Gak jauh-jauh dari yang didukungnya, bochor ke mana-mana, hobi blunder dan sering keluar dari konteks. Begitulah sikap dari "relawan tidak tetap" yang menyebut kelompoknya sebagai Relawan Prabowo Mania 08. Ketua umumnya, Immanuel Ebenezer atau Noel, meminta bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo meminta maaf kepada rakyat Indonesia buntut dari menyebarnya isu yang terkait dengan kabar adanya menteri yang melakukan cekik-tampar kepada seorang wakil menteri menjelang diadakannya rapat kabinet. Menteri yang dimaksud ditafsirkan sebagai Prabowo Subianto, sementara sang wakil menteri ditafsirkan sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi.
Alasan Noel meminta Ganjar minta maaf, karena menurutnya si penyebar kabar tersebut diketahui sebagai pendukung Ganjar Pranowo. Seperti diketahui, beberapa hari belakangan suasana politik Indonesia dipanaskan dengan sebuah isu yang diawali oleh tayangan video di kanal YouTube SewordTV berjudul Alifurrahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT? yang diunggah pada Minggu (17/9/2023).
Yaa salam….Noel, Noel!! Lah apa hubungannya dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden??? Cocoklogi sudah dimulai. Noel salah minum kayaknya….
Atau, sekarang sudah berganti. Dulu ada sebutan "kaum salawi", yaitu segerombolan orang yang berseberangan dengan Presiden Jokowi, yang akan selalu menimpakan setiap kesalahan atas apapun yang terjadi kepada presiden Indonesia ketujuh tersebut. Berganti menjadi "kaum salagan", semua salah Ganjar, yang anggotanya ya si Noel itu!
Apa yang dilakukan relawan Prabowo tersebut, sebenarnya hanya menunjukkan kebingungan dan bentuk kehilangan akalnya saja. Susah mikir untuk menemukan tindakan sebagai pembelaan kepada Prabowo secara lebih masuk akal. Mereka sudah sedemikian membabi-buta. Sebabi-babinya, sebuta-butanya!!!
Padahal sejarah telah mencatat, siapa sebenarnya bakal calon presiden yang pernah menyebarkan hoax? Tentu pembaca yang budiman masih ingat dengan satu momen menuju Pilpres 2019 lalu, yakni saat Ratna Sarumpaet dikabarkan digebukin hingga mukanya bengep-bengep. Belakangan ternyata keadaan tersebut dikarenakan saat itu beliyo habis perawatan muka. Sebagai yang berbuat salah, sang calon presiden tersebut kemudian meminta maaf. Hal yang masuk akal karena yang berbuatlah yang kemudian harus mengakui kesalahan dan kebodohannya. Lha ini Ganjar, gak ngapa-ngapain kok diminta bereaksi.....
Pernyataan Noel tersebut, yang meminta Ganjar minta maaf itu, jelas sebuah sesat pikir yang sedemikian parahnya. Sebuah pernyataan payah yang bisa jadi akan menjadi pertanda kekalahan Prabowo kembali. Kekalahan yang berulang karena kebodohan yang juga berulang.
Sia-sia saja mencoba menghapus stigma, mengubah tampilan dan kemasan, karena kebodohan terlalu sulit untuk disembunyikan.