Politik

Misteri Hubungan Prabowo dan Sri Mulyani, dari Panas Sampai Adem.

Adin 2 years ago 1.6k

Dalam politik saling serang dengan pernyataan adalah hal yang wajar. Apalagi jika dalam posisi yang berbeda alias lawan politik. Saya kira masyarakat jangan terlalu baper alias bawa perasaan melihat atau mendengarnya. Jadikan peristiwa politik sebagai selingan hidup saja, pengetahuan saja bahkan hanya lucu-lucuan saja.

Masyarakat Indonesia menolak lupa bagaimana panasnya suhu politik tahun 2019. Apalagi menjelang Pemilihan Presiden. Waktu itu Pilpres hanya diikuti oleh dua kubu saja. Sehingga terjadi polarisasi ektrim antara pendukung Jokowi-KH. Maruf Amien dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Kubu Prabowo-Sandiaga Uno sering mengkritik pemerintah dalam hal ini Jokowi. Capres Prabowo pernah menyerang Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan pernyataan menteri pencetak utang.

Tapi setelah Pilpres selesai apa yang terjadi? Prabowo dan Sandiaga Uno malah ikut masuk kabinet Jokowi menjadi menteri. Sedangkan masyarakat yang mendukung Prabowo-Sandiaga Uno dapat apa? Ya biasa saja tidak ada yang berubah, gini-gini aja. Wkwk.

Sosok Sri Mulyani dan Prabowo Subianto seakan tidak bisa lepas dari pembicaraan. Keduanya pernah 'berseteru' saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, di mana Prabowo Subianto menyindir Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang. Namun kini semuanya telah berubah. Mereka sama-sama menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 Pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Sri Mulyani masih menjabat Menteri Keuangan dan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Perseteruan keduanya pun seolah terlupakan. Hal tersebut tergambar dalam beberapa momen antara keduanya.

Saat menunggu rapat kabinet terbatas mengenai polhukam di kantor presiden, terlihat Prabowo Subianto dan Sri Mulyani cukup akrab. Terlihat pula Prabowo tertawa terbahak usai rapat terbatas ketika disinggung keakrabannya dengan mantan Direktur Bank Dunia itu di Jakarta pada Kamis 31 Oktober 2019.

Seolah konflik yang sempat sudah benar-benar terlupakan. Kabinet Indonesia Maju seperti merajut kembali hubungan keduanya. Sebelumnya, pada acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Sabtu 25 Januari 2019, Prabowo juga sempat menyentil Sri Mulyani yang saat itu adalah Menteri Keuangan dengan sebutan menteri pencetak utang.

Hubungan Prabowo dan Sri Mulyani, dulu panas kini adem. Mungkin itu gambaran yang tepat atas kondisi hubungan mereka sekarang ini.

Momen kehangatan mereka kembali terjadi baru-baru ini. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja di Komisi I DPR RI pada Kamis (27/1) kemarin. Ada momen menarik antara keduanya yang jadi perhatian.

Hal itu terjadi saat Prabowo, Sri Mulyani dan rombongan memasuki ruang rapat. Tanpa diduga, Ketua Umum Partai Gerindra itu bantu menggeser kursi yang hendak diduduki Sri Mulyani agar posisinya lebih nyaman.

Untuk diketahui, Sri Mulyani dan Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja untuk membahas penghapusan dua kapal TNI Angkatan Laut (AL) yakni KRI Teluk Mandar-514 dan KRI Teluk Penyu-513.

Kita sebagai masyarakat harus terbiasa melihat dan mendengar kejadian politik. Belajar menyikapinya dengan bijaksana dan jangan baperan. Karena mereka melakukan hal seperti itu demi kepentingan politik.

Sedangkan kita jika terbawa-bawa sebenarnya tidak mempunyai kepentingan apa-apa. Jika mereka karirnya semakin baik, lah kita tetap saja seperti semula. Jadi ketika ada insan politik saring menyerang, ya biarkan saja. Karena pada suatu titik mereka akan berhubungan baik. Posisi politik kadang tidak mudah untuk diprediksi.

Sekarang menjadi lawan politik dan saring menyalahkan dan bela diri, di masa yang akan datang bukan tidak mungkin jadi mitra politik. Ketika menjadi mitra politik yang muncul bukan kritikan tapi berubah menjadi pujian dan senyuman.

Ya contohnya seperti yang terjadi pada Prabowo dan Sri Mulyani. Dulu panas sekarang jadi mitra di kabinet Presiden Jokowi dan KH. Maruf Amien.

Karena Prabowo menjadi Menhan, maka secara otomatis dia harus berkoordinasi dengan Sri Mulyani selaku Menkeu. Karena, Kementerian Pertahanan di 2020 akan mendapatkan alokasi anggaran Rp 127,4 triliun dalam APBN 2020. Bahkan, apabila APBN tak bisa memenuhi, Prabowo bisa mengusulkan agar berutang lewat mekanisme kerjasama dengan negara lain.

Tuh kan…..