Politik

Mahfud Sebut Gibran Bisa Kena Diskualifikasi, tapi Prabowo Jalan Terus?.

Widodo SP 25 days ago 775.0

Gibran Rakabuming Raka berpotensi kena diskualifikasi, sedangkan Prabowo Subianto cukup aman melenggang sebagai RI-1. Itulah salah satu opsi yang disebut oleh Mahfud MD, senada dengan tulisan Denny Indrayana, yang bisa muncul sebagai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), sebagai puncak proses persidangan sengketa Pilpres 2024 di MK yang sekarang masih berlangsung.

Memang itu hanya salah satu opsi putusan akhir MK, di samping masih ada opsi diulangnya proses coblosan Pilpres 2024, diskualifikasi Paslon 02, atau malah gugatan sepenuhnya ditolak dan paslon Prabowo-Gibran bisa melenggang memimpin negara ini seperti hasil perhitungan suara pasca coblosan 14 Februari 2024 silam.


Satu hal yang langsung muncul di benak saya mengikuti berita prediksi putusan MK ini adalah:

"Kalau sampai Gibran diputuskan kena diskualifikasi oleh MK, kira-kira bakal sengamuk apa ya, baik Gibran maupun Jokowi sebagai ayah?"

Tak bisa disangkal, pencalonan Gibran sejak awal memang kontroversial, terbilang cacat secara etika, dan berpotensi mengundang gugatan dari pihak yang kalah. Namun, apa yang sekarang disidangkan di MK sejak awal pastilah sudah diprediksi oleh kubu 02, bahkan termasuk Jokowi sendiri. Terkuaknya fakta di persidangan bahwa KPU menerima surat dari Jokowi terkait pencalonan Gibran, semakin menguatkan dugaan bahwa cawe-cawenya Jokowi dalam Pilpres 2024 sudah kebablasan, demi meloloskan anaknya sebagai Capres pada Pilpres 2024 lalu.

Jadi, bisakah kita bayangkan apa yang mungkin terjadi kalau MK lantas mendiskualifikasi Gibran sebagai "pemenang Pilpres 2024", yang bisa memicu reaksi negatif dari Gibran, Jokowi (bahkan whole family dari Jokowi), sampai seluruh elit parpol yang berada di barisan kubu 02 pada Pilpres 2024?


Jika melihat masih labilnya emosi Gibran, yang terlihat dalam beberapa momen yang menyenggol perasaan dan egonya, sangat mungkin reaksi balik Gibran bisa mengerikan, kalau sampai diskualifikasi MK menghantam dirinya.

Reaksi Jokowi juga tak bisa dibilang sepele, meskipun secara terbuka mungkin Jokowi akan menampilkan ekspresi berbeda. Marahnya orang yang terlihat pendiam itu bisa lebih ngeri lho, kalau mau dibandingkan dengan orang yang kerap mengekspresikan emosinya di depan publik. Jadi, bisa saja secara kasat mata Jokowi terlihat tenang, biasa, atau berkilah dengan kalimat klasiknya: "Ya ndak tahu kok nanya saya."

Namun, kalau benar semua cawe-cawe presiden berkaitan dengan ambisi membangun politik dinasti, maka bersiaplah dengan emosi yang tak bisa kita bayangkan akan terlihat, karena semuanya dibikin berantakan ketika sudah ada dalam genggaman, pasca KPU mengumumkan pemenang Pilpres 2024. Kita tunggu saja ke mana arah drama persidangan MK ini akan tertuju, karena semua kemungkinan dan opsi masih bisa terjadi.

Begitulah kura-kura...