Politik

Tak Kalah Telak Dari Menteri PUPR, Mas Menteri Pendidikan Juga Ikut Menyindir SBY.

Erika Ebener 2 years ago 2.4k

Ketika saya melihat Basuki Hadimuljono berpidato di acara groundbreaking tol Gilimanuk - Mengwi di Bali, di sela-sela pidatonya Pak Bas, begitu pangiilan akrab Menteri PUPR kita ini, menyelipkan sindirian telak pada SBY. Padahal sindiran itu dia ucapkan dengan rangkaian kata yang sangat amat santun dan bijak. Bahkan, jika kita tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi di luar acara groundbreaking ini, mungkin kita tidak akan menangkap sindiran yang dihujamkan Pak Bas pada SBY terkait lambatnya pembangunan di era SBY, yang sudah lambat mangkrak pula.

Sindirian Pak Bas disampaikan menggunakan bahasa yang seikhwan dengan dirinya yang dikenal penyuka segala jenis musik, yaitu genre musik. Pak Bas seakan sedang mengatakan kalau di masa Jokowi musik yang dimainkan selama melakukan pembangunan infrastruktur adalah musik rock n'roll, sementara di era SBY musik yang dilantunkan adalah musik keroncong.

Btw, kalau saya perhatikan, SBY ini lebih sibuk setelah tidak menjadi presiden lagi yah. Soalnya waktu dia menjadi presiden dia punya waktu luang untuk menciptakan 10 album lagu, tapi sekarang setelah tidak lagi menjadi presiden, SBY tidak terdengar menciptakan album lagu lagi. SBY sepertinya sangat sibuk sekali sekarang ini...

lanjut...

Sindiran yang dilakukan Pak Bas jelas sangat halus, tetapi memiliki muatan makna yang sangat dalam dan matang, karena yang dia ucapkan adalah fakta lapangan di masa lalu yang tak bisa lagi diubah-ubah. Sindira yang sama, ternyata dilakukan juga oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mas Nadiem Makarim!!

Wah bener-bener yah... menteri-menteri Presiden Jokowi ini sangat membela presidennya!!!

Pada acara The United Nations Transforming Education Summit 2022, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim, tampil sebagai pembicara. Kefasihan Nadiem Makarim dalam berbahasa inggris, ditambah kecerdasan, pengalaman dan penguasaan materi yang dibicarakan, membuat penampilan seorang Nadiem Makarim sangat menawan.

Pada acara tersebut Nadiem Makarim menyampaikan apa yang bisa dilakukan dunia pendidikan Indonesia terhadap kekuatan teknologi yang sekarang semakin menjajah peradaban.

Tanpa diketahui oleh kebanyakan rakyat Indonesia, Nadiem Makarim telah meng-abuse kecanggihan teknologi dengan menciptakan satu sistem pendidikan digital. Nadiem mengatakan bahwa saat ini dirinya telah membentuk tim kerja yang berisikan 400 orang yang terdiri dari Product Manager, Software Engineer, dan Data Scientiest yang bekerja sebagai tim yang melekat pada Kementerian Pendidikan. Ke 400 orang ini tidak atau bukan vendor dari Kementerian Pendidikan, mereka tidak menjual produk apapun pada kementerian pendidikan, karena posisi dari Tim ini setara dengan Direktur Jenderal atau Dirjen, yang ada di dalam struktur organisasi kementerian pendidikan.

Tim ini bisa disebut juga sebagai tim bayangan dari kementerian pendidikan yang tugasnya adalah untuk meyempurnakan setiap produk instrument pendidikan yang didesign oleh kementerian. Artinya bahwa setiap design produk instrument pendidikan yang akan diluncurkan oleh Kementerian pendidikan ke guru-guru dan/atau sekolah, Tim ini akan mem-verifikasi dan mem-validasi dengan melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan produk tersebut ketika digunakan oleh guru-guru di sekolah. Dengan system yang Nadiem ciptakan ini, telah membentuk paradigma baru terkait produk kementerian pendidikan yang lebih dipusatkan pada kepentingan end user seperti yang sudah Nadiem lakukan di sektor teknologi lain.

