Politik

Ngakak! Ijtima Ulama 212 Tetap Pro-Anies Walaupun Cak Imin Nonton Cold Play!.

Ninanoor 5 months ago 749.0

Konser Coldplay sudah berlangsung beberapa hari lalu ya. Yang tersisa hanya berita-berita penipuan tiketnya. Namun ada satu berita yang sepertinya luput dari perhatian publik pengamat politik ya. Ternyata Cak Imin jadi satu-satunya politisi figur publik yang ketahuan nonton konser Coldplay, dan jadi berita media Sumber. Kalau saya google, sebenarnya cukup banyak media yang memberitakannya. Namun entah kenapa, berita ini tidak jadi heboh ya. Saya cek di Youtube, tidak ada juga pengamat yang membicarakannya. Entah karena tidak menarik dari segi berita, atau memang tidak ada yang menarik dari diri Cak Imin, walaupun dia adalah cawapres di pasangan capres nomor urut 1.

Konser Coldplay itu kan mengalami penolakan dari kelompok 212, Novel Bamukmin dan kawan-kawannya. Ancaman dari mereka ini banyak juga. Seperti, mengancam akan mengepung bandara ketika grup Coldplay itu datang, mengancam akan mengepung hotel tempat Coldplay menginap, mengancam akan melakukan aksi besar-besaran Sumber. Bahkan sampai akan melaporkan Menko Polhukam Mahfud MD ke Mabes Polri dengan tuduhan provokasi. Karena menurut mereka Menko Polhukam merupakan tokoh kunci yang menentukan boleh tidaknya Coldplay menggelar konser di Indonesia. Novel Bamukmin dan teman-temannya ini juga mengancam akan membakar dan merobohkan panggung konser Coldplay Sumber.

Tentunya sekarang kan kita tahu dan lihat buktinya, bahwa ancaman-ancaman itu hanya omong doang. Hanya di bagian demo-nya saja yang kesampaian. Sisanya, gak ada yang sampai kejadian kok. Mengepung bandara saja gak kesampaian. Lha wong Coldplay dengan santai ternyata tahu-tahu sudah datang aja di Jakarta. Mereka datang memakai pesawat jet pribadi di Bandara Halim Sumber. Gak ada yang demo tuh.

Apakah karena Cak Imin menonton konser, sehingga menyebabkan ancaman-ancaman terhadap konser Coldplay itu yang malah dibatalkan. Jadi bukan konsernya yang dibatalkan tapi ancaman-ancamannya yang dibatalkan. Ini dilihat dari perubahan yang terjadi dari postingan di medsos oleh salah satu aktivis 212. Awalnya menuntut batalkan konser Coldplay. Tapi kemudian berubah.

Makanya saya pun menduga bahwa kelompok 212 yang awalnya garang gak ketulungan ini, sampai main ancam-ancam mau perang, akhirnya membatasi aksinya sendiri, gara-gara Cak Imin ternyata nonton konser yang mereka minta batalkan itu hehehe... Kegiatan Cak Imin menonton konser Coldplay bahkan disebarkan sendiri oleh Cak Imin lewat akun media sosialnya Sumber. Cak Imin bahkan memberikan komentar yang sangat positif terhadap konser Coldplay. Memberikan pujian bahwa konser itu seru dan kelas dunia. Waduh, cak, padahal PA212 yang dikenal sebagai pendukung Anies, malah lagi demo di sana. Gak bahaya tha?

Kegiatan Cak Imin menonton konser Coldplay tentu tidak lepas dari komentar miring para pendukung Anies. Misalnya ada netizen yang mengaku sebagai pendukung fanatik pasangan Anies-Imin, mempertanyakan kenapa sampai Cak Imin menonton konser itu. Bahkan ada juga netizen lain yang mengaku gak jadi nyoblos pasangan Anies-Imin, karena ternyata mendukung Coldplay yang mengkampanyekan LGBT Sumber.

Para pendukung pasangan Anies-Imin pasti dalam kondisi bingung ini. Lebih bingung lagi yang sudah mau meratakan panggung konser Coldplay. Sudah siap-siap untuk menyerbu, membakar dan merobohkan panggung konser Coldplay. Sesuai dengan ancaman yang dikeluarkan sebelumnya. Hehehe.. Udah kayak lawak gak sih? Sumber. Semua ancaman berantakan gara-gara Cak Imin nih. Kita pun akhirnya menyaksikan bahwa kekuatan politik itu lebih besar ketimbang kekuatan massa 212. Karena, kalau partainya Cak Imin melepas dukungan dari Anies, ya bubar lah kan itu koalisi. Potensi ancaman bubarnya koalisi pengusung Anies jauh lebih mengerikan bagi mereka, ketimbang perjuangan mereka sendiri menuntut pembatalan konser Coldplay hehehe...

