Politik

Luar Biasa! Efek Jokowi Seperti Ini Pada PSI. Kalian Hebat! Awokawokawok...

Daeng 2 months ago 1.3k

PSI akhirnya gagal menuju senayan, iya kan? Tetapi sebenarnya PSI ini mengalami peningkatan atau prestasinya sedikit meningkat. Namun sayangnya, mungkin tak sebanding dengan usaha dan modal yang telah digelontorkan. Tapi yah, ada peningkatan juga sih.

Tahun 2019 PSI memperoleh 1,89%, dan di tahun 2024 ini memperoleh 2, 80%, jadi naik satu persen ya? Jangan ketawalah, meski cuma naik 1 persen, tetap naik namanya.

Sama halnya dengan analogi begini: Meski ketua umumnya yang sekarang baru dua hari masuk partai bisa langsung jadi ketua partai, maka itu tetap namanya prestasi. Dua hari jadi kader dan langsung jadi ketua, enak kan? Yang penting jadi ketua. Iya kan?

Dan kalau rakyat terbelalak melihat fenomena dua hari masuk partai dan jadi ketua partai, malah akan dibilang “Iri bos? Makanya kalau mau prestasinya hebat, jadi anak presiden dong” Begitulah mungkin tanggapannya.

Jumlah modal dan pengerahan usaha yang telah digelontorkan oleh PSI tidaklah sedikit, jadi memang kalau mau dibandingkan dengan modal dan hasil, tidak sebanding. Kalau dalam dunia trading namanya masih boncos.

Apalagi PSI dilabeli dengan partainya Jokowi atau Jokoisme, seharusnya efek Jokowi bisa membuat partai ini melonjak drastis, tetapi ternyata tidak begitu, berarti pengaruh Jokowi juga tidak terlalu begitu besar kan? Jadi apakah betul tentang big data itu bahwa Jokowi disukai rakyat lebih dari 70 persen? Sungguh membingungkan kan? Mungkin data itu diproduksi oleh Qodari ya?

Namun Jokowi yang mendukung Prabowo, itu beda kasus sih. Bukan hanya dugaan pengerahan bansos yang masif, tetapi juga basis Prabowo masih lumayan besar meskipun dipecahkan oleh kubu Anies.

Tetapi dari semua itu, jika memang kemenangan itu belum diputuskan MK, maka masih bisa menjalani prosedur gugatan. Kalau bukti-bukti kuat dan sangat oke, kenapa tidak menggugat? Iya kan? Bukankah semua warga punya hak atas hukum kan?

Soal sudah dinyatakan kalah itu soal lain, karena yang lebih penting dari itu adalah edukasi politik. Mau kalah atau mau menang, negara ini tidak boleh dikuasai oleh orang-orang yang semena-mena, atau negara ini tidak boleh dikuasai oleh orang-orang yang culas. Maka perjuangan ideologi Pancasila dan UUD 1945 harus senantiasa dikerahkan.

Yang dominan dalam politik memang soal kepentingan, tetapi kepentingan ini pun ada aturan mainnya, dan rakyat juga berhak bersuara, berhak mengkritik, sehingga kalau tidak didengarkan atau malah dibungkam, berarti itulah yang wajib diperjuangkan, apalagi kalau bukan melawan? Iya kan?

Jadi sekarang kalau dilihat dari pengamatan awam ini, maka Jokowi sebenarnya masih pusing, karena beberapa targetnya ada yang tidak tercapai, salah satunya adalah kemenangan PSI tidak gol.

Dan Jokowi malah tampaknya telah dan akan mengalami banyak kerugiaan. Jokowi yang mau memanfaatkan Prabowo, justru dia telah dimanfaatkan oleh Prabowo, permainan menjadi terbalik. Mungkin inilah efek dari “durhaka” dari partai ya?

Jokowi mungkin sudah tidak punya power lagi dan power itu akan segera berpindah ke Prabowo, sementara Gibran yang diharapkan bisa bermain cekatan dalam kekuasaan itu, malah hanya akan jadi ban serep.

Yahh begitulah kura-kura...