Politik

Prabowo Capres Potensial, Fadli Zon Lenyap dari Radar Politik; Drama Apa Pulak Ini?.

Argo Javirez a year ago 1.3k

Sejak Prabowo dinobatkan sebagai capres potensial yang katanya lebih layak menggantikan Presiden Jokowi, Fadli Zon kini seolah-olah lenyap ditelan bumi. Kemana dia?

Padahal sejak Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu, ini orang biang keroknya segala sumber kegaduhan. Berisiknya minta ampun.

Fadli Zon adalah sosok nyata politisi yang kerap menciptakan biang kerok kegaduhan. Bahkan, saking ngaconya, teroris pun dibelanya mati-matian dan memaksa Densus 88 dibubarkan.

Padahal, para teroris jahanam memakai simbol-simbol Islam untuk aksi jahanam seolah-olah telah mendapat mandat dari Allah.

Narasi negara Islam, Khilafah Islam, Daulah Islam, Jama'ah Islamiyah, dan berbagai titel Islam lainnya hanya untuk mendapat dukungan atas aksi-aksi kebencian dan kekerasan. Sejatinya mereka membajak Islam tapi sejatinya semakin merusak nama Islam.

Harusnya Fadli Zon yang masih berakal sehat, daripada menghasut dan mencaci maki sesama anak bangsa demi orientasi politik receh, lebih baik habiskan energinya untuk memerangi para radikalis, ekstremis dan teroris, demi kepentingan bangsa yang lebih luas.

Bukankah Prabowo adalah mantan Jenderal yang semboyannya NKRI harga mati? Masa Fadli Zon pura-pura bego?

Teroris itu tidak ada agamanya mereka. Mereka lah yang secara hakikat adalah orang-orang kafir, sekafir-kafirnya. Mereka yang berbuat biadab dengan atas nama agama agar kejahatannya berkesan suci dan diridhoi Allah.

Tujuannya jelas, sengaja mengadu domba dan memecah belah masyarakat melalui politik berdiri diatas dua kaki. Itu sengaja dimainkannya, satu kaki di pemerintahan, satu kaki lainnya sikat-sikatin pemerintahan Presiden Jokowi.

Apa yang dilakukan Fadli Zon selama ini adalah agenda politik terselubung.

Sebab, bau-baunya jelas. Berbagai situasi memanas yang ditimbulkan oleh Fadli Zon sejak 2014 yang lalu adalah framing yang sengaja diciptakannya. Namanya juga politik, cara apapun harus dilakukan demi meraih kemenangan yang gemilang.

Dengan raibnya Fadli Zon dari peredaran, bisa jadi dijewer Prabowo suruh mingkem dan tiarap dulu untuk sementara waktu.

Jangan macam-macam lu, ini kesempatan emas yang hanya sekali dalam seumur hidup. Kura-kura begitu jewerannya Prabowo ke Fadli Zon.

Lalu dijawab Fadli Zon. Siap ndan, lapan anam. Bisa jadi begitu asumsi saya. Jelas saja orang waras merasa tidak masuk akal. Sebab, yang namanya intrik politik itu bisa dalam bentuk apa saja. Contohnya Fadli Zon yang telah menghilang ini.

Dengan raibnya Fadli Zon yang seakan-akan ditelan bumi dan dihembus angin malam yang mencekam itu, supaya rakyat senang, sejuk, bahagia, dan happy tralala.

Semua keberhasilan strategi politik Prabowo tentu saja tidak lepas dari andilnya Fadli Zon. Sebab, elektabilitas Prabowo saat ini yang paling tokcer dibandingkan dengan dua capres kelas nyamuk Bantam Yunior lainnya itu.

Sebagai corongnya oposisi pemerintahan Jokowi, bagi Fadli Zon apapun yang diucapkan Jokowi, apapun yang dilakukan Jokowi, apapun kebijakan Jokowi, tidak boleh lepas dari sentilan-sentilan mautnya Fadli Zon.

Setelah kekalahan Prabowo dalam konstentasi pilpres 2014 dan 2019 yang lalu, plus ditambah dengan hengkangnya Ahok dari Gerindra, maka lengkap sudah amunisi bagi Fadli Zon untuk menghamburkan rentetan peluru politik ke Jokowi.

Fokusnya hanya satu, yaitu sosok Presiden Jokowi saja yang menjadi sasaran tembaknya selama ini; yang lain tidak digubrisnya karena tidak penting, ora ngurus blas.

Kemudian, ada satu hal lagi yang juga bikin saya agak ngeri-ngeri sedap, apapun kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan dihajarnya tanpa ampun. Makanya, sampai detik ini saya masih jengkel setengah mati sama si Fadli Zon ini.

Jejak digitalnya sudah terlalu banyak tercatat dengan sangat nyata, liar, dan tidak terkendali. Bahkan, disaat Prabowo sudah masuk dalam jajaran ring lingkar satu pemerintahan Presiden Jokowi pun, tetap saja Jokowi kena apesnya dihajar Fadli Zon tanpa ampun.

Yang jelas, bila nanti Prabowo berhasil jadi Presiden kelak, Fadli Zon ini sudah pasti jatahnya Menteri. Entah itu Menkopolhukam atau Menteri BUMN. Sudah pasti itu jatahnya. Saya sangat yakin sekali.

Dan yang paling bikin bulu ketek saya berdiri kencang, Fadli Zon tanpa risih memainkan politik diatas dua kaki. Memang iya sih, itulah politik. Politik tidak mengenal kawan atau lawan, akan tetapi kepentingan. Tapi, tetap saja sikapnya itu ngejengkelin.

Menghadapi Fadli Zon yang ngeyelan dan lebay tingkat dewa itu bukan hal yang mudah semudah membalik telapak kaki, sekalipun Prabowo kini di kubu Jokowi.

Sebab, tingkat pendidikan, serta kultur dan budaya, termasuk namun tidak terbatas, pola pikir yang berbeda satu sama lainnya, yang bikin politisi macam Fadli Zon ini semau-maunya berulah demi kepentingan golongannya.

Itulah kenapa, pertanyaan besar saya selama ini masih mengganjal di hati saya yang paling dalam karena masih belum terjawab, disaat Prabowo kini sudah jadi capres potensial, Fadli Zon kini lenyap dari radar politik.

Dimana Fadli Zon sekarang? Kenapa menghilang? Kenapa bacot dan congornya itu tidak sesadis dulu lagi? Drama Apa Pulak Ini? Sudah itu saja.

Kura-kura begitu.