Politik

Ngakak! Sebut Anies Pasti akan Kalah di Pilpres 2024, Hasbi Lubis Auto Kena Damprat Kadrun.

Fery Padli 7 months ago 1.5k

Tentu masih segar di ingatan kita bagaimana kala itu kader Demokrat begitu memuja Anies. Seperti yang pernah disampaikan oleh Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani bahwa Anies bekerja secara santun selama menjadi Gubernur DKI, bekerja secara cerdas, dapat menunaikan segala janji dan tanpa pecitraan. Beda dengan gubernur sebelumnya yang suka blusukan dan marah-marah.

"Mas Anies membuktikan selalu ada jalan untuk menunaikan segala janji tanpa harus melakukan pencitraan secara berlebih. Apalagi sampai masuk gorong-gorong, dan tak perlu juga harus marah-marah. (Cukup) dengan cara-cara yang cerdas dan santun," demikian jelas Kamhar dengan nada seperti tanpa bersalah.

Tidak hanya itu, anak buah AHY tersebut juga mengklaim Anies berhasil bikin banjir dan macet di DKI Jakarta semakin berkurang sehingga warga ibukota negara semakin bahagia.

Asik...

Begitu pun dengan Andi Arief. Dia pernah mengapresiasi langkah Anies di masa pandemi Covid dulu yang menutup sementara tempat wisata seperti Ancol, Ragunan dan TMII.

"Terima kasih Gubernur Anies Baswedan yang bergerak cepat menutup tempat wisata. Begitulah pemimpin, mau mendengar masukan. Jangan contoh beberapa pimpinan lain yang budeg atas kritik," demikian ujarnya melalui akun Twitter @Andiarief__

Sementara AHY pernah mengatakan Anies adalah superstar.

"Bapak Anies Baswedan dengan rendah hati semua sudah kami lakukan untuk meyakinkan bahwa perahu koalisi ini bisa berlayar. You are the leader, you are the superstar," demikian tuturnya waktu itu.

Tapi ketika Anies memutuskan yang Cawapresnya adalah Cak Imin, bukan AHY. Pujian setinggi bintang di langit itu berubah seketika menjadi caci maki.

Andi Arief yang awalnya mengatakan Anies pemimpin yang mau mendengar masukan dari masyarakat, tiba-tiba mengatakan mantan Gubernur 212 itu pengecut.

Termasuk SBY yang awalnya sering bertemu dengan Anies dan berharap anaknya jadi Cawapresnya, tiba-tiba mengatakan politisi yang dekat dengan Rizieq tersebut tidak jujur dan tidak amanah.

Sedangkan kader Demokrat yang lain Hasbi Lubis yang sebelumnya jadi buzzer Anies, kini secara terang-terangan mengatakan, Anies akan kalah di Pilpres 2024 melalui akun Twitternya @Hasbil_Lbs

"Kalau pun Anies akhirnya bisa mendaftarkan dirinya ke KPU, maka dia tetap akan kalah, karena nanti Partai pengusungnya hanya fokus mengamankan kursi parlemen (Pileg). Yang pahit harus disampaikan sejak dini agar tidak terlalu sakit nanti teman-teman yang mendukungnya," demikian ujar Caleg Partai Demokrat itu dengan nada seperti tanpa bersalah.

Memang antara cinta dan benci itu BETI alias beda tipis.

Yang awalnya jadi pengagum, bisa jadi tidak lama kemudian sosok yang dikagumi itu menjadi orang yang paling dibenci di muka bumi ini. Begitu pun sebaliknya.

-o0o-

Hanya saja bukannya mendapat dukungan dari buzzer Prabowo terkait cuitannya itu, Hasbi Lubis malah kena damprat Kadrun pendukung Anies di dunia maya.

"Prediksi saya 2024 Demokrat tinggal kenangan. Jeblok. Caleg Demokrat akan banyak yang depresi. Ini prediksi loh, jangan masukin ke hati," demikian cuit pemilik akun Twitter @ismed_nahdi dengan nada sedikit bercanda.

"Dan yang pasti kami tidak akan mencoblos Partai Demokrat dan para pendukung penguasa," lanjut pemilik akun Twitter @manalu_min5509

Asli lucu, ngomongnya tidak akan mencoblos partai pendukung penguasa. Padahal Parpol pengusung Anies saat ini itu, dua di antaranya parpol pendukung penguasa.

"Prediksi. Kalau pun Hasbil Lubis bisa mendaftar jadi Caleg dari Partai Demokrat, gak ada yang milih (dia), dan suara pemilihnya gak mencukupi. Gak usah depresi, gak usah ngamuk-ngamuk. Cukup ke psikiater aja. Karna para pemilih semuanya sedang fokus untuk Anies. Yang pahit memang harus saya sampaikan," ujar pemilik akun Twitter @Nengdenox9

Hahaha

Kayak Prabowo saja suka ngamuk-ngamuk.

Tapi seru.

Ternyata mengamati dinamika politik tanah air tidak kalah menariknya dengan nonton drama Korea.

Dulu kawan, sekarang musuh. Dulu sering mengejek Prabowo, sampai-sampai mengatakannya 'jenderal kardus', sekarang malah jadi pendukungnya.

Dan tidak menutup kemungkinan ke depannya Demokrat juga menyerang Prabowo ketika permintaannya tidak dipenuhi oleh Ketum Gerindra itu.

Hanya saja, yang pasti Prabowo sekarang cukup beruntung. Pasalnya ia didukung oleh Partai Demokrat ketika partai tersebut tahu diri. Tahu diri kalau kualitas AHY baru sebatas menteri. Belum cocok jadi Cawapres. Tahu diri kalau pangkat AHY baru sebatas mayor. Sangat tidak layak jadi atasan para jenderal. Dan tahu diri kalau ternyata Partai Demokrat merupakan partai yang kecil.

Sehingga mereka pun tidak banyak kendak sekarang.

Melainkan AHY jadi menteri saja. Itu sudah cukup.