Politik

Nafsu Serang Jokowi, Akhirnya Roy Suryo Ngaku Salah Dan Kalah, Ambyarrr!.

Ninanoor 2 years ago 2.4k

Sebagai seorang mantan pejabat pemerintah, dan sekarang ini masih jadi tokoh publik, Roy Suryo harusnya lebih paham bagaimana cara mengekspresikan kritik dengan elegan. Toh Roy Suryo masih ingin kan jadi tokoh terkenal? Makanya tidak henti-hentinya nyinyir ke arah Presiden Jokowi. Dari soal cat pesawat kepresidenan hingga soal MotoGP Mandalika. Setiap ada kesempatan, Roy Suryo sepertinya selalu menantikan apa pun yang bisa dikomentari dan kemudian disebarkan lewat media sosial.

Iya, media sosial memang senjata andalannya menyerang pemerintahan Presiden Jokowi. Dengan followers mencapai 90 ribuan netizen, Roy Suryo mungkin merasa punya kekuatan massa. Sehingga harus diperhatikan dan ditanggapi oleh pejabat setingkat Presiden Jokowi. Tentu saja hal itu tidak akan pernah terjadi. Ibarat Presiden Jokowi itu ada di lantai teratas gedung puluhan tingkat. Sementara Roy Suryo masih di luar gedung teriak-teriak manggil-manggil Pak Jokowi. Ya kita pahami saja. Mungkin Roy Suryo masih ingin dianggap penting dalam dunia politik tanah air. Masih ogah pensiun dan jadi rakyat jelata hehehe…

Oleh sebab itu, tidak heran. Ada saja masalah yang disinggung oleh Roy Suryo lewat akun media sosialnya di Twitter. Sesekali ada pula saatnya cuitan Roy Suryo mengundang kecaman dan dianggap offside oleh para netizen. Sehingga cuitan itu pun akhirnya dihapus oleh Roy Suryo. Contohnya ketika dia menyamakan peristiwa hilangnya KRI Nanggala 402 dengan hilangnya buronan dan bukti KPK Sumber. Atau ketika dia berusaha menyindir Mensos Risma yang sedang bekerja di lokasi bencana alam pada tahun 2021 Sumber. Belakangan para netizen membuktikan bahwa foto yang diunggah Roy Suryo untuk menyindir Mensos Risma tidak relevan dengan peristiwa yang dipersoalkan. Itu foto lama yang tidak ada hubungannya. Roy Suryo pun kemudian menghapus cuitannya.

Dari beberapa kasus sebelumnya, tidak membuat Roy Suryo tobat. Ataupun lebih bijak lah ya. Namanya juga nafsu pansos dan cari perhatian alias caper ke Presiden Jokowi, yang tidak pernah padam. Sehingga ketika ada isu kenaikan tiket Candi Borobudur, Roy Suryo pun ikut-ikutan mengeluarkan cuitan sok mengkritik. Tapi kebablasan. Cuitan yang tidak seharusnya dibuat oleh orang yang pernah jadi menteri negara. Apalagi katanya kan Roy Suryo ini pakar telematika. Masak bisa kebablasan?

Bisa aja. Karena nafsu, terlalu semangat. Nggak mikirin isi cuitannya bisa menyinggung umat Buddha. Jangan-jangan Roy Suryo lupa kalau Candi Borobudur merupakan tempat ibadah umat Buddha? Mungkin yang ada dalam pikiran Roy Suryo hanya rasa senang karena mendapat “amunisi” untuk menyerang Presiden Jokowi? Supaya bisa nampak lebih pintar gitu daripada jajaran anak buah Presiden Jokowi? Padahal ambyar?

Ada beberapa hal yang salah dalam cuitan Roy Suryo itu Sumber. Pertama, adalah menyebarkan foto editan terkait simbol keagamaan dan kepala negara. Walaupun yang membuat bukan dia, namun Roy Suryo mengamplifikasi penyebaran foto editan ini. Tanpa ada maksud melaporkan perbuatan edit foto ke pihak kepolisian. Mengedit foto simbol agama dan kepala negara itu hal yang salah kan? Yang kedua, Roy Suryo malah menertawakan foto editan itu. Pertanda apa? Setuju atau suka jika ada pihak yang menista simbol agama dan kepala negara? Bukannya prihatin ketika simbol agama dilecehkan, Roy Suryo malah menertawakannya. Syukur lah dia tidak lagi menjabat sebagai menteri. Dia sudah memberikan contoh yang salah kepada publik. Hal yang salah, yang melanggar hukum, malah ditertawakan.

