Politik

Siti Atikoh Dan Peran Wanita Sebagai Tiang Negara .

Kiki Daliyo 5 months ago 396.0

Tak jarang wanita dipandang sebelah mata oleh kaum adam, meskipun tidak semua tapi hal demikian nyata adanya. Langgengnya perspektif seperti itu, seringkali membuat kelompok wanita diperlakukan dengan tidak manusiawi. Entah itu di siksa, baik fisik maupun batin, dimarginalkan, hingga didiskriminasi.

Padahal RA Kartini pernah berkata “𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛𝑝𝑢𝑛, 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎.” Sehingga keberadaan wanita sejatinya memiliki peran yang cukup vital bagi kemajuan suatu bangsa, terlebih di zaman sekarang yang serba modern.

Oleh sebab itu, wanita haruslah kreatif, inovatif, sekaligus percaya diri jika mereka mampu dan bisa berjalan sinergis bersama kaum pria. Dengan begitu kolaborasi antara kekuatan otot dan pikiran akan semakin besar, sehingga harapan untuk SDM unggul dapat tercapai sebagaimana mestinya.

Women Empowering, penting dilakukan. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan dukungan dan kesempatan bagi perempuan agar bisa mencapai potensi penuhnya.

Sebagai perempuan, Siti Atikoh turut memberikan semangat sekaligus spirit perjuangan kepada sesamanya (perempuan). Kehadiran perempuan adalah kunci guna membangun bangsa yang tangguh.

Why? Tahukah jika seorang ibu itu wonder womennya keluarga? Ya, perlu digaris bawahi dengan garis tebal jika sejatinya peran perempuan dalam keluarga sangatlah penting. Bayangkan saja jika keluarga yang dimilikinya tangguh serta berakhlak mulia, maka akan berdampak pada negaranya yang maju.

Sederhananya, seorang wanita yang merangkap jabatan sebagai ibu, maka mereka akan mengusahakan yang terbaik bagi kelangsungan hidup buah hatinya. Ingat, ibu sekolah pertama untuk anak-anaknya.

Ibu adalah sosok yang pertama kali menemani hidup seorang anak, ibu pula yang memberikan pengajaran dan membangun pondasi diri pada anak. Oleh sebab itu, jasa ibu sangatlah besar terhadap kehidupan anak. Tidak ada yang bisa membalas kebaikannya, meskipun menggunakan uang sekalipun.

Kalo kata pimpinan pontren Darussalam yang dikunjungi Atikoh, “𝐵𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑟𝑎.” Yang artinya apabila wanita kuat, maka bangsanya juga akan kuat. Sebaliknya, jika kaum hawa itu lemah dan rapuh, maka rusaklah negara. Sehingga perempuan haruslah diberdayakan, berikan mereka pendidikan layak supaya dikemudian hari mereka mampu menjalankan perannya sebagai guru pertama bagi anaknya dengan baik.

Dan saya rasa melalui suami Siti Atikoh, Ganjar Pranowo yang saat ini didapuk sebagai capres 2024 akan mampu dan bisa mewujudkan cita-cita kaum perempuan.

Dibalik kesuksesan suami, ada seorang istri yang setia membersamai. Mau suka dan duka, susah maupun senang, Siti Atikoh setia dan akan tetap stay bersama Ganjar.

Bukan karena Ganjar seorang politisi ulung belaka, melainkan ikatan cinta kasih yang penuh ketulusan antar keduanyalah yang sulit untuk dipisahkan, kecuali maut yang akan memisahkan keduanya.

Siti Atikoh, seorang ibu sekaligus istri hebat yang jadi sandaran Ganjar dan putra semata wayangnya, Alam. Terjalnya perjalanan hidup mereka sama sekali tak menyurutkan kasih sayang diantaranya melemah. Justru sebaliknya, kekuatan cinta yang mereka miliki kian menguat, karena ada peran perempuan yang turut andil dalam menjaga stabilitas kekuatan harmonisasi itu.

Dalam kaitannya sebagai perempuan, Atikoh begitu jeli dalam menilai sesuatu. Seperti argumentasinya, apabila anak-anak perempuan yang tengah mengenyam bangku pendidikan, termasuk berbasis keagamaan (pesantren) dibantu aksesnya supaya dapat menimba ilmu setinggi mungkin. Karena itu sebagai celengan mereka untuk mendidik generasi bangsa selanjutnya.

Ibu adalah pemegang kunci kesuksesan anaknya. Untuk itulah, Siti Atikoh mengajak segenap perempuan Indonesia untuk bergerak bersama-sama demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan menghempas jauh-jauh kemiskinan melalui kekuatan pendidikan.

Bersyukur Ganjar memiliki Atikoh, wanita yang tak kenal lelah dan senantiasa bejuang serta berlari menuju esok yang lebih cerah bersama rakyatnya. Perjuangan Atikoh untuk barisan perempuan di Indonesia akan terus ia galakan demi tercapainya keadilan serta kesetaraan gender.

Selaras dengan Ganjar Pranowo, yang selalu melibatkan peran perempuan, baik dalam pemerintahan maupun proses politik.

Baginya, perempuan harus berkontribusi sekaligus berpartisipasi untuk memperjuangkan hak maupun suaranya dalam setiap kebijakan yang hendak dijalankan oleh pemerintahannya.