tahun depan.

Bulutangkis sebagai olahraga yang semakin populer dan dimainkan di Olimpiade, tentunya akan terus dikembangkan oleh semua negara di dunia.

Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama bulutangkis dunia harus terus waspada dan terus memperbaiki pembinaan yang dilakukan baik di tingkat klub maupun Pelatnas.

Perhatian pemerintah yang lebih baik kepada para atlet serta penghasilan seorang atlet yang cukup baik tentunya akan mendorong para orang tua untuk mendukung anaknya yang punya potensi sebagai atlet bulutangkis.

Dan kita sebagai masyarakat pecinta bulutangkis juga akan terus mendukung para atlet kita baik saat menang maupun kalah.

Jayalah bulutangkis Indonesia.

Bagaimana menurut teman-teman?

Salam Seword, Roedy S Widodo

Sumber :

https://badminton.skor.id/raket/sk-01440875/rekap-hasil-final-bwf-world-tour-finals-2022-cina-kembali-berpesta-indonesia-tanpa-gelar-juara