Kemudian kelucuan itu tidak berhenti di sana saja. Setelah konser Coldplay selesai, beberapa hari kemudian, sekitar 3 hari kemudian, digelar acara Ijtima Ulama 2023. Hanya ada satu kelompok yang menggelar acara dengan judul Ijtima Ulama, yakni kelompok 212. Kalau dulu mereka mendukung Prabowo, sekarang mereka katanya hanya mengundang pasangan Anies-Imin untuk hadir dalam acara itu Sumber. Alasannya, karena dari 3 pasangan capres-cawapres yang ada, hanya pasangan Anies-Cak Imin yang visi dan misinya punya kedekatan psikologis dengan para ulama.

Acara Ijtima Ulama yang digelar pada hari Sabtu lalu itu tidak dihadiri oleh Rizieq Shihab. Namun, dipastikan oleh panitia bahwa Rizieq Shihab mendukung Ijtima Ulama. Ini yang ngomong adalah Slamet Maarif, salah satu tokoh 212 Sumber. Yang hadir di acara tersebut antara lain menantunya Rizieq Shihab, Sekjen PKS, perwakilan dari PKB, tokoh-tokoh 212 seperti Slamet Maarif, Yusuf Martak dan Novel Bamukmin sendiri. Disebut ada 3 pilar yang menggelar acara Ijtima Ulama ini, yakni FPI yang singkatan baru ya, PA212 dan GNPF Ulama. Ya orang-orangnya itu itu juga sumber.

Hasil acara Ijtima Ulama ini sudah bisa ditebak ya. Mereka merekomendasikan pasangan Anies-Imin dalam Pilpres 2024 Sumber. Ini tu sama persis dengan acara di tahun menjelang Pilpres 2019 dulu ya. Setelah acara Ijtima Ulama, mereka akan mengirim pakta integritas ke pasangan Anies-Imin. Semacam syarat yang diajukan untuk ditandatangani oleh pasangan Anies-Imin. Jika sudah tanda tangan, baru lah Ijtima Ulama ini menyatakan dukungan penuh terhadap pasangan Anies-Imin Sumber. Isi pakta integritas ini baru kemarin dibagikan kepada media ya. Untuk pengirimannya ke pasangan Anies-Imin, rencananya akan dilakukan pada minggu ini.

Intinya, bolanya akan diserahkan ke pasangan Anies-Imin. Kalau mau didukung ya tanda tangan dulu. Namun, seperti yang disebut oleh seorang pengamat politik, pakta integritas dari Ijtima Ulama ini sebenarnya jadi dilema buat pasangan Anies-Imin. Di satu pihak mereka butuh dukungan. Tapi di pihak lain, Anies kan mau lepas dari stempel politik identitas Sumber.

Soal stempel politik identitas ini merupakan salah satu ganjalan dalam elektabilitas Anies. Ini kan diakui sendiri oleh NasDem waktu itu. Sejak masih dalam koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS Sumber. Bergabungnya Anies dengan Cak Imin itu kan salah satu tujuannya untuk menghapus stempel politik identitas itu. Karena politik identitas ini juga yang jadi pembeda antara para pendukung Anies dan para pendukung PKB Sumber.

Sama halnya dengan konser Coldplay. Di satu pihak pendukung Anies teriak-teriak berdemo mau membatalkan konser Coldplay. Namun di pihak lain, Cak Imin malah mendukung, menonton dan memuji konser itu. Kelihata sekali perbedaannya. Kalau dari segi politik, perbedaan ini sebenarnya sih gak lucu ya. Harus disikapi dengan serius oleh pasangan Anies-Imin. Seperti penandatanganan pakta integritas dari Ijtima Ulama itu. Mau mendapat dukungan massa yang itu, yang terkenal radikal, yang sarat dengan politik identitas Sumber. Atau malah mau kehilangan dukungan massa yang lain, yang berasal dari massa PKB? Nah kan jadi bingung hehehe... Begitulah kura-kura!

Tulisan sebelumnya: Ketahuan! Gibran Adopsi Strategi Lama Prabowo, Kaesang Ikutan!

Tulisan-tulisan saya yang lain bisa dibaca di sini : Ninanoor

Credit foto : cnnindonesia.com, tribunnews.com, rm.id