Politik

Sadis, Sumur Resapan Disebut Mirip Septic Tank.

Xhardy 2 years ago 1.5k

Juru Bicara PSI Sigit Widodo memberikan kritik atas rencana Pemprov DKI Jakarta yang bakal membeli pompa kuras untuk sumur resapan.

Kalian pasti sudah tahu berita mengenai rencana Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta yang akan melakukan pengadaan pompa kuras terkait dengan pemeliharaan sumur resapan yang sudah dibuat. Pemeliharaan sumur resapan akan dilimpahkan melalui swakelola setiap suku dinas yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Saya bingung sumur resapan harus ada pemeliharaan pakai pompa kuras? Apanya yang dikuras? Kalau yang dikuras adalah air, tentu ini tidak masuk akal karena sumur resapan fungsinya adalah menyerap air dan memasukkannya ke dalam tanah. Berarti ada kemungkinan sumur resapan tergenang, yang artinya sumur ini tidak berfungsi dengan baik.

Sigit menyebut pengadaan pompa itu justru jadi tanda tanya karena fungsi sumur resapan adalah meresapkan air hujan ke dalam tanah. Dia menyebut jika program sumur resapan DKI Jakarta lebih mirip septic tank.

“Kalau pemeliharaannya harus dikuras pakai pompa, jadi mirip septic tank dong, Pak @aniesbaswedan?” katanya menyindir.

Septic tank bah. Tapi kalau dipikir-pikir tidak salah juga sih.

Pengadaan pompa kuras untuk pemeliharaan sumur resapan pasti akan menggunakan anggaran tambahan lagi. Boros lagi, kan?

Makanya, Anies ini kalau bekerja selalu mengandalkan kata-kata tapi tidak memikirkan panjang lebar. Pokoknya asal jadi dan bisa dipamerkan ke pendukungnya sendiri. Sering kali Anies bikin program, tapi berpotensi menambah anggaran baru di masa mendatang. Artinya, kerjaannya tidak pernah tuntas secara total, tetap ada tambahan. Ibarat sinetron yang tiada akhir. Endingnya hanyalah awal dari sebuah lanjutan baru.

Tampaknya itu memang akal-akalan saja untuk memboroskan anggaran. Sebuah proyek, kalau sedari awal sudah janggal dan tidak masuk akal, maka selanjutnya akan ada anggaran lanjutan yang tidak perlu.

Kita semua setuju sumur resapan tidak ada manfaatnya. Anggaran yang digelontorkan tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Sumur tidak berfungsi dengan baik, jalanan rusak dan jelek dipandang, dan sekarang bakal ada pemeliharaan.

Meskipun anggaran sumur resapan sudah di-cut, tapi tetap saja ada anggaran-anggaran tak jelas. Sungguh tak paham dengan Pemprov DKI saat ini. Jagonya menyerap anggaran tapi return on investment (ROI) cuma seupil. Sudah itu, dapat banyak penghargaan pula. Sungguh dunia ini tampaknya sudah mau terbalik.

Yang lucunya lagi ada satu pendukung stres Anies yang membuat cuitan konyol. Katanya, tidak ada cara paling bagus untuk membalas perlakuan Singapura terhadap UAS kecuali mendukung Anies Baswedan menjadi presiden 2024. Wkwkwkwk. Halunya sungguh kurang ajar dan mengerikan.

Pretttttt.

Tidak ada yang sudi negara ini dipimpin oleh orang yang didukung oleh kelompok intoleran yang tak ada otak. Ada yang ditolak masuk, tapi ngambek berhari-hari. Sekali ngambek, dua tiga hari masih belum puas. Katanya ulama, tapi mulutnya beda jauh. Cuma bisa berteori tapi tidak bisa melakoni apa yang diucapkan.

Lucunya, kelompok intoleran pada keluar dari sarang dan menjadi beringas. Boikot, tuntut Singapura minta maaf, ancam demo, ancam geruduk kantor kedubes, seret ke PBB, situs pemerintahan di-spam.

Yakin mau Indonesia ini luluh lantak dikuasai oleh kelompok seperti ini? Maukah negara ini yang diperjuangkan sampai berdarah-darah, diporak-porandakan seenaknya oleh kelompok yang merasa paling suci tapi mirip preman?

Kelompok ini memang sudah menargetkan Anies sebagai kendaraan mereka. Dan itu tidak boleh dibiarkan. Apalagi ada yang mau cuci noda politik Anies sampai bersih seolah tidak pernah kotor.

Mereka saat ini saja sudah sangat arogan. Kasus UAS ini semakin membuka topeng asli mereka yang memang sudah liar dan ganas. Keganasan ini akan berlipat ganda kalau mereka menang di politik. Senggol dikit, bacok, hajar, ganyang, geruduk, dll.

Bisakah kalian bayangkan negara ini dipenuhi oleh kelompok seperti mereka? Negara ini bakal jadi negara preman yang mana mereka akan bertindak kasar dan beralasan itu atas nama agama dan bela ulama yang satu kelompok dengan mereka.

Anies, sudahlah tidak bisa kerja, cuma bisa cuap-cuap, mau didukung kelompok intoleran pula. No way.

Bagaimana menurut Anda?

https://wartaekonomi.co.id/read415051/gak-tanggung-psi-sebut-program-sumur-resapan-anies-mirip-septic-tank