Politik

Miris Betul! Setelah Johnny, Kini Giliran Syahrul Yasin Kader NasDem yang Digeprek KPK .

Fery Padli 7 months ago 1.4k

Sudah menjadi hukum alam yang namanya partai itu pasti ingin menang. Ingin mendapatkan suara terbanyak di Pemilu. Ingin kadernya jadi presiden (kalau bisa), atau minimal Capres yang diusungnya terpilih jadi presiden.

Karena dengan begitu, walaupun si Capres yang diusung bukan kader sendiri, setidaknya bisa dapat jatah kursi menteri. Gak ngosong banget kayak PKS dan Partai Demokrat saat ini.

Untuk mewujudkan cita-cita itu semua maka partai bersiasat. Seperti yang dilakukan oleh Partai Demokrat mengerahkan buzzer di media sosial. Yang dilakukan oleh Partai Ummat secara terang-terangan mengatakan akan mengusung politik identitas pada Pemilu 2024. Yang dilakukan oleh PPP berusaha menyodorkan kader barunya Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar.

Dan masih banyak lagi cara yang dilakukan oleh partai agar menjadi partai pemenang Pemilu.

Di samping itu, tentunya partai harus punya nama baik. Artinya kadernya harus sebisa mungkin bersih dari jerat hukum. Entah itu dari kasus korupsi ataupun asusila.

Semakin bersih partai dari kasus pelanggaran hukum maka akan semakin diminati oleh masyarakat.

Kira-kira ibarat orang-lah. Jika punya rekam jejak yang baik, tidak pernah berbuat jahat, tidak pernah melakukan tindak pidana serta tidak pernah merugikan orang lain maka secara otomatis dia akan disukai oleh banyak orang.

Bisa saja orang seperti ini akan dipilih jadi Kades kalau tinggal di desa atau jadi Ketua RT kalau tinggal di kelurahan.

Sejahat-jahatnya orang pasti ingin dikelilingi oleh orang-orang baik, kira-kira begitu.

Eh yang dilakukan oleh Sekjen NasDem Johnny G Plate malah sebaliknya. Bukannya mengharumkan nama Partai NasDem yang telah membesarkan namanya, ia justru merusak citra partai besutan Surya Paloh tersebut.

Johnny korupsi ferguso alias nyolong duit rakyat.

Tidak tanggung-tanggung, negara mengalami kerugian mencapai 8 triliun rupiah akibat ulah gak ada akhlaknya itu.

Terakhir, ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dan dijebloskan ke penjara pada 17 Mei 2023 lalu.

Hingga saat ini Johnny pun masih menyandang status sebagai narapidana atau tahanan.

Gak kebayang bagaimana frustrasinya dia. Hehehe

Dari yang awalnya orang terhormat, menjadi orang penting di republik ini, menjadi orang nomor dua di Partai NasDem, diberi segala fasilitas terbaik; mulai dari mobil dinas, rumah dinas, dana operasional mencapai ratusan juta rupiah setiap bulan, dll, tiba-tiba sekarang mendekam di penjara.

Yang kita tahu sendiri bahwa kondisi orang di dalam penjara itu begitu menderita. Tidak bisa pergi ke mana-mana, fasilitas yang dimiliki seadanya bahkan terkesan sangat minim, serta tidak bisa bebas bertemu dengan anggota keluarga.

Di samping itu, bayang-bayang akan mendapatkan hukuman yang berat juga begitu nyata menanti Johnny. Karena Setya Novanto saja yang korupsi merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun, dihukum penjara selama 15 tahun, denda sebesar Rp 500 juta dan diwajibkan membayar uang pengganti sebesar 7,3 juta dollar AS.

Apa lagi kalau sampai merugikan negara Rp 8 triliun, bisa-bisa Johnny G Plate sama nasibnya dengan mantan Sekretaris Wamen Kesehatan Vietnam Pham Trung Kien yang dihukum penjara seumur hidup lantaran korupsi saat pandemi Covid sedang melanda.

Eh belum juga hilang kasus Johnny dari ingatan, teranyar kader NasDem lagi yang dilirik oleh KPK yakni Syahrul Yasin Limpo. Baru-baru ini KPK menggeledah rumah dinasnya yang berada di Komplek Perumahan Menteri Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dan seperti yang diberitakan oleh media kumparan.com serta tempo.co, politisi asal Sulsel itu sudah ditetetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Ngeri-ngeri sedap.

Padahal jauh hari eks Sekjen NasDem, Rio Capella juga tersandung kasus korupsi.

Sudah kayak Partai Demokrat saja si NasDem ini. 'Katakan tidak pada (hal) korupsi'.

Sekarang yang ikut-ikutan terdampak gara-gara kadernya korupsi itu adalah Anies. Karena dia diusung sebagai Capres oleh NasDem.

Perhatikan saja elektabilitasnya, gak naik-naik pasca Johnny ketahuan korupsi.

Sing sabar ya Nies. Hehehe

Ingat janji Surya Paloh dulu, dia akan membubarkan NasDem jika ada kader partainya yang korupsi.

Sekarang sudah 3 elit Partai NasDem yang korupsi.

Semoga janji (membubarkan partai) itu segera direalisasikan oleh Om Brewok pada tahun ini.