Politik

Tiga Kinerja Terekam Para Profesor Emiten Bursa Politik Negeri +62 .

Bagong Setya 6 months ago 599.0

Tri-Ki-Ter, apa itu? Tiga Kinerja Terekam. Apa yang terekam? Ya rekam jejak KINERJA-nya, terekam rekam jejak KATA dan UCAPAN-nya, terekam rekam jejak KEBIJAKAN PUBLIK-nya, terekam telanjang di mata rakyat semua dimensi kebenaran dan kenyataannya, sebuah tolok ukur berdasarkan perspektif kewarasan dan logika rakyat biasa untuk meneliti 3 tokoh publik utama negara +62 dalam gladi gelanggang pilpres 2024.

Kriteria yang berasal dari kewarasan rakyat itu sederhana, tak pelik, tak rumit, atau pun berbalut kata yang ga jelas, ga ada isinya. Kali ini membidik tiga peranan dalam ranah Akademisi, Pejabat Publik & Politisi.

Rakyat melihat dengan dengan perangkat panca indera di badannya. Apa yang dilihat, didengar, dialami, dirasakan dan kejadian dalam hidup nyatanya yang tak mudah dan seleluasa para orang pintar dan kaya raya. Dalam bahasa akademis, metode untuk memperoleh kebenaran dan membangun sebuah pengetahuan lewat jalur ini disebut dengan pendekatan empiris.

Kembali ke pokok sorotan saya bertajuk, "Tiga Kinerja Terekam Para Profesor Emiten Bursa Politik Negeri +62" mencoba membedahnya dengan pisau bedah kognitif yang sederhana, dengan Metodologi Literatur Berita Saja, wong aku bisanya ya cuman segitu.

Penelusuran terhadap rekam jejak Akademis Prof Mahfud, menggiring saya menemukan kebenaran dan kenyataan akademis berupa terobosan pemikirannya yang melengkapi perspektif tata negara dengan kombinasi hukum dan politik, sehingga mempunyai sudut pandang yang luas, lengkap dan komprehensif untuk menunjang jabatannya sebagai menkopolhukam sipil pertama yang menjabat posisi ini. Sumber

Penelusuran di ranah Pejabat Publik yang membidangi Politik, Hukum, dan Keamanan, pernah diperagakan dengan praktis efektif pada kasus membela rakyat yang membela diri hingga sanggup membunuh begal yang hendak merampoknya. Dari perspektif rakyat, tindakan-tindakan nyata ini sama dan sebangun dalam esensi secara kasus per kasus, meski berbeda skala dan jangkauan dengan apa yang dikerjakan oleh Jokowi membereskan arus mudik dan kesehatan seluruh rakyat pada tingkat nasional. Tetapi jelas Prof Mahfud MD telah membantu rakyat yang tertindas, wong cilik yang memang butuh bantuan. Sumber

Penelusuran di ranah Politisi tak pernah tuh saya berita miring dan tidak etis dari Prof Mahmud. Tak ada kisah lucu soal panci, tak ada berita soal suap malah yang saya lihat di Sosmed, Prof Mahfud begitu sabar dan edukatif dalam menjelaskan tentang sistem tata negara Khilaf*** yang keliru dipahami oleh adik-adik ideologisnya yang sedang dalam taraf belajar bernegara dengan penuh semangat, berbanding dengan sistem tata negara dalam paket NKRI, UUD '45, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pilihan bersama seluruh pendiri bangsa +62 kala itu.

Tentang Mahfud MD

Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., dikenal dengan nama Mahfud MD1 (lahir 13 Mei 1957) adalah seorang akademisi, hakim, dan politisi berkebangsaan Indonesia. Ia mengawali kiprahnya di dunia akademisi sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia, setahun setelah memperoleh gelar sarjana hukum dari universitas tersebut. Setelah itu, ia pernah terlibat dalam politik praktis sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998 hingga 2008. Saat ini, Mahfud menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang menjabat sejak 23 Oktober 2019 dan menjadi tokoh sipil pertama yang mengemban jabatan tersebut. Sumber

Loh profesor-profesor lainnya kok tidak diulas?

Nah khan sosmed dan portal-portal berita online sudah mengerjakan hal itu dengan sangat baik. Minta bantuan Om Google dengan kata kunci sederhana. " Waring Kali Item " pasti ketemu. Dijamin.

Atau cari saja dengan kata kunci yang sederhana " Gurunya Saja Dikudeta, Apalagi Rakyat! " pasti juga ketemu. Dijamin