Politik

Percuma Kapolri Dari Kaum Minoritas Jika Roy Menghina Umat Buddha, Polisi Diam?.

Manuel 2 years ago 1.0k

Makin hari negara ini makin memprihatinkan melihat bagaimana kaum minoritas begitu dinistakan dengan keberadaan hukum yang berat sebelah. Percuma Kapolri dari kaum minoritas kalau harga diri kau minoritas di Indonesia makin tidak dihargai.

Kepolisian negara republik Indonesia sedang dalam masa kritisnya dan mereka sedang kelihatannya terpecah belah karena penegakan hukum yang katanya akan profesional tapi nyatanya seperti kaum 212 saja.

Penegakan hukum terhadap kaum mayoritas yang melanggar hukum padahal jelas-jelas kelihatan upaya provokasi dan membuat gaduh keadaan ini tidak diproses secara cepat.

Apakah karena provokatornya adalah orang penting dan mantan menteri sehingga pelecehan hukum yang jelas-jelas dilakukan ini bisa dicuci begitu saja?

Apakah karena Holywings ini mewakili kau minoritas sehingga dalam melakukan promo bir murah sampai-sampai ada 6 tersangka yang ditangkap oleh kepolisian?

Bagi saya penegakan hukum di negara ini semakin lama semakin parah. Dulu Bu niani pun hanya divonis sebentar. Pembakar vihara di Sumatera Utara pun juga divonis sebentar saja. Bayangkan saja ini di era presiden Joko Widodo loh.

Saya nggak kebayang kalau pada saat itu Prabowo menang. Saya yakin negara Indonesia bisa bubar bahkan pada tahun 2019 saat dia menang. Para pemuja Anies Baswedan itu menjadi sosok yang berbahaya dan bercokol di instansi instansi maupun institusi-institusi pemerintahan.

Contohnya saja enggak usah jauh-jauh kita lihat dari komisi pemberantasan korupsi yang saat ini jelas-jelas berpihak kepada Anies Baswedan padahal kasus-kasus Yang dilaporkan sudah sangat amat banyak.

Polisi pun sudah membela Anies Baswedan kelihatannya dan berpihak kepada orang yang digadang-gadang mendapatkan tiket capres pada tahun 2024. Karir politik Anies Baswedan harus di segera mungkin.

Kita melihat penegakan hukum sangat timpang dan alih-alih hukum berpihak kepada semua orang tanpa pandang bulu, ternyata hukum dipermainkan dengan begitu menjijikkannya sampai-sampai Roy Suryo sudah nyaris 1 bulan belum ditangkap padahal pelanggarannya jauh lebih berbahaya dan memprovokasi umat Buddha di Indonesia.

Apalagi melihat bagaimana reaksi para politisi dan anjing-anjing lainnya dalam meresponi rendang daging babi yang sudah stop 2 tahun yang lalu. Apa yang sedang mereka kerjakan apakah mereka sedang melakukan upaya perubahan negara Indonesia menjadi sistem khilafah ataupun Suriah?

Harus ada orang-orang yang bertanggung jawab atas hal ini. Kelompok Prabowo dan Anies Baswedan lah yang mendapatkan Bola panas terhadap hal ini. Tindakan penegakan hukum yang tumpul jelas-jelas diperlihatkan oleh para penegak hukum kepada rakyat Indonesia.

Roy Suryo tidak ditangkap dan katanya masih ada penyelidikan untuk mencari bukti-bukti lain. Padahal buktinya sudah sangat amat jelas yakni menyebarkan cuitan yang mengedit wajah pada stupa Borobudur dengan wajah mirip presiden Joko Widodo.

Nggak usah jauh-jauh deh, pembuatnya saja sampai sekarang nasibnya masih melenggang bebas. Roy Suryo hanya melakukan gimmick politik dengan cara melaporkan pembuat cuitan tersebut.

Seharusnya pembuatnya hanya satu jadi dia harusnya lapor satu orang saja tapi kenapa dia lapor beberapa orang? Ini menandakan Roy Suryo ini sepertinya sempat panik namun mendapatkan jaminan dari polisi sehingga sampai sekarang Twitter dia masih aktif dan nyinyir seperti orang bodoh di Twitter.

Percuma kalau Kapolri dari minoritas saya pikir dia membela minoritas tapi ternyata dia adalah orang yang nggak bisa membela minoritas.

Begitulah tebang pilih.

Artikel tebang pilih lainnya silakan disimak di sini.