Politik

Ngeri! Buzzer Anies Dukung Khofifah Sebagai Cawapres, Panca Demokrat Ngamuk di Twitter.

Fery Padli a year ago 2.0k

Meskipun sudah mendapat dukungan dari NasDem untuk Nyapres dan sudah (curi start) melakukan kampanye duluan, hingga saat ini Anies belum juga punya pasangan atau Cawapres.

Padahal menurut peraturan yang ada, setiap Capres yang diusung oleh partai, selain wajib memenuhi persyaratan presidential threshold 20 persen, juga harus punya wakil.

Orang boleh saja jomblo. Termasuk Prabowo juga boleh jadi single dad. Tapi ketika dia Nyapres maka mau tidak mau harus punya pasangan. Terbukti kok, di Pilpres 2014 dan 2019 ia nyalon bareng orang lain alias gak sendirian. Pada Pilpres 2014 Ketum Gerindra itu berpangasangan dengan Ketum PAN Hatta Rajasa dan pada Pilpres 2019 Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Nah, karena Cawapres Anies ini belum ada, banyak pihak yang mengusulkan nama-nama yang dianggap layak untuk menjadi pendampingnya.

Berikut diantaranya,

Pertama, dari kalangan Parpol. NasDem merekomendasikan gubernur Jatim Khofifah. Partai Demokrat berharap Ketumnya AHY yang jadi Cawapres Anies. Dan PKS awalnya menyodorkan nama kadernya yang juga mantan Gubernur Jabar Aher tapi setelah tahu diri, partai tersebut akhirnya juga setuju Khofifah yang jadi pendamping Anies.

Kedua, dari kalangan diri sendiri. Ada beberapa orang yang merekomendasikan dirinya sendiri sebagai Cawapres Anies. Seperti Novel Bamukmin yang mengaku siap bertarung di Pilpres dalam rangka melaksanakan jihad konstitusi (menegakkan keadilan, melawan kezhaliman).

Wan Novel pun mengaku 130 juta rakyat Indonesia siap mendukungnya jika ia berpasangan dengan Anies.

Ngeri...

Hanya saja, partai tidak ada yang percaya dengan omongannya itu. Terbukti sampai saat ini tidak ada satupun Parpol yang merekomendasikan Wan Novel untuk jadi calon RI-2.

Termasuk majikannya sendiri Rizieq, juga tidak pernah sekali pun menyarankan agar Cawapres Anies sebaiknya Novel Bamukmin saja.

Apalagi Anies, nyebut nama Novel Bamukmin saja dia tidak pernah. Hehehe

Kemudian, yang merekomendasikan dirinya sendiri jadi Cawapres Anies adalah mantan suami Dewi Persik, Aldi Taher.

Lucunya, banyak juga netizen yang mendukung si Aldi ini untuk jadi calon RI-2 benaran.

Dan ketiga, usulan dari para buzzer Anies.

Buzzer meskipun tugasnya membela Anies di Medsos tapi tetap saja mereka juga manusia yang punya keinginan serta harapan. Seperti buzzer pemilik akun Twitter @sobat_anies, ia justru berharap yang jadi Cawapres junjungannya tersebut adalah Khofifah Indar Parawansa.

Untuk lebih jelasnya berikut pernyataannya itu,

"Saya sih yes (Anies berpasangan dengan Khofifah). Potensi menang lebih besar daripada Anies dipasangkan dengan yang lain. Selain mendulang suara NU terutama Jatim dan Jateng, Khofifah (juga) sudah terbukti punya pengalaman menjalankan pemerintahan yakni sebagai Gubernur Jawa Timur,"

Nah, karena si pengguna Medsos itu merekomendasikan Khofifah, bukan AHY, tidak pelak buzzer AHY, Cipta Panca Laksana pun ngamuk-ngamuk di Twitter.

Tanpa tedeng aling-aling ia mengatakan,

"Sebagai relawan Anies Baswedan Twit Loe ini nggak bijak. Meninggikan yang satu (Khofifah) dan merendahkan yang lain (AHY). Belum apa-apa Loe sudah ikut manas-manasin siapa yang layak jadi Cawapres Anies. Sampah loe!"

Ngeri, baru juga ngusulkan nama di Medsos, langsung dikatakan 'sampah' oleh kader Demokrat.

Bagaimana kalau ngusul benaran?

Ternyata eh ternyata, selain ada yang korupsi, pake sabu, selingkuh, video syurnya tersebar di dunia maya, kader Demokrat ada juga yang gak ada akhlak di Medsos. Ngata-ngatain orang 'sampah'.

Kayak dia saja yang paling hebat se-dunia.

Sabar bro. Sarapan dulu. Hehehe

Pas tampil di TV gagap gulita, sampai garuk-garuk kaki segala padahal tidak gatal.

"Eek...ehk..apa ya namanya..sorry... eekh..ek.." ujar Panca waktu itu di iNews TV yang dilihat oleh jutaan pasang mata.

Tapi di Medsos, sok garang ngatain orang 'sampah'.

Padahal dia yang sebenarnya sampah (masyarakat). Kwkwkwk

Lagian juga, apa sih yang bisa dibanggakan dari AHY? Pensiun (dini) dari tentara berpangkat Mayor, nyalon Gubernur DKI 2017 langsung gagal di putaran pertama, jadi Ketum Demokrat berkat jasa bapaknya, dikit-diking yang dibanggain prestasi bapaknya (bukan prestasi dia), dan ketika ada masalah bukannya diselesaikan sendiri, bapaknya yang harus repot turun gunung.

Jadi sangat wajar bila kemudian Wan AHY tersebut tidak didukung oleh buzzer Anies untuk jadi Cawapres.

Yang namanya buzzer itu jelas pengen Cawapres yang terbaik ferguso untuk Capres yang didukungnya. Masa AHY?

Om Panca aja yang terlalu baper dan gak tahu diri.