Politik

Lucu Parah, Tak Bisa Liburan UAS Malah Ajak Orang Berbuat Kebaikan.

Xhardy 2 years ago 1.5k

Kelompok sebelah kalau sedang ngambek, selalu ada ajakan boikot atau menghindari produk atau negara tertentu. Tapi sayangnya hingga saat ini tidak ada yang berhasil. Tidak ada yang bikin kelojotan atau kejang-kejang. Yang ada malah yang mau diboikot yang makin populer.

Ceritanya ini kita kaitkan dengan UAS. Sudah mulai bosan belum dengan berita UAS? Tampaknya tidak ya. Untuk 2-3 hari ke depan, berita soal UAS akan menarik disimak.

Jadi ceritanya ketika UAS ditolak, dia marah dan kesal. Bahkan kemungkinan besar, dia dendam pada Singapura. UAS jadi terlihat kekanak-kanakan padahal dia itu dianggap ulama, tapi sikap dan reaksinya sama sekali tidak mencerminkan itu. UAS malah mempermalukan diri sendiri dengan koar-koar tak jelas.

Usai ditolak oleh imigrasi Singapura pada Senin lalu UAS mulai mengajak masyarakat untuk mengalihkan uang untuk liburan ke Singapura, untuk membantu pembangunan pesantren melalui dana wakaf tunai.

Berikut sebagian postingan dari akun Instagram-nya.

"Alihkan Uang Belanja Kita ke Singapura Untuk Wakaf Pembangunan Pesantren Nurul Azhar. UAS ke Singapura ingin berlibur. Akan kunjungi berbagai tempat objek wisata, akan makan, menginap, belanja, mengeluarkan dana untuk kebaikan ekonomi Singapura. Tapi Singapura ternyata tolak UAS."

Kenapa saya sebut UAS buka topeng aslinya dan mempermalukan diri sendiri?

Logika ajakan di atas adalah, jangan pergi ke Singapura karena UAS ditolak masuk dan lebih baik uang untuk ke sana dialihkan untuk beramal. Jadi kesimpulannya adalah UAS ajak beramal karena dia ditolak oleh Singapura, bukan karena memang mau mengajak berbuat kebaikan. Jadi pertanyaan adalah, kalau misalnya UAS berhasil masuk ke Singapura dan liburan ke sana, apakah masih ada seruan seperti ini? Bisa jadi malah kembali ke Indonesia dengan banyak barang-barang hasil shopping.

Ini narasi yang menurut saya egois. UAS mau pergi liburan ke Singapura aja tidak banyak orang yang tahu. Giliran ditolak masuk, malah dengan seenaknya mengajak orang lain yang punya rencana liburan untuk ikut batalkan liburan. Memangnya dia dan keluarganya aja yang boleh liburan? Kalau bermasalah, semua orang harus ikuti penderitaan dia? Beginikah sikap UAS yang sangat dipuja-puji pendukungnya itu. Buka mata lebar-lebar deh.

Kalau saya sih, sori aja ya. Duit duit saya. Saya kerja dapat duit. Kerja kadang penat dan kepala mumet. Sesekali pasti kepingin liburan untuk merefresh pikiran. UAS tak bisa liburan, ngamuk lalu suruh saya batalkan liburan demi senasib dia? Sori aja ya. Hanya orang konyol yang mau-mau saja disuruh dan dikontrol seperti itu.

Dan seperti yang saya katakan, kalau kelompok sebelah memakai narasi boikot, alihkan, atau tidak mendukung, biasanya hasilnya malah kebalikan.

Pertanyaan mudahnya adalah, memangnya mereka punya uang ke luar negeri? Bukan bermaksud menghina. Tahu sendiri lah pendukung UAS itu dari tipe kelompok mana. Teriak boikot ini itu, tapi tidak ada efek.

Yang dukung UAS berapa orang? Dari yang mendukung itu, berapa yang pernah ke Singapura atau bahkan sanggup ke Singapura? Singapura takkan kelojotan kalau mereka tidak ke sana. Kekuatan ekonomi Singapura ada di investasi dan keuangan. Justru Singapura lebih baik tidak usah terima orang-orang seperti itu ketimbang nanti bermasalah bagi negaranya. Lebih baik tolak nila setitik ketimbang nanti rusak susu sebelanga.

Kita maklum dengan kondisi UAS, apalagi kemungkinan semua uang tiket, akomodasi, hotel dll hangus (kalau tidak beli asuransi perjalanan). Tapi kalau sikapnya tidak bijak begini, yang ada malah publik makin geli dan tidak simpati. Yang dukung UAS palingan kelompok itu-itu juga. Salah satunya kelompok pemuja nasi bungkus yang katanya mau demo geruduk Kedubes Singapura.

Lucu memang. Mereka terlalu ketinggian, hingga merasa berhak mendikte negara lain. Kalau tidak senang, tinggal demo dan geruduk. Mereka ini sebenarnya waras gak sih? Kalau sampai mereka demo, ini sama saja menambah malu negara ini di mata internasional.

Pemerintah bisa apa? Prihatin? Atau membuat statement normatif bahwa demo adalah bagian dari demokrasi dan tidak dilarang? Selesai deh kalo gitu.

Bagaimana menurut Anda?

https://m.bisnis.com/kabar24/read/20220518/15/1534193/dideportasi-uas-ajak-masyarakat-alihkan-uang-liburan-ke-singapura-untuk-bantu-pesantren.