Politik

Ketika Gibran Harus Memilih.

Adin a year ago 426.0

Kehidupan memang tidak lepas dari pilihan. Memilih diantara dua, tiga atau lebih. Tetap harus memilih satu diantaranya. Apalagi dalam politik. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) misalnya, telah menentukan pilihannya.

Memiliki karir cemerlang ketika berada di TNI, tetapi AHY telah memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Mengikuti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, menjadi Komandan Kogasma, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan sekarang jadi Ketua Umum partai yang didirikan ayahnya.

Begitu juga dengan putra Presiden Jokowi. Tadinya jadi pengusaha, memiliki usaha catering, martabak dll, lalu memilih untuk terjun ke dunia politik mengikuti jejak sang ayah Joko Widodo.

Mengikuti Pemilihan Walikota Solo, Gibran hampir tidak ada lawan. Hampir semua partai politik kompak bergabung untuk mendukung Gibran hanya tersisa Partai Demokrat dan PKS. Itu pun tidak berani untuk memilih tokoh untuk menjadi lawan Gibran di Pilwakot Solo.

Baru dua tahunan jadi Walikota Solo, Gibran sudah digadang-gadang menjadi Gubernur. Merespon hal tersebut putra sulung Jokowi ini menyatakan kesiapannya jadi Gubernur. Nah kira-kira Gibran akan memilih mana apakah maju di Pilgub Jawa Tengah atau DKI Jakarta?

Menurut beberapa lembaga survei elektabilitas Gibran sangat tinggi di Jawa Tengah. Jika Gibran maju dan mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah “tidur saja” Gibran akan mampu memenangkan kontestasi menjadi orang nomor 1 di Jawa Tengah.

Jika ingin mudah bin gampang Gibran tentu saja akan mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Pertama, elektabilitas Gibran sangat tinggi disini, kedua Jateng merupakan basis massa atau kandang banteng. Jawa Tengah merupakan lumbung suara bagi PDI Perjuangan.

Jika Megawati menugaskan Gibran di Jateng maka “balad tentara” PDI Perjuangan akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan putra sulung Jokowi ini jadi Gubernur.

Akan sulit bagi yang lainnya untuk menandingi kekuatan Gibran dan PDI Perjuangan. Apalagi kemungkinan besar Partai Gerindra akan mendukung penuh kakak dari Kaesang Pangarep ini.

Tetapi Gibran merupakan tokoh muda yang menyukai tantangan dan sesuatu yang beda. Jika bertarung di Jawa Tengah dinilai terlalu mudah, maka ada kemungkinan Gibran menginginkan hal yang menarik yakni bertarung di Pilkada DKI Jakarta.

Di Ibu Kota Jakarta Gibran diprediksi mempunyai beberapa dukungan. Pertama tentu saja dari PDI Perjuangan dan kemungkinan besar dari Partai Gerindra. Kedua dari masyarakat yang merupakan fans dari Presiden Joko Widodo. Jumlah mereka saya kira cukup besar.

Ketiga, sangat mungkin warga Jakarta menginginkan pemimpin yang berbeda, muda dan energik. Apalagi di Jakarta ada Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Baim Wong yang bisa saja akan mendukung Gibran sebagai sesama anak muda.