Politik

Saya Pendukung Jokowi Ucapkan Turut Dukacita Atas Meninggalnya Lieus Sungkharisma.

Manuel a year ago 1.9k

Lieus Sungkharisma meninggal karena terkena serangan jantung. Kabar duka ini didapatkan di sebuah portal berita yang nggak mungkin hoax. Karena yang hoax itu portal pendukung Anies, dan saya anti sama portal pendukung Anies.

Lieus Sungkharisma yang menjadi orang yang dihormati oleh kaum Rizieq dan pendukung Anies yang sudah ganti nama jadi Anies, menghembuskan nafas terakhirnya dan akhirnya sudah pergi selamanya dari dunia ini.

Setiap orang pasti mengalami aja, dan sebetulnya kalimat Ahok soal “satu per satu” itu adalah kalimat general yang sebetulnya dialami oleh semua orang. Satu per satu akan bertemu dengan penghakiman terakhir.

Tapi izinkan saya sebagai pendukung Jokowi yang merupakan sosok yang sering dicibir nggak jelas oleh kaumnya Lieus, mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Saya tidak mau seperti pendukung Anies yang saat nenek Hindun meninggal, sampai tidak disolatkan.

Urusan politik saya nggak mau campuraduk dengan urusan duniawi. Urusan politik tidak boleh digabung-gabungkan dengan urusan orang meninggal. Meskipun beberapa pendukung Anies ini senang dan gembira saat ibunda Jokowi meninggal, saya tidak boleh membalasnya.

Sebagai pendukung Jokowi, yang kita dukung bukanlah Jokowi saja. Tapi yang kita dukung adalah ide dan gagasan Pak Presiden untuk mempersatukan bangsa ini dengan toleransi dan kerja keras membangun bangsa. Saya kira ini yang harus kita bela.

Jadi kalau nanti di tahun 2024, yang kita butuhkan adalah penerus Jokowi, yang tentunya pasti bukan Anies yang sempat didukung Lieus Sungkharisma.

Almarhum Lieus Sungkharisma selama hidupnya sudah begitu total mendukung Prabowo, Sandi, Anies dan tokoh-tokoh yang memang dekat dengan ormas FPI dan HTI. Beliau sempat ditangkap karena dugaan makar.

Sempat tidak datang alias mangkir, Lieus saat itu akhirnya harus dijemput paksa. Dia marah dan mengatakan bahwa dirinya diperlakukan seperti ogoh-ogoh. Buat saya ini adalah keluhan normal dari Lieus, yang merasa nggak salah dengan kata-katanya.

Tapi apa yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang dia sudah nggak ada di dunia ini. Saya turut berduka, khususnya kepada keluarganya yang ditinggalkan. Pebisnis yang sudah tua ini akhirnya harus pergi meninggalkan kita semua.

Dan tidak lupa juga meninggalkan rekam jejak yang akan kita kenang semua. Rekam jejak macam apa? Baik atau buruk? Itu tergantung kita. Tapi kalau buat saya, rekam jejak yang ditinggalkan Lieus kepada politik di Indonesia agaknya cukup buruk ya. Tapi gapapa.

Yang pasti foto-fotonya akan kita kenang selalu di Google Image. Ada fotonya bersama Rizieq, Felix Siauw, dan tokoh-tokoh pembenci pemerintahan Indonesia. Nama yang ditinggalkan Lieus, sudah terpatri di hati anggota ormas FPI.

Meski di dalam hidupnya, dia banyak mendapatkan pemberitaan yang buruk dan memang saya menganggap hal itu adalah hal buruk, semoga sekarang dia diingat kebaikannya saja. Kebaikan di masa-masa mudanya yang membuat saya ikut berdukacita.