Politik

Serangan Ujaran Kebencian Mulai Mengarah ke Ibu Negara Iriana Jokowi.

Bamswongsokarto a year ago 646.0

Tulisan ini tidak menampilkan wajah @KoprofilJati dan Agung Baster agar tidak muncul kebencian di hati pecinta negeri ini, lebih baik menampilkan foto Ibu Negara Korsel dan Ibu Negara RI sebagai perempuan hebat yang kesederhanaannya menginspirasi.


Jarimu Harimaumu, satu pepatah yang sudah sangat sering kita dengar dalam kehidupan kita, sebagai peringatan kepada kita semua untuk berhati-hati menyatakan pendapat dan berbicara saat bermedia sosial. Karena jari yang kita gunakan ini bisa membawa permasalahan buat diri pengguna media sosial sendiri. Sudah banyak kejadian yang seharusnya bisa dipakai sebagai peringatan, agar selalu bijak dalam mengekspresikan diri melalui media sosial. Sebagai manusia yang waras nalarnya, pasti akan belajar dari beberapa pengguna media sosial yang salah dalam mengekspresikan pikirannya, yang pada akhirnya harus berurusan dengan hukum.

Kadrun merasa tidak ada efeknya menyerang Jokowi baik dari sisi pekerjaan maupun dari sisi pribadi, karena Jokowi tetap tidak akan beraksi apa-apa. Jokowi hanya menjawab dengan kerja kerja dan kerja. Hal-hal remeh berupa penghinaan diterima sebagai kritik. Kadrun maunya khan Jokowi bereaksi berlebihan, menangkap dan memenjarakan mereka, lalu mereka menggunakan reaksi itu untuk menjatuhkan Jokowi.

Di samping suami yang hebat, ada sosok perempuan sebagai istri yang hebat. Mereka berubah arah serangan dari Jokowi ke Ibu Iriana. Penghinaan, pencemaran nama baik kepada Ibu Negara Iriana Jokowi secara terstruktur telah telah dimulai. Secara umum orang pasti bertanya, kenapa Ibu Iriana mulai menjadi sasaran ? Karena kelompok kadrun tidak lagi memiliki sasaran lain untuk dilemahkan, selain Ibu Negara.

Jarimu Harimaumu, rupanya semua itu tidak berlaku bagi para pembenci pemerintah dan pembenci Joko Widodo. Mereka tidak mau belajar dari kejadian yang pernah ada. Ini yang membuat otak mereka dangkal, sehingga untuk berpikir yang ringan-ringan saja mereka kesulitan. Jangan harap orang-orang jenis ini mampu memikirkan bangsa dan negara. Otak mereka tidak akan sampai, karena jarang dipakai untuk berpikir.

Umpatan, cacian, hinaan, mereka lontarkan tanpa terkendali oleh kewarasan nalar. Jari mereka yang mewakili pikirannya, bertindak meluapkan ekspresi sampah dan kotoran yang ada di otaknya dengan semaunya sendiri. Akhlak dan karakter liar mereka tidak lagi mengenal kesantunan, tidak lagi tahu makna menghargai sesama, tidak lagi tahu batas-batas norma dan etika. Seolah ada kepuasan yang bisa mereka nikmati, setelah mengumpat, mencaci, dan menghina orang lain. Mereka merasa benar dengan apa yang dilakukannya, padahal sesungguhnya tanpa basa-basi sedang menginjak-injak martabat orang lain.

Termasuk si Kharisma Jati pemilik akun twitter @KoprofilJati komikus ecek-ecek asal Bantul, Yogyakarta, yang dengan entengnya menghina istri Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Republik Indonesia, ibunya seluruh bagian negeri ini. Nama Kharisma Jati yang bisa diartikan ‘sungguh-sungguh berwibawa’, seharusnya memancarkan sosok wibawa dalam hidup yang sesungguhnya. Kharisma Jati telah mengecewakan orangtuanya yang telah memberinya nama penuh makna. Percuma dan sia-sialah untuk saat ini, karena kharisma yang muncul dari pemilik akun twitter @KoprofilJati adalah kharisma buruk, kharisma tak berpendidikan, kharisma jalanan, kharisma kadrun, kharisma sampah yang mengotori Indonesia.

