Politik

Perbedaan Sikap di Internal PDI-P: Strategi Politik atau Ketegangan Keluarga?.

Adin 9 months ago 635.0

Perbedaan sikap yang muncul antara Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dengan putrinya, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, serta Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, mencerminkan dinamika politik yang kompleks dalam tubuh partai terbesar di Indonesia ini.

Situasi ini mencuat ketika Megawati mengirimkan amicus curiae terkait sengketa Pemilu Presiden 2024, sementara Puan Maharani terlihat menjalin komunikasi dengan Prabowo Subianto, salah satu kandidat dalam pemilu tersebut.

Amicus curiae yang dikirim oleh Megawati menunjukkan sikap tegas dan formal yang menekankan pada pentingnya supremasi hukum dalam menyelesaikan sengketa pemilu. Langkah ini mencerminkan posisi politik Megawati yang lebih konservatif dan berhati-hati dalam menjaga integritas proses demokrasi. Pengiriman amicus curiae ini juga dapat dilihat sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa PDI-P menghormati proses hukum dan berkomitmen terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi.

Di sisi lain, Puan Maharani mengambil pendekatan yang lebih fleksibel dengan menghadiri acara buka bersama di kediaman Rosan Roeslani, yang merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.

Kehadiran Puan dalam acara tersebut dapat diinterpretasikan sebagai strategi untuk membangun komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk dengan kubu Prabowo yang mungkin berpotensi menjadi mitra politik di masa depan. Langkah ini bisa dilihat sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa PDI-P terbuka untuk berdialog dan bekerja sama dengan semua pihak demi kepentingan bangsa.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto juga tampak berada di antara dua pendekatan ini. Sebagai Sekjen, Hasto memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesatuan partai dan memastikan bahwa semua keputusan strategis yang diambil sejalan dengan kepentingan partai. Hasto mungkin berperan sebagai penyeimbang, mencoba menjembatani perbedaan pandangan antara Megawati dan Puan, serta memastikan bahwa partai tetap solid menghadapi tantangan politik yang ada.

Perbedaan sikap ini bisa mencerminkan adanya strategi yang beragam di dalam tubuh PDI-P dalam menghadapi dinamika politik nasional. Megawati dengan pendekatan formal dan legalistiknya, mungkin berusaha menjaga citra partai sebagai pilar demokrasi yang menghormati hukum. Sementara Puan, dengan pendekatan lebih pragmatis, berusaha membangun jembatan dan membuka jalur komunikasi dengan berbagai pihak demi memperkuat posisi politik partai.

Namun, tidak bisa diabaikan pula kemungkinan bahwa perbedaan sikap ini mencerminkan adanya ketegangan internal dalam keluarga Soekarnoputri. Sebagai ibu dan anak yang sama-sama memiliki posisi penting dalam partai, perbedaan pandangan antara Megawati dan Puan bisa mencerminkan dinamika personal yang turut mempengaruhi keputusan politik mereka.

Secara keseluruhan, perbedaan sikap antara Megawati, Puan, dan Hasto menunjukkan kompleksitas politik internal PDI-P dalam menghadapi situasi politik yang dinamis. Langkah-langkah yang diambil oleh masing-masing figur ini mencerminkan berbagai strategi yang mungkin dijalankan oleh partai untuk mempertahankan pengaruh dan kekuatan politiknya di tengah persaingan yang semakin ketat.

Sumber :

https://nasional.kompas.com/read/2024/05/19/08105871/pdi-p-dianggap-tak-solid-suara-megawati-dan-puan-disinyalir-berbeda