Sport

Karim Benzema For Ballon D’Or 2022.

Hardiyanto 2 years ago 123.0

Nama penyerang Real Madrid Benzema sedang menjulang tinggi belakangan ini. Penampilannya trengginas di lapangan hijau, tajam dan efektif. Padahal usianya sudah tidak muda lagi. Benzema akan memasuki usia 35 tahun bulan Desember nanti. Namun ketajamannya justru semakin bertambah. Dua hattrick di dua laga beruntun Liga Champions seolah menunjukkan bahwa Benzema masih bertaji. Gianluigi Donnarumma dan Eduard Mendy yang sejatinya tergolong kiper top sudah merasakan daya magis Benzema. Keduanya dibuat tak berdaya dan seperti kiper debutan dihadapannya. Jangan lupakan nama Loris Karius, yang karirnya hancur berantakan setelah gawangnya dibobol oleh Benzema. Saat ini Benzema merupakan momok menakutkan bagi para kiper di Eropa.

Karim Benzema lahir di kota Lyon pada tanggal 17 Desember 1987. Masa mudanya dihabiskan bersama akademi Lyon yang merupakan salah satu yang terbaik di Prancis. Pada musim 2004/05, Benzema yang berstatus anggota Lyon B melakukan debut bersama tim senior Lyon. Dia bermain bersama tim kota kelahirannya hingga musim 2008/09 dengan mencatat torehan 112 laga dan 43 gol. Benzema turut menjadi anggota tim Lyon yang mendominasi Ligue 1 Prancis dengan tujuh gelar beruntun. Musim panas 2009 Benzema hijrah ke kota Madrid. Benzema menjadi salah satu pemain yang didatangkan Florentino Perez saat membangun Los Galacticos jilid 2. Benzema datang bersamaan dengan megabintang Cristiano Ronaldo dan Kaka. Disinilah petualangan Benzema di level top Eropa dimulai.

Pada awal kedatangannya ke Madrid, Benzema belum menjadi pemain inti. Maklum, waktu itu usianya masih 22 tahun. Cukup muda untuk ukuran pemain bintang. Walaupun sebelumnya dia menjadi mesin gol di Prancis, level La Liga jelas berbeda. Kala itu Benzema harus bersaing dengan Gonzalo Higuain untuk posisi nomor 9 di El Real. Walaupun mendapat menit bermain yang cukup banyak, catatan golnya masih kalah dengan Higuain. Namun satu yang pasti, Benzema tidak pernah mengecewakan kalan dipercaya bermain. Kepindahan Higuain ke Napoli musim panas 2013 menjadikan Benzema satu-satunya penyerang tengah di El Real. Sejak itu catatan penampilannya meningkat, pun dengan gol nya. Benzema mulai mematri namanya di skuad utama Los Blancos.

Namun Benzema bermain satu era dengan Cristiano Ronaldo. Harus diakui itu berpengaruh pada permainan Benzema. Kala CR7 bersinar terang bersama El Real, Benzema harus menerima kenyataan hanya menjadi bayang-bayang kompatriotnya. Bahkan Gareth Bale yang datang belakangan lebih sering menjadi pemberitaan di media. Catatan golnya tidak terlalu baik, sangat jauh jika dibandingkan dengan CR7 atau Bale walaupun memiliki jumlah laga yang sama. Tidak sedikit yang menganggap bahwa Benzema bukan pemain penting El Real. Desakan untuk melepasnya terus berdatangan. Namun ajaibnya namanya selalu selamat. Ancelotti dan Zidane yang menukangi El Real tetap mempertahankan Benzema di dalam skuad. Perez bahkan menyematkan label “tak tersentuh” pada Benzema.

Kepergian CR7 ke Juventus seolah menjadi berkah bagi Benzema. Dia menjadi satu-satunya pemain senior di lini depan Real Madrid. Kepergian mesin gol tim membuat Benzema kejatuhan beban untuk menjadi pengganti CR7. Tidak butuh waktu lama, Benzema bisa menjawab tantangan tersebut dengan baik. Entah kenapa sejak kepergian CR7 sinar kebintangan Benzema menyala terang. Perannya yang selama ini tidak terlihat, terasa sangat krusial pasca kehilangan CR7. Catatan golnya meningkat tajam. Dia tidak pernah mencetak kurang dari 20 gol permusim sejak musim 2018/19. Sesuatu yang hanya sekali dilakukan Benzema kala menjadi anggota trio BBC.

Apa yang dilakukan oleh Benzema sejauh ini memang luar biasa. Tidak hanya menjadi mesin gol bagi tim, Benzema juga menjadi kapten tim serta mentor bagi para pemain muda El Real. Sosoknya yang kalem dan tenang membuatnya pantas menjadi panutan. Satu hal yang mungkin dilupakan oleh banyak orang adalah dia pemain yang rela berkorban demi tim. Semasa menjadi anggota trio BBC, Benzema banyak berkorban demi tim. Dia rela menjadi pelayan bagi CR7 dan Bale. Hujatan yang diterima tidak membuatnya goyah karena itu demi kepentingan tim. Dia selalu memberikan seluruh kemampuan di atas lapangan. Hal itu yang mematangkan Benzema sebagai seorang pesepakbola.

Kini kiprah Benzema bersama El Real sedang berada di puncak. Kontribusinya sangat besar untuk membawa Real Madrid memuncaki klasemen La Liga. Kelolosan Los Blancos di Liga Champion tidak bisa dilepaskan dari peran Benzema. Dengan semua atribut itu memang layak jika menjagokan Benzema menjadi kandidat pemenang Ballon D’Or tahun ini. Selain Lewandowski memang tidak ada lagi pemain yang bermain gemilang seperti Benzema. CR7 sedang menurun bersama MU, Messi melempem di PSG, Haaland dan Mbappe belum mampu istimewa di klubnya masing-masing. Jika ukurannya adalah penampilan di tim dan raihan trofi jelas hanya Lewandowski lawan terberat Benzema. Akan sangat indah melihat Benzema menjadi pemain terbaik Eropa tahun ini. Namun jika melihat perjalanan karir Benzema, hal itu tidak menjadi target utamanya. Dia sudah puas dengan kontribusinya bersama El Real. Hasil apapun di luar itu hanya menjadi tambahan baginya. Itulah Benzema, pemain bintang dengan sifat yang membumi.