Kharisma Jati, komikus ecek-ecek, asal Bantul, Yogyakarta, yang telah putus urat kesantunannya, menyerang sosok Iriana Jokowi sebagai Ibu Negara Indonesia yang pendiam serta lugu, dengan penghinaan yang merendahkan martabat seorang istri presiden. Apa salah Ibu Negara Iriana Jokowi, kok Kharisma Jati melontarkan penghinaan. Disinilah nalar berpikir harus digunakan.

Pola-pola penghinaan seperti yang dilakukan si koplak otak Kharisma Jati ini, sudah menjadi cirinya para kadrun pembenci pemerintah sekaligus pembenci Joko Widodo. Liarnya cara berpikir para pembenci pemerintah dan Jokowi, menandakan bahwa mereka memang sakit akhlak. Jangan berharap mereka menerapkan adab kesantunan, norma susila, dan rasa saling menghargai, yg ada hanyalah pandangan negatif terhadap siapa pun, termasuk kepada Ibu Iriana Jokowi.

Belum selesai dengan @KoprofilJati, muncul pemilik akun facebook Agung Baster, yang juga menghina Ibu Negara Iriana Jokowi. Dalam postingan Agung Baster mengunggah foto Iriana Jokowi dengan Kim Keon Hee. Dia diduga menyebut Ibu Negara Iriana Jokowi sebagai emak-emak yang ingin mengantarkan anaknya pergi main voli.

"Mereka berdua sebenarnya cuman terpaut usia 9 tahun saja dan sama2 1st Lady. Tapi klo dipoto seperti ini malah terlihat seperti emak2 pengajian yg mau mengantarkan putrinya olahraga voli," tulis akun Agung Baster.

Manusia-manusia jenis ini hanya memelihara dan menamam kebencian, yang makin lama makin berkembang, lantas menebarkan ujaran kebenciannya melalui media sosial. Jika dibiarkan tentunya berdampak pada lemahnya eksistensi lembaga kepresidenan dan situasi kerukunan bermasysrakat. Dalam hal ini baik @KoprofilJati maupun Agung Baster telah mendistribusikan tulisan yang berisi penghinaan dan pencemaran nama baik seorang Ibu Negara, serta ujaran kebencian kepada masyarakat. Apakah masih didiamkan saja liarnya? Ibu Negara itu simbol negara lho, apakah aturannya harus menunggu sampai ada yang melaporkan? Bukankah polisi bisa juga melaporkan kepada polisi adanya tindakan pencemaran nama baik terhadap Ibu Negara?

Ibu Negara itu sebuah simbol negara yang harus dihormati dan pemiliknya adalah seluruh anggota masyarakat, tidak terkecuali lembaga dan institusi yang ada dalam negara ini. Maka sudah seharusnya para pelaku pencemaran nama baik itu diproses hukum, walaupun pelaku sudah menghapus cuitannya dan meminta maaf. Biarkan ini sebagai pembelajaran bagi siapapun untuk bisa menghargai orang lain dan hidupnya sendiri. Jangan cukup dengan *Jarimu Materai Sepuluhribumu”, karena hanya akan memunculkan banyak @KoprofilJati maupun Agung Baster yang lain.

Sudah sedemikian dicemarkan nama baiknya pun, keluarga Presiden Joko Widodo masih berbelas kasihan. Inilah hebatnya Keluarga Presiden kita Joko Widodo. Tak mau berurusan hal-hal tak bermanfaat yang hanya menguras sia-sia tenaga dan pikiran.

Mereka membiarkan @KoprofilJati maupun Agung Baster tetap sebagai remukan rengginang dalam toples kaleng berkarat, untuk mendapat hidayah dan bertobat. Sementara di sisi lain keluarga Presiden Joko Widodo semakin dihormati sebagai keluarga yang rendah hati.

Doa untuk Ibu Negara Iriana Jokowi, semoga selalu kaberkahan sehat, selamat, dan sukses mendampingi Pak Presiden.

Syalom, Salam dan Rahayu

BamsWongsokarto

Sumber Sumber Sumber Sumber

Tulisan BamsWongsokarto yang lain klik saja : https://seword.com/author/sumbogo