Pada kesempatan itu, dengan bangga Nadiem mempertunjukkan contoh aplikasi yang sudah dibuatnya. Nadiem menyebut aplikasi barunya ini adalah situs e-commerce dimana seluruh sekolah di Indonesia bisa "berbelanja" secara online. Artinya bahwa sekolah-sekolah yang berada di wilayah terluar, terpencil, terdalam, atau wilayah yang sulit untuk dijangkau, dengan adanya situs e-commerce pendidikan ini, mereka bisa mendapatkan produk pendidikan yang sama denga harga yang sama dan terjangkau dengan sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar. Sekolah di wilayah 3T atau wilayah yang sulit terjangkau akan memiliki akses untuk membaca buku yang sama, akses untuk mendapatkan alat peraga edukasi yang sama, dan berbagai macam item pendidikan lainnya yang mereka butuhkan.

Selain situs e-commerece produk-produk pendidikan, Nadiem juga telah menciptakan sebuah super-App khusus untuk guru. Saat ini sudah tercatat ada 1 juta guru yang secara aktif setiap bulannya menggunakan aplikasi super-app ini.

Bagaimana kementerian pendidikan bisa merangkul 1 juta guru menggunakan aplikasi super-app untuk guru ini? Nadiem mengatakan, bahwa dirinya tidak menciptakan aturan yang memaksa para guru itu untuk menggunakan aplikasi yang dia ciptakan. Tetapi Kementerian Pendidikan membuat kurikulum yang lebih baik, lebih mudah untuk diakses dan mudah dipahami sehingga dengan sukarela para guru-guru itu mengadopsi kurikulum baru itu secara sukarela di sekolahnya. Ini semua karena kurikulum yang diciptakan jauh lebih baik, lebih mudah dipahami tanpa harus melalui masa transisi pergantian kurikulum lama ke kurikulum baru. Dengan cara ini, hari ini ada 140.000 sekolah telah mengadopsi dan menerapkan kurikulum baru secara sukarela dan bahagia.

Edun cerdas!!! Pengalaman menciptakan aplikasi Gojek yang sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, sungguh sangat berguna untuk pendidikan Indonesia. Ga heran jika dulu Nadiem meminta untuk ditempatkan menjadi Menteri Pendidikan, ketika Presiden Jokowi menariknya untuk menjadi bagian dari kabinetnya.

Lalu bagian mana yang menjadi sindirian Nadiem Makarim pada SBY? Yang ini....

Sebelum Nadiem menutup "presentasinya", Nadiem mengatakan :

"Last time, we tried to make a change in year 2013, it took 3 years and massive-massive resignment and trauma to the teachers when we tried to change the curriculum. and that's the power of technologi!"

Hahaha... 2013 itu era siapa???

Dan saya masih ingat, K-2013 yang dibuat di jaman SBY, sampai tahun 2015 masih belum bisa diimplementasikan oleh banyak sekolah. Sampai akhirnya Dinas pendidikan membebaskan sekolah-sekolah untuk boleh menggunakan K-2009 atau K-2013 di sekolahnya. Pokoke banyak keluhan, kesulitan dan kekacauan. Hanya sekolah-sekolah yang maju yang mampu menerapkan K-2013.

Mungkin Nadiem tidak berniat menyindir, dia hanya membandingkan saja. Tapi apapun itu istilahnya, tetap saja, di dunia pendidikan Indonesia sekalipun, Presiden Jokowi jauh lebih unggul dibandingkan SBY. Jokowi mampu melihat ke masa depan dimana teknologi akan sangat menguasai dunia. Jika Menteri Pendidikan Indonesia bukan seorang Manusia Abad 22, maka pendidikan indonesia akan terus jalan di tempat.

Penampilan Nadiem Makarim di Edu-Summit PBB 2022

Annex : Berita tentang Super-App