Politik

Massa GNPR Demo Pengen Temui Jokowi, Eh Jokowi Malah di Istana Bogor.

Xhardy 2 years ago 1.5k

Massa Rizieq yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Istana Merdeka, Jumat kemarin.

Massa Rizieq ikut demo, maka demo tersebut tidak ada manfaatnya. Mereka demo bukan karena peduli dengan kondisi bangsa apalagi benar-benar membela rakyat. Mereka demo entah karena mau eksis, atau mungkin karena godaan nasi bungkus yang begitu lezat.

Mereka kembali berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dengan membawa tiga tuntutan yang ingin disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi.

Tapi sayang, Jokowi tidak ada di lokasi, melainkan berada di Istana Bogor.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Jadwal Jokowi di Bogor tersebut sudah ditentukan sejak dua minggu lalu.

"Kebetulan terjadwal sudah dari Minggu lalu Senin sampai Kamis beliau di Jakarta, hari Jumat biasanya akhir pekan jadwal cukup padat juga di Bogor," kata Heru.

Heru mengaku tidak mendapatkan instruksi khusus dari Jokowi terkait adanya unjuk rasa kali ini. Meski begitu, ia meyakini kalau Jokowi sudah memberikan instruksi rutin kepada pihak pengamanan Istana.

Lebih lanjut, Heru juga mengungkapkan akan ada perwakilan Istana yang bisa ditemui oleh perwakilan massa aksi unjuk rasa. "Tentunya perwakilan pemerintah pasti ada. Semoga tuntutan itu bisa dicatat dan menjadi perhatian bagi kita semua. Kan sama kan tuntutan semua dari kemarin," katanya.

Hahaha, kasihan sekali mereka ini. Dilepehin dan tidak dianggap. Sebenarnya entah ini kebetulan Jokowi tidak ada di Jakarta atau memang sudah direncanakan. Tapi apa pun itu, memang lebih baik Jokowi tidak usah temui para pendemo apalagi kalau mereka berasal dari kelompok sebelah. Mereka itu demo karena ada tujuan lain.

Toh, ujung-ujungnya nanti Jokowi diminta turun dari jabatannya. Demo mereka bisa berbeda kulit, tapi isi dalamnya selalu sama yaitu meminta Jokowi mundur dengan ribuan macam alasan.

Tak ada gunanya presiden bertemu mereka langsung. Cukup kirimkan perwakilan untuk menemui pendemo. Mereka ini hanya mau tampil eksis, mau gaya-gayaan dan mungkin menunggu nasi bungkus.

Mau ketemu Jokowi? Sori aja. Siapa sih mereka? Bukan generasi yang mengharumkan nama bangsa lewat perlombaan olahraga atau kompetisi sains. Mereka ini cuma kelompok tukang bikin semak jalanan.

Saya tahu, mereka ini kepingin banget ketemu Jokowi, tapi gigit jari melulu.

Saya masih ingat ketika aksi 411 menuntut Ahok dipenjara, situasi mencekam. Massa aksi menuntut bertemu dengan Jokowi.

Jokowi saat itu sedang melakukan kunjungan kerja sejak siang hingga petang di Tangerang dan langsung kembali ke Istana Kepresidenan Bogor. Untung saja Jokowi tidak ada di sana karena aksi 411 berakhir ricuh pada malam hari dekat Istana Kepresidenan Jakarta. Tak terbayang kalau misalnya Jokowi ada di situ. Pasti situasi akan lebih mencekam dan makin ricuh.

Kelompok beringas tapi berlagak suci itu tidak layak dan tidak perlu diladeni. Presiden pun lebih baik anggap mereka tidak pernah ada. Kalau masyarakat sudah dari dulu menganggap mereka sampah masyarakat.

Begitu juga saat aksi demo kedubes negara lain, Dubesnya aja tidak pernah ada di lokasi. Pendemo kadang kecewa sekaligus memang dungu. Siapa pula yang mau meladeni mereka yang keras kepala dan mau menang sendiri? Munafik pula. Lebih baik pulang ke rumah dan tidur sambil menunggu demo bubar.

Mereka sering kecewa karena jarang bisa bertemu orang yang mereka ingin temui. Seolah mereka pikir mereka ini kelompok suci penghuni surga sehingga orang tersebut mau bertemu mereka. Setidaknya ngaca dulu lah kenapa mereka tidak mau ditemui.

Di negara lain, pendemo tak jelas model begini sudah disikat, dibungkus lalu dibuang. Di sini mereka enak-enakan teriak minta presiden mundur. Palingan mereka tidak diladeni dan tidak didengarkan tuntutannya. Sesekali pipi mereka perlu ditempeleng biar kapok dan jera.

Nanti kalau misalkan ada aksi bela rakyat jilid 3, lebih baik presiden ke tempat lain lagi, biar mereka kesal dan gondok sendiri. Mereka memang lebih dari layak untuk dilepehin. Mereka kalau demo Anies di Balai Kota pun, pasti akan dilepehin juga. Anies tidak akan ada di lokasi, dan takkan menemui mereka, hehehe. Gitu aja pun mereka gak sadar. Dasar gak pernah ngaca.

Bagaimana menurut Anda?