Politik

Malu Ah, Tagar 'AHY Pemimpin Berprestasi' Tapi Isinya Tentang SBY.

Xhardy 2 years ago 1.3k

Kita mulai dari SBY yang berpidato di Rapimnas Partai Demokrat beberapa hari lalu. SBY mengaku akan turun gunung karena isu Pemilu 2024 akan tidak jujur dan adil, dan ada isu Demokrat mau dijegal tidak bisa usung capres atau cawapres.

Ini adalah bukti kalau SBY hobi naik turun gunung. Jadi saya rasa cukup pantas kalau SBY disebut banyak orang sebagai bapak turun gunung nasional.

Ada satu ciri khas yang melekat kuat di setiap pidato SBY saat turun gunung. Selalu ada masalah dan kontroversi. Hingga akhirnya SBY malah dianggap sedang menyebarkan hoax. Buktinya tagar SBY Bapak Hoax sempat trending di Twitter. SBY dianggap melemparkan isu sensitif yang belum terbukti, karena hanya berdasarkan rumor dan konon katanya, bukan bukti valid.

Akhirnya tidak lama kemudian, muncul tagar balasan yaitu TerimaKasihPakSBY. Tanpa melihat isinya, kita sudah tahu kalau itu berisi keberhasilan SBY selama memimpin dua periode. Ini masih mending.

Yang paling lucu adalah ada tagar lain yang juga trending. Yaitu 'AHY Pemimpin Berprestasi'.

kira-kira apa prestasi AHY di politik? Kan tidak ada. AHY tak ada angin tak ada hujan, langsung dimajukan sebagai calon gubernur DKI, itupun kalah dengan memalukan. Setelah itu diangkat jadi ketua umum partai. tidak ada lagi yang spesial setelah itu. Jadi bisa dikatakan, tidak ada prestasi apa pun di bidang politik. AHY masih nol.

Tapi di Twitter dibuat tagar seolah AHY sangat berprestasi. Ini pasti kerjaan buzzer Hambalang. Masa orang yang tidak pernah menang pilkada dibilang berprestasi? Ini namanya terlalu maksa. Kasihan sekali mereka ini.

Yang paling lucu adalah, isi tagar tersebut adalah tentang SBY dan keberhasilannya selama memimpin. Ini makin tidak nyambung. Katanya AHY berprestasi tapi bukti yang disodorkan adalah tentang SBY.

Dulu Gibran saja tidak pernah begitu. Tapi Demokrat tak tahu malu. Cara ini sungguh memalukan sekali.

AHY ini memang belum layak, tapi dipaksa agar terlihat layak dan berprestasi. Ini lawakan yang garing.

SBY berkali-kali naik turun gunung untuk mempromosikan bahkan menawarkan AHY ke partai lain untuk diusung pada pilpres 2024, tapi sayangnya nama AHY ternyata tidak cukup menggiurkan. Ya iya lah, tak punya pengalaman, tak punya prestasi, rekam jejak kekalahan pilkada DKI sangat jelas, partai mana yang kepincut. Partai gurem pun takkan mau. Elektabilitas AHY hanya berada di papan bawah.

Sampai-sampai AHY dibuatkan tagar seolah dia ini berprestasi padahal tidak punya track record apa pun, ibarat mahasiswa yang baru lulus kuliah dan tidak punya pengalaman kerja apa pun, tapi mengaku sudah berprestasi di dunia kerja.

AHY sebenarnya bisa memulai dari bawah untuk membuktikan kemampuannya. Bisa dimulai dari Bupati Pacitan yang merupakan salah satu basis Demokrat. AHY pasti menang di situ. Lalu pelan-pelan naik jadi Wali kota lalu gubernur Jawa Timur lalu gubernur DKI dan mencoba peruntungan jadi calon presiden. Setidaknya ada rekam jejak.

Tapi ambisi sudah di ubun-ubun, AHY takkan mau. Apalagi SBY, takkan mau menunggu begitu lama. Dia sudah tua, ingin melihat anaknya jadi presiden supaya masa tuanya tenang.

Tapi maaf saja, rakyat tidak akan dibohongi dua kali. Cukup dua periode, jangan ada lagi Demokrat berkuasa di tahun berikutnya.

Mengorbitkan AHY dengan cara kuno dan pengecut, membuktikan AHY tidak pantas sama sekali. Tidak punya prestasi tapi dibikin tagar seolah punya prestasi, tapi jualan nama SBY. Ini benar-benar lebay. Kelompok tak tahu malu memang tidak layak dipercaya karena sudah kebelet berkuasa.

Kenapa tidak sekalian bikin tagar AHY lebih hebat dari Jokowi? Kalau mau pamer, jangan tanggung-tanggung. Mereka tak mau mulai dari nol, tapi maunya langsung jadi presiden atau wakil presiden. Memangnya itu negara punya keluarga sendiri? Kalau Demokrat, silakan mau dibikin jadi partai milik keluarga, tapi negara ini milik rakyat dan rakyat berhak menentukan mana calon pemimpin yang layak dan mana calon yang kualitas murahan.

Bagaimana menurut Anda?