Sport

Di Balik Fenomena Pemain Bola Pindah ke Arab Saudi.

Jeffand a year ago 281.0

Menjadi pemain bola ya tentu untuk dapat duit bos! Tentu begitu kira-kira realita dari fenomena yang terjadi di dunia persepakbolaan kali ini. Seperti kita ketahui setelah Cristiano Ronaldo membuat kejutan dengan pindah ke liga Arab Saudi Januari 2023, akhirnya pada musim transfer kali ini, beberapa pemainpun hijrah bermain ke liga Saudi.

Tercatat hingga kini ada Karim Benzema, N'Golo Kante, David Ospina, Kalidou Kolibaly, hingga Ruben Neves. Nama terakhir cukup mengejutkan karena biasanya para pemain yang memutuskan pindah dari Eropa ke liga dengan kasta yang lebih rendah setelah memasuki usia uzur, namun nama terkahir yang disebutkan Ruben Neves yang berumur 26 tahun cukup mengejutkan banyak pihak lantaran masih kategori usia emas.

Beberapa nama pemain lainnya dirumorkan akan menyusul pindah ke liga Saudi. Memang pindah klub tentu sesuatu yang wajar, apalagi katakanlah sudah memasuki usia uzur semacam Cristiano Ronaldo, Benzema atau beberpaa nama di atas tadi.

Namun dahulu beberapa pilihan adalah tetap di Eropa tapi bermain di liga yang agak berada di 'bawah liga Eropa lainnya' misalnya pindah ke Liga Turki, Yunani, seperti Galatasaray, Fenerbache atau Olympiakos atau ke klub-klub liga MLS Amerika seperti yang dilakukan Messi, hingga akhirnya pensiun di beberapa tempat tadi.

Menariknya, pilihan pindah ke Asia apalagi ke Liga Saudi baru-baru ini menjadi tren. Biasanya pemain yang sudah nyaman di Eropa akan berpikir 2x untuk pindah ke negeri yang tidak mereka kenal, apalagi negeri padang pasir dengan iklim yang sangat berbeda baik dalam kebudayaan, makanan dan lainnya.

Tentu sekali lagi uang adalah realitanya, klub-klub Saudi adalah klub para sultan minyak. Para pemain yang sudah uzur dan mulai dilepas atau tidak laku di Eropa sudah pasti memikirkan masa depannya, keluarganya dan lain sebagainya. Tentu mereka dari kecil meniti karir dengan berbagai pengorbanan untuk apa? Ya tentu untuk dibayar. Bukan main bola gratis.

Rumornya gaji Cristiano Ronaldo jika ditotal dibayar per tahun 200 juta Euro atau 3,3 triliun Rupiah. Atau per jam 381,2 juta. Edan! Saya yakin anda pun akan mau untuk pindah ke sana untuk nendang bola. Lah bukankah banyak orang Indonesia rela pindah jadi TKI ke Arab.

Hal bakar uang yang dilakukan klub-klub sepakbola Saudi sah-sah aja. Mungkin udah kebanyakan duit, namun Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan eksodus pemain Eropa ke liga Saudi di usia Uzur mereka tidak perlu ditakutkan.

Ceferin bahkan berani berpendapat bahwa klub-klub Saudi seharusnya membuat investasi lebih kepada akademi dan memgembangkan pemain nasional sendiri. Ceferin mengatakan bahwa China pernah melakukan hal yang sama beberapa tahun lalu dengan mendatangkan Drogba, Anelka hingga Oscar ke liga mereka namun tidak mendatangkan kemajuan apa-apa kepada sepakbola nasionalnya.

Apakah liga sepakbola Saudi akan bernasib seperti Liga China yang sekarang tidak terdengar gaungnya? Kita tidak tahu. Yang jelas untuk liga sepakbola di Asia, urusan mutu masih dipegang Jepang dan Korea. Timnas Arab Saudi sebenarnya sudah bagus karena sudah langganan rutin menembus piala dunia.

Entah ini karena kelebihan duit saja atau mungkin bingung duitnya mau dikemanakan. Banyak rumor mengatakan bahwa ini merupakan salah satu taktik Arab Saudi agar menjadi tuan rumah piala dunia tahun 2030. Seperti diketahui 2030 merupakan penyelenggaraan 100 tahun piala dunia digelar di muka bumi ini. Apakah ini benar? Entahlah.

Mari kita tanya kura-kura