Tidak heran jika banyak reaksi negatif bermunculan. Salah satunya dari Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika. Yunarto mengecam enaknya dan entengnya Roy Suryo menghina situs bersejarah agama lain Sumber. Anggota DPR RI dari Fraksi PKB yang merupakan umat Buddha, Daniel Johan, juga memberikan reaksi keras. Meminta ada proses hukum terhadap Roy Suryo, walaupun yang mengedit foto bukan dia. Perbuatan Roy Suryo menurut Daniel sangat tidak etis karena Rupang atau patung Buddha yang diedit itu adalah sakral dan disucikan umat Sumber. Sementara para netizen beramai-ramai menaikkan tagar yang menyerukan penangkapan Roy Suryo.

Adakah pihak yang mencoba membela Roy Suryo? Tentunya ada. Ada Natalius Pigai, yang tentu saja menyatakan cuitan Roy Suryo tidak menista agama Sumber. Ada pula Lieus Sungkharisma, yang berusaha mengingatkan bahwa umat Buddha itu pemaaf dan welas asih, sehingga harus mengutamakan klarifikasi Sumber. Ngaruh gitu? Enggak dong. Kalau ngaruh, Roy Suryo tidak akan menghapus cuitannya itu.

Yup, cuitan itu dihapus. Roy Suryo dan penasihat hukumnya mencoba mengklarifikasi. Intinya, menyatakan Roy Suryo tidak berniat menghina golongan tertentu, dan seterusnya. Sembari menegaskan bahwa bukan Roy Suryo yang mengedit foto dalam cuitan itu Sumber Sumber.

Bahkan akhirnya Roy Suryo menyatakan permintaan maaf kepada semua umat Buddha dan masyarakat Sumber. Apakah karena ada yang hendak mempolisikan Roy Suryo, karena dianggap melukai umat Buddha? Sumber Karena mulai tidak tenang dan panik? Karena sudah sulit untuk ngeles dan menyalahkan pihak lain? Bisa jadi.

Apalagi menurut ahli keamanan cyber, tindakan Roy Suryo justru mengakibatkan makin tersebarnya informasi yang tidak benar Sumber. Nah, kan, makin kelihatan salahnya di mana. Karena itu, Roy Suryo bahkan menawarkan diri untuk membantu pihak kepolisian menemukan pengedit foto dan pengunggahnya Sumber. Makin kelihatan macam gemeteran, nggak tenang, gelagapan gitu kan ya?

Nasi sudah menjadi bubur ayam. Roy Suryo tetap dipolisikan. Laporannya sudah masuk ke Polda Metro Jaya Sumber. Roy Suryo pun pasrah. Dalam sebuah acara televisi, dia menyampaikan salam hormat pada tokoh umat Buddha yang mempolisikan dirinya. Roy juga kembali meminta maaf sebesar-besarnya kepada umat Buddha.

Dan yang paling telak menohok balik ke Roy Suryo sendiri adalah pernyataannya yang berusaha meminta maaf ke Presiden Jokowi. Apa kata Roy Suryo? “Kalau dikatakan menyinggung (Pak Jokowi) sekali lagi salam hormat saya ke Pak Jokowi, moga-moga bapak terus melaksanakan tugas dengan sangat baik. Kalau itu menyinggung bapak, semoga tidak terganggu”, ucap Roy Suryo Sumber. Ngaku salah dan ngaku kalah nih? Ambyarrrr…! Selalu dari kura-kura!


ssMK4kmONdA

Tulisan sebelumnya: Duet Ganjar-Anies Berbahaya, Pesan Jokowi : Jangan Grasah Grusuh!

Tulisan-tulisan saya yang lain bisa dibaca di sini : Ninanoor

Credit foto : jpnn.com