Politik

Partai Demokrat Oposisi Setengah Hati, Pasti Tak Mau Jadi Oposisi Lagi.

Adin 2 years ago 389.0

Partai Demokrat sekarang ini kembali menjadi sorotan. Jika pada jayanya Partai Demokrat disorot karena mampu memenangkan pemilu dan SBY jadi Presiden, sekarang masalah lain.

Demokrat menjelang Pemilu 2024 mendapat sorotan publik karena pernyataannya. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melemparkan dugaan pihak tertentu mendesain Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres).

SBY juga menyebut ada kemungkinan pilpres berjalan tak adil, alias penuh kecurangan. SBY berencana 'turun gunung'. Pasalnya, SBY mengaku mendengar dan mengetahui bahwa ada tanda Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil.

Jika benar ada pihak yang merancang pilpres berjalan tidak adil dan penuh kecurangan tentu saja harus segera di cegah. Tetapi jika tuduhan tersebut tanpa bukti apalagi hanya untuk kepentingan politik belaka, tentu sangat memalukan.

Demokrat memang pernah jaya pada masanya. Tetapi seiring dengan masa berakhirnya SBY jadi Presiden nasib Partai Demokrat pun terjun bebas. Elit partai Demokrat waktu itu banyak yang terjerat kasus korupsi, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap partai berlambang bintang mercy ini merosot tajam.

Apa yang dilakukan SBY tak lebih dari manuver politik untuk menarik perhatian publik pada Demokrat. Karena pernyataan tersebut terkesan sembarangan tanpa bukti yang jelas. Karena tanpa bukti publik akan segera tahu, tudingan tersebut hanya caper saja.

Bila ingin menjadi pusat perhatian seharusnya Partai Demokrat memanfaatkan perhatian publik itu lewat berbagai kerja-kerja politik demi meningkatkan perolehan suara dan kursi di Pemilu 2024 mendatang.

Manuver yang dilakukan SBY hasilnya tidaklah maksimal. Karena selama ini Partai Demokrat menjadi oposisi pemerintahan Jokowi masih terlalu banyak kompromi dan terlihat setengah hati.

Totalitas Demokrat dalam memainkan peran oposisi tidak terlihat seperti PDIP saat menjadi oposisi pemerintahan SBY pada 2004-2014. Aura pposisi Demokrat tidak terlalu kencang dibandingkan dulu PDIP jadi oposisinya SBY.

Saya rasa Demokrat saat ini masih terlalu banyak kompromi dan setengah hati. Akan ada dampak keuntungan bagi Demokrat, tapi tidak akan maksimal, kecuali Demokrat totalitas jadi oposisi selama ini.

Mungkin manuver yang dilakukan SBY saat ini ingin menegaskan jika Partai Demokrat merupakan oposisi. Citra oposisi ini akan berguna menjelang Pemilu 2024. Tentu saja partai pimpinan AHY ini tidak ingin jadi oposisi kembali apalagi yang hanya berdua dan tanpa kekuasaan apa-apa.

Penegasan oposisi ini, Demokrat mengharapkan akan menaikan elektabilitas mereka dan mampu menaikan raihan suara di Pileg nanti. Selain itu Partai Demokrat tentu saja berharap tahun 2024-2029 mendatang tidak berada di pihak oposisi, bisa kembali tembus di pemerintahan lepas siapa Presiden dan Wapresnya.