Barbie effect memang amazing, karena berhasil menjungkirbalikkan suasana hati yang muram menjadi terang kembali. Kehidupannya memang hanya fiksi, tapi banyak orang terbuai dalam dunianya.
Salah satunya designer Malibu Barbie Dreamhouse, Jonathan Adler. Rumah barbie itu terletak di California, Amerika Serikat. Siapapun bisa menyewanya lewat aplikasi yang disediakan. Design yang khas rumah barbie dalam dunia fantasi, dengan warna pink yang cetar membahana memang membuat setiap orang tertarik untuk merasakan atmosfer di dalamnya.
Sejak dirilis 19 Juli kemarin, Barbie berhasil memenuhi ruang publik. Termasuk Menteri mencuri atensi menkeu RI, Sri Mulyani, yang pernah bermukim di negara Paman Sam itu. Dalam postingan laporan keuangan di akun instagramnya, Sri Mulyani meninggalkan aksen pink, putih dan biru yang mendominasi dunia barbie.
Dengan template ceria Sri Mulyani memperlihatkan kekuatan kondisi keuangan negara kita yang mengalami surplus sebesar Rp 152,3 Triliun dengan pendapatan negara sebesar 5,4% yoy di semester satu tahun 2023.
Tentu itu adalah kabar yang menggembirakan, disaat dunia sedang mengalami isu global yang mengancam perekonomian setiap negara. Kabar baik nyatanya tidak hanya dibawa oleh bendahara negara saja melainkan juga menteri perdagangan, Zulkifli Hasan.
Dia menguraikan neraca dagang juga mengalami surplus. Dan dalam surplus tersebut ada campur tangan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kegiatan ekspor. Lebih tepatnya pada komoditas tekstil berupa ekspor benang, dalam jumlah besar ke India dan Brazil.
Bukan hanya berdampak bagi daerah yang dikomandoinya, namun efeknya berbuah manis bagi neraca perdagangan nasional. Tidak hanya sekali ini UMKM yang dikembangkan Ganjar bisa sampai ke kancah internasional. Tapi sudah berkali-kali, salah satunya lewat program Lapak Ganjar yang terus diekspos olehnya setiap weekend.
Ada juga yang datang dari kolaborasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, tentang ekspor hasil karya anak bangsa ke Perancis. Jadi wajar jika Jateng mempunyai peran besar dalam surplus neraca perdagangan yang berefek besar pada pendapatan negara.
Gubernur dua periode itu memang menjadi satu pemimpin yang banyak menginspirasi jajarannya. Semua karena management kepemimpinan yang menguar pada dirinya. Tidak dalam satu sektor tapi juga secara menyeluruh, melingkupi semua sektor yang menjadi bagian ayomannya.
Bukan hanya dalam sektor UMKM yang dapat menambah pemasukan untuk negara, ada efektivitas yang dimainkan untuk mengatasi masalah utama di daerahnya, yakni kemiskinan.
Kata orang Jateng adalah provinsi termiskin? Aku rasa hanya haters yang menggaungkan data palsu itu. Dulu mungkin iya, tapi selama Ganjar memimpin angka kemiskinan di Jateng makin menyusut.
Tidak mungkin kalau solusinya hanya seperti yang biasa dipakai pemimpin pada umumnya. Ada yang beda, sampai banyak yang heran tentang penurunan kemiskinan ekstrim di Jateng. Dia menceritakan ke publik bagaimana langkahnya menggandeng berbagai instansi untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Sumber keuangan yang awalnya hanya APBD harus dikembangkan dengan basis dari CSR, Baznas, dan gotong royong lainnya. Semua jajarannya diminta untuk ikut serta dalam gotong royong tersebut, lewat penggalangan dana dari sebagian kecil gaji mereka yang dialokasikan ke Baznas.
Dari situ uang akan dikelola sampai disalurkan pada warga yang membutuhkan, dalam bentuk bantuan rumah, insentif guru agama, pembangunan masjid, pembangunan fasilitas umum, dan masih banyak lagi.
Keanehan Ganjar ini dilontarkan oleh Menteri PMK, Muhadjir Effendy, yang meneleponnya langsung ketika mendengar berita penurunan kemiskinan ekstrim di Jateng bukan hanya lewat APBD saja. Mengalirlah disana cara yang unik mungkin ya, karena beda dari yang lain. Kalau tidak dicari terobosan seperti inisiasi Ganjar tadi, mungkin sampai sekarang data BPS masih menunjukkan Jateng sebagai provinsi termiskin.
Tapi sekarang nyatanya kemiskinan sudah mengurus, berkat pengaturan yang diimplementasikan Ganjar. Sinergisitas untuk memanage keuangan itu nyatanya harus berakhir menyesakkan, tatkala melihat Kementerian Pertahanan justru berbuat semena-mena dengan keuangan negara. di bawah pimpinan Prabowo Subianto, banyak pengeluaran yang berhembus cepat.
Sorry to say, bagaimana dia mau meneruskan perjuangan Jokowi kalau membawahi satu bidang saja morat-marit. Banyak dana yang dikeluarkan demi barang bekas yang memerlukan perawatan ekstra. Belum lagi program baru komando cadangan (komcad) yang menelan biaya hingga 531 miliar. Padahal eksistensi komcad untuk negara tidak ada. Bukannya berguna, keberadaan mereka justru merugikan.
Kepelikan terbaru tentang perusahaan bernama PT TMI, dengan goalsnya pembuatan alutsista yang membutuhkan dana 1.760 triliun. Tentu saat data itu bocor, Kemhan mencoba menangkis sekuat baja.
Tapi apadaya kalau bangkai semakin tercium lewat politisi Connie Rahakundini, yang membongkar kebusukan mereka dalam bekerja. Connie yang sempat penasaran dengan perusahaan rintisan mereka pun kaget, saat menerima pertanyaan tentang “apa maumu?”.
Tentu hal itu dilemparkan untuk menyembunyikan keganjalan yang tertangkap di indera Connie. Apalagi saat tahu penggede di perusahaan itu adalah kroco-kroco Prabowo di Gerindra. Jelas sudah semua tidak beres. Tapi apalah kekuatan kita ini kalau menuntut ketransparansian pekerjaan mereka. Karena hanya dengan argumentasi “RAHASIA” saja sudah menggugurkan kewajiban mereka, untuk memperlihatkan pertanggungjawabannya.
Tak heran bukan kalau aku mengategorikan Prabowo bukanlah pemimpin yang tepat untuk meneruskan Jokowi. Ada yang bilang jika kita ingin tahu karakter dia dalam segala hal, maka beri kekuasaan. Tahu dong mana yang serakah dan mana yang masih membersamai rakyat? Dari situ pula kita tahu, siapa yang memiliki karakter untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi.
Aku jelas tidak perlu mengutarakannya, karena kalian dapat menilai dengan gamblang mana pemimpin yang multitalent dan mana si multitafsir yang penuh tipu muslihat. Kalau sudah tahu mana yang multitalent pun akan semakin mudah menorehkan warna bagi negara ini. Ya, seperti Jonathan Adler tadi, yang nyentrik dan out of the box dalam setiap karyanya sampai berhasil mencuri perhatian banyak orang.